Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ekonomi dunia tengah bergejolak, pemerintah berjanji hati-hati susun RAPBN 2019

Ekonomi dunia tengah bergejolak, pemerintah berjanji hati-hati susun RAPBN 2019 Sri Mulyani rapat dengan Banggar DPR. ©Liputan6.com/Johan Tallo

Merdeka.com - Badan Anggaran (Banggar) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI telah menyetujui Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2019. Menteri Keuangan, Sri Mulyani memastikan RAPBN 2019 akan tetap menjunjung tinggi prinsip kehati-hatian dan kewaspadaan.

"Dari laporan panja tadi, yang sudah disepakati oleh Banggar terdiri dari empat hal, kami akan melihat range, mulai dari asumsi makronya, pertumbuhan, inflasi, nilai tukar, harga minyak, produksi minyak dan gas, itu akan dijadikan patokan untuk menyusun APBN yang angkanya tidak dalam range, tapi satu angka pasti," kata Menkeu Sri Mulyani, di Gedung DPR RI, Rabu (11/7).

Dia menegaskan, meski RAPBN tersebut sudah disetujui oleh Banggar, namun pemerintah akan terus melakukan evaluasi secara mendalam dalam membuat rancangan nota keuangan negara 2019 final secara lebih hati-hati. Sebab, situasi ekonomi domestik maupun global saat ini dikatakanya masih terus bergerak dinamis.

"Karena situasi sekarang ekonomi sedang cukup dinamis, sementara kami sedang mendesain sesuatu yang baru terjadi nanti 6 bulan ke depan, tentu kami harus terus menerus menjaga kehati-hatian dan kewaspadaan. Bahwa yang sudah dicapai hari ini sangat membantu kami untuk bisa menyampaikan rancangan 2019," ujarnya.

Dia juga mengungkapkan ada beberapa catatan yang disampaikan oleh anggota Banggar. Catatan tersebut akan menjadi bahan pembahasan pemerintah.

Beberapa catatan tersebut diantaranya adalah masalah anggaran pendidikan dan perencanaan penggunaan anggaran pendidikan, termasuk penggunaan kurikulum, masalah infrastruktur, transfer ke daerah termasuk dana desa.

"Itu akan kami masukkan ke dalam desain dan nota keuangan. Kemudian mengenai range defisit yang disampaikan antara 1,6-1,9 yang ada implikasinya terhadap primary balance dan jumlah surat utang atau pembiayaan yang akan kami lakukan, itu juga dimasukkan di dalam rancangan 2019."

Sebagai informasi, asumsi yang disepakati tersebut yaitu:

- Pertumbuhan ekonomi, 5,2 persen-5,6 persen,- Inflasi 2,5 persen-4,5 persen,- Tingkat bunga SPN 3 bulan 4,6 persen-5,2 persen,- Nilai tukar Rupiah Rp 13.700/USD-Rp 14.000/USD,- Harga minyak mentah USD 60-USD 70 per barel,- Lifting minyak 722.000 - 805.000 barel per hari, dan- Lifting gas 1,21 juta-1,30 juta barel setara minyak.

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jokowi Rajin Bagi-Bagi Bansos, Tapi Ekonomi Indoensia Diramal Hanya Tumbuh 5,04 Persen Sepanjang 2023
Jokowi Rajin Bagi-Bagi Bansos, Tapi Ekonomi Indoensia Diramal Hanya Tumbuh 5,04 Persen Sepanjang 2023

Proyeksi ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi 2022 yang mencapai 5,31 persen (yoy).

Baca Selengkapnya
Penerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun
Penerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun

Mayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.

Baca Selengkapnya
BUMN Pertahanan: Perang di Beberapa Negara Buka Peluang Bisnis, tapi Rantai Pasok Terganggu
BUMN Pertahanan: Perang di Beberapa Negara Buka Peluang Bisnis, tapi Rantai Pasok Terganggu

Konflik bersenjata di beberapa wilayah dunia turut berpengaruh pada naiknya anggaran pertahanan sejumlah negara dari rata-rata 2 persen menjadi 3 persen.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Pemerintah Tarik Utang Rp72 triliun per 15 Maret 2024, Turun Drastis Dibanding Tahun Lalu Mencapai Rp181 Triliun
Pemerintah Tarik Utang Rp72 triliun per 15 Maret 2024, Turun Drastis Dibanding Tahun Lalu Mencapai Rp181 Triliun

Secara rinci, pembiayaan utang tersebut terdiri dari Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp70,2 triliun atau setara dengan 10,5 persen terhadap APBN.

Baca Selengkapnya
BPS: Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,11 Persen di Kuartal 1
BPS: Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,11 Persen di Kuartal 1

Ini merupakan pertumbuhan triwulan tertinggi sepanjang periode 2019-2024.

Baca Selengkapnya
Ekonomi Anjlok, Jepang Resmi Masuk Resesi
Ekonomi Anjlok, Jepang Resmi Masuk Resesi

Padahal ekonom memprediksi angka PDB Jepang kali ini jauh di bawah perkiraan median pertumbuhan sebesar 1,4 persen.

Baca Selengkapnya
Hasil Jokowi 'Kondangan' Pangeran Mateen dan Absen HUT PDIP: Bawa Pulang Investasi Rp7 Triliun
Hasil Jokowi 'Kondangan' Pangeran Mateen dan Absen HUT PDIP: Bawa Pulang Investasi Rp7 Triliun

Estimasi investasi dari 2 negara tersebut diperkirakan mencapai Rp7 triliun.

Baca Selengkapnya
Gubernur BI Prediksi Ekonomi Indonesia Tumbuh di Atas 5 Persen Pada Kuartal II-2024
Gubernur BI Prediksi Ekonomi Indonesia Tumbuh di Atas 5 Persen Pada Kuartal II-2024

Pertumbuhan ekonomi kuartal II-2024 utamanya berasal dari konsumsi rumah tangga sebesar 4,91 persen.

Baca Selengkapnya
Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,11 Persen, Jokowi: Negara Lain Masuk Jurang Resesi
Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,11 Persen, Jokowi: Negara Lain Masuk Jurang Resesi

Menurut Jokowi, pertumbuhan ekonomi Indonesia banyak dikontribusikan oleh belanja konsumsi masyarakat hingga masuknya investasi.

Baca Selengkapnya