Ekspor RI diperkirakan menurun usai Trump terpilih jadi Presiden AS
Merdeka.com - Terpilihnya Donald Trump menjadi Presiden Amerika Serikat ke-45, memberi dampak negatif bagi pasar perekonomian Asia, termasuk Indonesia. Salah satunya, melemahnya pasar ekspor Indonesia ke AS, sehingga kondisi itu akan memicu efek berantai yang menyebabkan ekspor Indonesia ke Tiongkok juga akan melemah.
Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan pemerintah AS berencana untuk mengenakan bea impor 100 persen sehingga akan menghambat impor barang Tiongkok yang membanjiri pasar AS.
"Saya melihat ada dampak tidak langsung dari kebijakan perdagangan dan industri yang proteksionisme sehingga akan berdampak negatif bagi ekspor Tiongkok yang selanjutnya juga akan mendorong pelemahan ekspor Indonesia ke Tiongkok," ujar Josua kepada merdeka.com, Jakarta, Kamis (10/11).
Sementara dampak langsung, lanjut Josua, ekspor Indonesia ke AS juga berpotensi menurun mengingat kontribusi ekspor Indonesia ke AS pada tahun ini cukup tinggi yakni 11 persen dari total ekspor indonesia.
Di sisi investasi langsung dari AS ke Indonesia juga berpotensi menurun dimana menurut data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Penanaman Modal Asing (PMA) dari AS hanya sekitar USD 0,4 miliar atau hanya 2 persen dari total PMA.
"Sehingga dampak dari kebijakan Trump yang cenderung proteksionisme berpotensi juga menekan PMA dari AS serta penurunan ekspor Indonesia ke AS," ungkapnya.
Selain itu, kebijakan Trump terkait deportasi imigran ilegal, pemutusan hubungan perdagangan dengan Tiongkok serta pemangkasan Tax Ratio yang berujung pada peningkatan hutang pemerintah AS, pada akhirnya dapat menurunkan Sovereign Rating AS yang berpotensi berdampak negatif pada ekonomi global.
"Nilai tukar asia berpotensi cenderung melemah jika hal tersebut terjadi. Dalam jangka pendek ini, rupiah bersama mata uang Asia lainnya berpotensi melemah apabila kebijakan-kebijakan yang diusulkan Trump benar-benar diimplementasikan," tutup Josua.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ekspor besi dan baja berkontribusi tingkatkan ekspor Indonesia.
Baca SelengkapnyaNilai ekspor migas turun tipis 0,29 persen dengan nilai ekspor USD20,72 miliar.
Baca SelengkapnyaSecara tahunan nilai ekspor pada Desember 2023 mengalami penurunan cukup dalam yakni sebesar 5,76 persen.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Salah satu faktornya adalah kinerja ekspor sepanjang tahun 2023 mampu menembus USD 258,82 miliar.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi mengeluarkan aturan yang membolehkan pengerukan pasir laut, salah satunya untuk tujuan ekspor pada Mei 2023.
Baca SelengkapnyaKontribusi tersebut diharapkan bisa menjadi modal utama untuk menarik lebih banyak investasi asing dengan tujuan dapat meningkatkan ekspor.
Baca SelengkapnyaBPS mencatat, tiga besar negara tujuan ekspor non-migas Indonesia pada Januari 2024 adalah ke negara China, Amerika Serikat, dan India.
Baca SelengkapnyaDalam indeks tersebut menampilkan pemegang paspor Indonesia bisa bebas masuk visa ke 78 negara.
Baca SelengkapnyaUntuk mencapai Indonesia emas tahun 2045, mulai tahun 2025 dibutuhkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di angka 6 persen hingga 7 persen.
Baca Selengkapnya