Gesek kartu kredit di mesin kasir lebih bahaya dari debit, ini penjelasannya
Merdeka.com - Communication and Information System Security Research Center (CISSReC) mengingatkan pemilik kartu debit dan kredit akan bahaya menggesek kartu selain di mesin electronic data capture (EDC). Sebab, data nasabah bisa terekam dan berpotensi disalahgunakan.
"Bahkan, Bank Indonesia (BI) beberapa hari terakhir ini gencar melarang toko atau "merchant" menggesek ganda kartu debit dan kartu kredit selain di mesin EDC saat transaksi nontunai," kata Ketua Lembaga Riset Keamanan Siber dan Komunikasi (CISSReC) Pratama Persadha seperti dikutip Antara di Semarang, Kamis (7/9).
Menurutnya, demi keamanan nasabah, sudah ada regulasi dari BI dan perlu ditegakkan serta disosialisaikan lebih gencar. Larangan double swipe itu, tercantum pada Peraturan Bank Indonesia Nomor 18/40/PBI/2016.
Kekhawatiran BI, menurut Pratama, beralasan karena tindakan gesek ganda seperti pada mesin kasir bisa merekam data nasabah di komputer kasir. Tindakan itu berisiko karena data nasabah bisa disalahgunakan.
Pratama, yang juga pakar keamanan siber itu, menjelaskan bahwa pengamanan kartu debit dan kartu kredit di Tanah Air masih lemah sehingga mudah sekali menggandakan datanya. "Jadi, bila kartu digesek di 'card reader' komputer kasir, sebenarnya mereka juga membaca sekaligus mengopi data kartu kita," katanya.
Kalau data pengguna semisal kartu kredit itu sudah dikopi, menurut dia, bisa dipakai untuk apa saja. Bahkan, data itu bisa dipindahkan ke kartu kosong. Hasil penggandaan kartu kredit, kata Pratama, bisa langsung dipakai.
Sedangkan kartu debit, agak sulit karena harus tahu PIN terlebih dahulu. "Oleh karena itu, PIN harus benar-benar kita jaga," kata Pratama yang pernah sebagai Pelaksana Tugas Direktur Pengamanan Sinyal Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg) itu.
Pratama memandang perlu gencar melakukan edukasi kepada para nasabah terkait dengan keutamaan mengamankan data di kartu debit dan kartu kredit.
"Hal ini menjadi tanggung jawab bersama pemerintah dan perbankan agar data pribadi tidak mudah diambil dan disalahgunakan," katanya.
Menurut dia, hal itu hanya satu dari sekian banyak cara mengumpulkan data pribadi yang penggunaan selanjutnya sulit untuk mempertanggungjawabkan.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Umumnya, masalah ini terjadi karena terlambat menarik kartu setelah melakukan transaksi di mesin ATM.
Baca SelengkapnyaCara memantau transaksi Kartu Kredit BRI di BRImo. Ternyata gampang banget.
Baca SelengkapnyaNilainya berkisar Rp7.500 sampai Rp20.000, tergantung jenis kartu nasabah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Namun, pengajuan kredit seringkali menunjukkan kendala. Sehingga tidak berjalan dengan lancar.
Baca SelengkapnyaNilai transaksi digital banking mencapai Rp5.163 triliun.
Baca SelengkapnyaInovasi kartu debit contactless merupakan bagian dari transformasi digital.
Baca SelengkapnyaAplikasi mobile banking dari BRI ini memungkinkanmu untuk menonaktifkan kartu debit yang hilang dengan mudah dan cepat.
Baca SelengkapnyaAtap ambruk diduga tak kuat menahan tingginya debit air hujan yang mengguyur Bogor sejak Kamis dini hari.
Baca SelengkapnyaSaatnya manfaatkan Kartu Debit Danamon Privilege yang bisa memberimu cashback hingga 10%.
Baca Selengkapnya