Ekonom Beberkan Alasan Tol Laut Belum Efektif Turunkan Harga Barang
Merdeka.com - Ekonom Faisal Basri turut mengatakan proyek Tol Laut belum memberikan dampak signifikan pada penurunan harga barang. Dia mengakui, memang biaya atau ongkos angkutan yang menjalankan program tersebut sudah dapat ditekan, karena diberikan subsidi.
"Kenapa? Memang ongkos turun karena angkutan disubsidi, angkutan tol (laut) ini, Rp 30 miliar per bulan," kata dia, dalam diskusi, di Jakarta, Sabtu (27/4).
Namun, penurunan ongkos tersebut hanya dinikmati oleh para pedagang dan tidak berdampak pada penurunan harga. Dengan demikian disparitas harga antara satu wilayah dengan wilayah lain masih terjadi. Dia bahkan pernah berdiskusi dengan Menteri Perhubungan terkait masalah tersebut.
"Disparitas harga masih sangat tinggi di antar daerah, antar pulau. Pemerintah mengatakan turun karena tol laut. Ya barangkali turun, tapi saya diundang Pak Budi Karya ke kantor, minta tolong, tolong dikaji kok tol laut tidak turunkan harga. Itu. Pak Budi Karya sendiri yang bilang," tandasnya.
Sebelumnya, Juru Bicara Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Muhammad Misbakhun menyatakan bahwa upaya pemerintah saat ini dalam menggenjot pembangunan jalan tol hanya salah satu cara untuk menekan biaya logistik. Sebab, pemerintahan Presiden Jokowi juga menggenjot infrastruktur lainnya seperti pelabuhan untuk memudahkan distribusi barang.
"Jadi keberadaan jalan tol yang merupakan infrastruktur darat merupakan kombinasi atau pelengkap dari keberadaan angkutan laut yang merupakan penunjang utama konsep Tol Laut yang digagas oleh Presiden Joko Widodo," ujar Misbakhun di Jakarta, Jumat (15/2).
Pernyataan Misbakhun itu sebagai respons atas penilaian pengamat ekonomi Faisal Basri yang menyebut infrastruktur jalan tol saat ini kurang efisien menekan biaya logistik secara nasional. Menurut pendiri Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) itu, jika pemerintah mau menurunkan biaya logistik maka seharusnya yang digenjot adalah jalur laut.
Namun, Misbakhun punya pandangan berbeda. Legislator Partai Golkar itu mengatakan, pemerintahan Presiden Jokowi menggenjot infrastruktur jalan tol ataupun pelabuhan secara bersamaan.
Misbakhun menjelaskan, angkutan laut memang bisa mengangkut barang dalam jumlah besar. Namun, tuturnya, untuk mendistribusikan barang masih membutuhkan infrastruktur jalan.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah Malaysia Gratiskan Tarif Jalan Tol pada H-2 Lebaran, Ini Alasannya
Pemerintah Malaysia menggratiskan tarif jalan tol pada H-2 lebaran.
Baca SelengkapnyaKabar Gembira, Diskon Tarif Tol Berlaku saat Mudik Lebaran
Diskon ini diberlakukan di antaranya untuk membantu kelancaran lalu lintas dan meringankan beban biaya perjalanan masyarakat, serta mendorong wisata.
Baca SelengkapnyaDaftar Tarif Tol Trans Jawa 2024 untuk Persiapan Mudik Lebaran
Daftar lengkap tarif tol Trans Jawa 2024 untuk mudik lebaran.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Waspada, Kenaikan Tarif Jalan Tol Bisa Picu Kemacetan Parah saat Mudik Lebaran
Tulus menyebut, saldo kartu tol minus sangat mengganggu pergerakan mudik.
Baca SelengkapnyaSubsidi Angkutan Barang Perintis Naik Jadi Rp22 Miliar di 2024
Layanan ini sangat memiliki dampak yang positif karena adanya angkutan yang menjangkau daerah terdepan, terpencil, terluar dan perbatasan.
Baca SelengkapnyaPemerintah Perpanjang Bantuan Sosial Tambahan Hingga Juni
Pemerintah sedang mencari formula terkait kenaikan harga beras di pasaran.
Baca SelengkapnyaTarif 14 Ruas Tol di Sumatera dan Jawa Diskon 15 Persen saat Mudik Lebaran, Simak Daftarnya
Pelaksananan program tersebut jadi kewenangan masing-masing Badan Usaha Jalan Tol (BUJT).
Baca SelengkapnyaJangan Sampai Salah Hitung, Ini Biaya Perlu Diperhitungkan saat Mudik dengan Kendaraan Pribadi
Kendaraan pribadi cukup banyak memakan biaya baik sebelum maupun saat melakukan perjalanan mudik Lebaran.
Baca SelengkapnyaTernyata, Ini Penyebab Harga Beras Masih Bertahan Mahal Hingga Akhir Tahun 2023
Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi mengaku belum bisa menurunkannya karena ada tiga faktor besar yang membuat harga beras mahal.
Baca Selengkapnya