DPR minta PLN tak cabut subsidi listrik pelanggan 450 VA-900 VA
Merdeka.com - DPR-RI meminta PT Perusahaan Listrik Negara tak mencabut subsidi listrik bagi 23 juta pelanggan. Sebab, alokasi subsidi listrik masih tersedia tahun depan sebesar Rp 38,8 triliun.
"Saya minta agar pemerintah dan PLN jangan langsung mencabut subsidi listrik yang 450 VA-900 VA," kata Anggota Komisi VII DPR RI Ramson Siagian dalam diskusi Energi Kita yang digelar merdeka.com, RRI, IJTI, IKN, DML dan Sewatama, Jakarta, Minggu (1/11).
Menurutnya, pencabutan subsidi harus mendapat persetujuan DPR-RI.
"Harus diberikan penjelasan terlebih dahulu oleh pemerintah pada komisi VII sebelum ada pencabutan subsidi."
Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi mendukung langkah pemerintah menghilangkan subsidi listrik. Namun, caranya dengan menaikkan tarif listrik 450 VA-900 VA secara bertahap. Bukan mencabut subsidi listrik 23 juta pelanggan.
"Jangan sampai mekanisme kebijakan ini sebagai bentuk penerapan tarif pasar kemudian menjual PLN ke pihak lain."
Sekedar mengingatkan, PLN menemukan sekitar 23 juta pelanggan sudah tak layak lagi mengonsumsi listrik 450 VA-900 VA, notabene masih disubsidi pemerintah. Atas dasar itu, jutaan pelanggan dinilai mampu tersebut dipaksa untuk meningkatkan daya listrik, minimal 1.300 VA.
Jika masih berkukuh memakai listrik subsidi, maka pelanggan mampu bakal tetap dikenakan tarif listrik keekonomian atau nonsubsidi. Minimal setara pelanggan listrik 1.300 VA.
(mdk/yud)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kementerian ESDM mencatat, realisasi subsidi listrik di 2023 mencapai Rp64,02 triliun.
Baca SelengkapnyaSubsidi konversi motor listrik juga akan naik dari sebelumnya Rp7 juta menjadi Rp10 juta.
Baca SelengkapnyaTagihan itu muncul usai meteran listrik dirumahnya harus diganti dengan yang baru.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
PLN mengonfirmasi bahwa kondisi pasokan listrik hari ini di Tarakan memang defisit lantaran beban puncak berada di atas daya pasok.
Baca SelengkapnyaDadan mengakui sudah ada perusahaan yang disasar untuk diberikan insentif tersebut.
Baca SelengkapnyaAturan baru mengenai tarif efektif PPh 21 ini berlaku mulai 1 Januari 2024.
Baca SelengkapnyaPLN menggelar promo tambah daya listrik lewat program Semarak Awal Tahun 2024.
Baca SelengkapnyaLayanan ini sangat memiliki dampak yang positif karena adanya angkutan yang menjangkau daerah terdepan, terpencil, terluar dan perbatasan.
Baca SelengkapnyaPemerintah mengalokasikan secara total subsidi energi sebesar Rp444,2 triliun untuk tahun 2024.
Baca Selengkapnya