E-Commerce RI Didorong Bawa UMKM Lokal Mendunia
Merdeka.com - Ketua Umum Asosiasi E-commerce Indonesia (IdEA), Bima Laga menegaskan, pihaknya akan selalu berupaya mendukung dan mendorong produk-produk UMKM Indonesia agar bisa go global. Lantaran kini sudah banyak e-commerce Indonesia sudah mulai go global, salah satunya Traveloka dan Gojek.
"Kita melihat sebenarnya market di Indonesia itu juga bisa go global misalnya Traveloka itu sudah ada market di beberapa negara, Gojek juga kita sudah ada beberapa market di beberapa negara," kata Bima dalam Kadin Talk GO LOCAL vs GO GLOBAL, di kanal Youtube Learn Business Anywhere, Jumat (26/3).
Selain itu, Bukalapak juga sudah bisa ekspor ke beberapa negara. Hal itu menunjukkan bahwa sebenarnya sudah ada niatan dan jalan menuju ke pasar dunia.
"Sebenarnya di Bukalapak itu kebetulan waktu itu saya ngurus juga untuk buka go global, itu kita ke Singapore, penjualannya itu mungkin sekitar USD 5-8 juta. Waktu itu UKM tidak menyangka jualannya bisa langsung nyampe ke market luar, tapi kan skalanya kita akui belum terlalu besar," ujarnya.
Selanjutnya
Oleh karena itu, Idea sendiri saat ini terus mendorong e-commerce yang sudah memiliki market di beberapa negara agar tetap memanfaatkan dan mengembangkan market tersebut, sehingga produk UMKM Indonesia bisa go global.
"Kita sekarang ini di Idea berusaha mengencourage yang lainnya, kalau yang sudah punya market di beberapa negara manfaatin dong market di beberapa negara nya. Karena nggak hanya produk luar di bawa kesini, tapi bagaimana produk dari sini juga bisa dibawa keluar," katanya.
Menurutnya, Program Bangga Buatan Indonesia (BBI) untuk memajukan produk UMKM bukan sekedar gimmick belaka.
"Sebenarnya by rules kita juga diatur di dalam PP, kita juga harus memajukan produk dalam negeri, tapi apakah diatur persentasinya? belum gitu loh, belum ada peraturan yang menyebutkan persentasi produk dalam negeri," jelasnya.
Kendati begitu, Idea akan terus mendorong agar e-commerce di Indonesia bisa menyediakan halaman khusus untuk memajukan produk UMKM Indonesia.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jika terpilih sebagai presiden dia akan coba mengatur bagaimana kehadiran e-commerce tidak mematikan usaha pedagang konvensional.
Baca SelengkapnyaLazada Indonesia (Lazada) bekerja sama dengan mitra pemberdaya atau enabler, di antaranya AHA Commerce, memiliki komitmen pemberdayaan brand dan penjual lokal.
Baca SelengkapnyaAtikoh menyampaikan, pelaku UMKM juga perlu melakukan digitalisasi untuk menjangkau lebih banyak konsumen
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pemerintah juga mengingatkan soal sertifikasi yang diperlukan sehingga produk bisa dipercaya dan memenuhi syarat masuk ke negara tujuan ekspor.
Baca SelengkapnyaLangkah ini pun sengaja menyasar pelaku usaha lokal, agar makin tumbuh dan berkembang dengan daya saing yang tidak kalah dari produk luar.
Baca SelengkapnyaPelaku UMKM diharapkan bukan saja maju di bidang bisnis, tapi dapat berkontribusi dalam pembangunan berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaIndonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaNilai ekonomi digital Indonesia diperkirakan akan mencapai USD 146 miliar pada tahun 2025. Angka tersebut menjadi yang terbesar di kawasan Asia Tenggara.
Baca SelengkapnyaLayanan ini sendiri diluncurkan bertepatan dengan hari jadi ke-128 BRI di Kantor Pusat BRI, Jakarta.
Baca Selengkapnya