Dua maskapai 'berdarah', bisnis penerbangan diyakini sehat

Merdeka.com - Pemerintah meyakini bisnis penerbangan di Tanah Air masih sehat. Meskipun saat ini sudah ada dua maskapai nasional yang "berdarah-darah" dalam menjalankan operasinya.

Wakil Menteri Keuangan II Bambang Brodjonegoro mengatakan saat ini memang momentum bagi semua maskapai penerbangan melakukan efisiensi operasional dan menahan ekspansi. Mengingat nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang terus melemah. "Kenyataannya ada maskapai murah terlalu ekspansif di awal, akhirnya kolaps," tuturnya, di Jakarta, Kamis (6/2).

Menurutnya, kolapsnya dua maskapai saat ini tidak menganggu mobilitas pengguna jasa penerbangan. Soalnya, masih banyak maskapai yang bisa mengambil alih. "Itu masalah bisnis biasa," kata Bambang.

Kemarin, Tigerair Mandala mengumumkan bakal menutup sementara sebelas rute secara bertahap selama Februari-April. Ini menyusul apa yang sudah dilakukan Merpati beberapa waktu sebelumnya.

Ketua Penerbangan Berjadwal Asosiasi Maskapai Penerbangan Komersial Indonesia (INACA) Bayu Sutanto mengatakan bahwa Tigerair Mandala mengalami kerugian di sejumlah rute penerbangan luar negeri. "sudah seminggu lalu (Tigerair Mandala) mengabari kita," ujarnya kemarin.

Adapun rute yang ditutup sementara oleh Tigerair Mandala, seperti dikutip dalam situs resminya adalah sebagai berikut :

1.Surabaya- Hongkong diberhentikan sementara mulai 10 Februari 2014

2. Surabaya-Kuala Lumpur (11 Februari 2014)

3. Jakarta-Kuala Lumpur (18 Februari 2014)

4. Jakarta-Pekanbaru (8 Februari 2014)

5. Kuala Namu-Singapore (18 Februari 2014)

6. Jakarta-Jogjakarta (3 Maret 2014)

7. Pekanbaru-Singapura (3 Maret 2014)

8. Jakarta-Singapura (3 Maret 2014)

9. Jakarta-Surabaya (17 Maret 2014)

10. Surabaya - Bangkok (17 Maret 2014)

11. Jakarta - Hongkong (11 April 2014)