Gara-Gara Corona, Investasi Minyak Turun 30 Persen
Merdeka.com - Pandemi Corona Virus Disease -19 (Covid-19) yang menyelimuti hampir seluruh dunia, termasuk Indonesia berimbas pada lumpuhnya banyak kegiatan perekonomian. Bahkan, pandemi ini juga berimbas pada nilai investasi pengusaha minyak dunia hingga 30 persen.
"Ada pengurangan investasi dari pemain-pemain minyak dunia sekitar 30 persen," ujar Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto dalam UPbringing Live Session: Meet The Expert - ISMS Live Session 3 on Energy, Kamis (2/7).
"Dan di sini ada kelompok-kelompok yang pengurangannya paling besar, mulai dari USD 32,2 miliar," sambung dia.
Adapun pengurangan paling besar mencapai USD 32,2 miliar oleh National/International Oil Company (NOC/INOC), USD 23,4 miliar dari Majors, USD 17,3 miliar oleh Shale-focused, USD 9,9 miliar dari Global Independent, USD 6 miliar dari Canada focused, dan USD 7,9 miliar dari perusahaan lainnya.
Dengan demikian, target rata-rata investasi di 2020 sebesar USD 325 miliar mengalami perubahan menjadi USD 228 miliar.
"Average rencana investasi yang tadinya USD 325 miliar, turun jadi USD 228 miliar," kata Dwi.
Dampak Corona ke Pertamina
Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati buka-bukaan soal dampak pandemi Corona yang menimpa bisnis BUMN energi pimpinannya.
Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI, Nicke membeberkan bahwa bisnisnya tengah terhantam triple shock akibat krisis corona, mulai dari penurunan penjualan hingga pendapatan.
"Pertama, penurunan sales Pertamina terjadi secara signifikan. Sampai dengan kemarin, penurunan kita hampir mencapai 25 persen secara nasional, dan untuk daerah yang PSBB, penurunannya bisa sampai 50 persen, seperti DKI Jakarta, Bandung, Surabaya, Makassar, Medan. Ini penurunan luar biasa," papar Nicke kepada pimpinan dan anggota Komisi VI DPR.
Secara nasional, penurunan penjualan diperkirakan mencapai hampir 25 persen dan diperkirakan mencapai hingga 26 persen pada akhir tahun.
Lalu yang kedua ialah gangguan fluktuasi nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS atau USD. Skenario terburuknya, nilai tukar rupiah bisa mencapai Rp20.000 per USD.
"Lalu yang terakhir ialah fluktuasi harga minyak karena sangat dipengaruhi oleh supply demand. Dengan pemangkasan yang disepakati oleh negara OPEC plus, tentu ini juga akan berpengaruh," jelas Nicke.
Nicke juga mengatakan, 80 persen pemasukan Pertamina didominasi dari sektor hilir, sehingga tidak cuma pendapatan namun juga arus kas. Oleh karenanya, Pertamina sangat membutuhkan pembayaran utang pemerintah untuk membantu kondisi perusahaan.
Adapun, utang pemerintah atas Pertamina mencapai Rp96,5 triliun. Pemerintah rencananya akan membayar Rp45 triliun di tahun ini. Sisanya, Rp51 triliun akan dibayarkan tahun depan.
Reporter: Pipit Ika
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dua segmen bisnis utama Pertagas, transportasi gas dan minyak yang berkontribusi sekitar 54 persen terhadap kinerja keuangan.
Baca SelengkapnyaAngka capaian ini juga mencatatkan peningkatan produksi minyak sebesar 27,22 persen dari 2021 atau 10,12 persen dari 2022.
Baca SelengkapnyaSaat ini terdapat 104 Program penanaman diseluruh wilayah operasi Pertamina Group di seluruh Indonesia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
PHE hingga Juni 2023 mencatatkan produksi minyak sebesar 570 ribu barel per hari (MBOPD) dan produksi gas 2757 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).
Baca SelengkapnyaUMKM yang tercatat berkontribusi 61 persen terhadap PDB dan menyerap 97 persen tenaga kerja di Indonesia menjadi fokus kolaborasi Pertamina dan Kemenparekraf.
Baca SelengkapnyaSampai dengan saat ini telah terdapat 887 perusahaan tercatat di pasar modal Indonesia, dengan 28 perusahaan dalam pipeline atau antrean pencatatan saham.
Baca SelengkapnyaPada tahun 2023, Pertamina berhasil melakukan dekarbonisasi sebesar 1,13 juta ton C02e dari target 910 ribu ton C02e.
Baca SelengkapnyaNicke menguraikan alokasi belanja Perusahaan untuk menjawab strategi pertumbuhan ganda tersebut.
Baca SelengkapnyaStrategi investasi masa depan PGN ditujukan untuk memperkuat eksistensi perusahaan.
Baca Selengkapnya