Gandeng BMKG, ini cara menhub genjot tingkat keselamatan penerbangan
Merdeka.com - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meminta pejabat kementeriannya untuk mempererat koordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Sebab, BMKG berperan dalam menunjang aspek keselamatan transportasi dari sisi informasi cuaca.
"Kita harus elaborasi lagi antara perhubungan dan pelaku-pelaku industri karena ini adalah tanggung jawab kita bersama," kata Menteri Budi di Kantor BMKG, Jakarta, Rabu (15/2).
Dia melanjutkan bahwa BMKG telah memiliki alat dan teknologi yang prima untuk membantu kegiatan penerbangan. Jika informasi cuaca tersampaikan dengan cepat maka segala gangguan salah satunya penundaan penerbangan atau delay bisa ditekan sehingga tak merugikan penumpang.
"Saya meminta tempat-tempat itu lebih detail, real time, dan meminta kepada pelaku industri aviasi turut serta untuk bekerja sama dalam spreading (menyebarkan), menciptakan informasi yang real time," kata dia.
Kepala BMKG Andi Eka Sakya berjanji pihaknya akan terus meningkatkan kualitas kerja untuk mempertajam akurasi informasi. "Informasi tentang laut, selain pengamatan, kita konversikan juga ke dalam informasi tinggi gelombang juga arah angin. Kita kasih ke bandara dan nelayan. Tetapi kita butuh peningkatan untuk melihat ketelitian," kata Eka.
Dia menambahkan BMKG telah bekerjasama dengan Amerika Serikat, China dan Jepang untuk penggunaan satelit pemantau cuaca. Satelit Jepang ini memberikan informasi cuaca setiap 10 menit.
"Dalam konteks memanfaatkan data-data satelit itu untuk memberikan kondisi cuaca. Karena satelit Jepang ini memberikan informasi setiap 10 menit. Alat dengan sendirinya tingkat ketelitian makin bagus," tukasnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BMKG: Waspada Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang Berpotensi di 27 Daerah Ini
Hari ini, sebagian besar daerah di Indonesia berpotensi mengalami hujan lebat yang disertai dengan petir dan angin kencang
Baca SelengkapnyaSudah Masuk Musim Hujan tapi Masih Panas Terik? Ini Penjelasan BMKG
Berikut adalah penjelasan lengkap BMKG tentang cuaca hujan belum mereta di Indonesia.
Baca SelengkapnyaBMKG Ungkap Penyebab Gempa Sumedang M4,8: Ada Sesar Baru Belum Pernah Terpetakan
Wilayah Sumedang sebelumnya mengalami gempabumi sebanyak dua kali. Yaitu tanggal 14 Agustus 1955 dan 19 Desember 1972.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Catat, Ini Cara Agar Tidak Lama Menunggu Bagasi Pesawat di Bandara
Setidaknya butuh waktu 30 menit setelah pesawat yang ditumpangi tiba untuk mengambil bagasi dari mesin conveyer.
Baca SelengkapnyaTerkuak, Ini Alasan Tidak ada Sabuk Pengaman Penumpang di Kereta Api
Masyarakat menyoroti tidak tersedia sabuk pengaman (seat belt) penumpang di angkutan kereta api pasca tabrakan kereta api Turangga di Bandung.
Baca SelengkapnyaBMKG Ungkap Pemicu Munculnya Puting Beliung di Rancaekek Bandung
Penyebab angin puting beliung dampak dari ikutan pertumbuhan awan sibi. Di mana awan sibi ini merupakan awan yang menyebabkan terjadinya hujan lebat.
Baca SelengkapnyaAnalisis BMKG Penyebab Gempa Magnitudo 4,8 di Sumedang
BMKG saat ini terus mengkaji beberapa potensi sesar aktif yang ada di Sumedang.
Baca SelengkapnyaBMKG: Waspada Hujan Lebat Disertai Petir Landa Jakarta hingga Papua Selama Sepekan ke Depan
BMKG minta masyarakat waspada cuaca ekstrem periode 3-10 Januari 2024
Baca SelengkapnyaBMKG Sebut 25 Wilayah Berpotensi Diterjang Angin Puting Beliung, Ini Daftarnya
Guswanto mengatakan, proses pembentukan angin puting beliung sulit dicegah. Namun, masyarakat bisa melindungi diri saat terjadi puting beliung.
Baca Selengkapnya