Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dorong Reformasi, Sri Mulyani Tak Ingin Ekonomi RI Hanya Bergantung pada Konsumsi

Dorong Reformasi, Sri Mulyani Tak Ingin Ekonomi RI Hanya Bergantung pada Konsumsi Sri Mulyani. ©2017 merdeka.com/Yayu Agustini Rahayu

Merdeka.com - Menteri Keuangan, Sri Mulyani, mengatakan jika Indonesia berhasil melakukan reformasi struktural di tengah pandemi Covid-19, maka pertumbuhan ekonomi akan lebih didorong oleh investasi dan ekspor. Hal ini akan lebih sehat bagi pertumbuhan ekonomi dibandingkan apabila hanya bergantung pada konsumsi dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

"Oleh karena itu, jika reformasi berhasil dilakukan di mana investasi, ekspor dan daya saing meningkat, serta produktivitas membaik, maka kita akan melihat komposisi agregat demand akan diberikan kontribusi lebih banyak berasal dari investasi dan ekspor," kata Sri Mulyani dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional 2021 pada Selasa (4/5).

Dijelaskan Sri Mulyani, Indonesia berhasil keluar dari krisis ekonomi Asia 1998 dan krisis keuangan global 2009 dengan melakukan reformasi. Sehingga, ekonomi Indonesia tidak hanya tumbuh tapi juga menjadi lebih baik.

Reformasi pasca krisis ekonomi Asia 1998, adalah menuju tatanan politik yang lebih demokratis dan otonomi daerah, melakukan tata kelola perbankan melalui UU BI dan keuangan negara yaitu UU Keuangan Negara. Reformasi pasca krisis keuangan global 2009 adalah perbaikan tata kelola sektor keuangan, termasuk melalui pembentukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK).

Saat ini, pemerintah pun melakukan reformasi di tengah pandemi Covid-19 dengan penerapan UU Cipta Kerja dan aturan-aturan turunannya.

"Ini bertujuan agar kita menggunakan kesempatan Covid-19 justru memperbaiki fondasi kita. Tentu ini hanya akan berhasil apabila regulasi dan birokrasi melakukan penyesuaian atau perubahan dalam rangka untuk meningkatkan daya saing dan produktivitas," tutur Sri Mulyani.

Dimotori Lembaga Pengelola Investasi

Reformasi struktural RI, kata Sri Mulyani, dimotori oleh UU Cipta Kerja dan Lembaga Pengelola Investasi harus mampu membuka peluang investasi dan ekspor, serta menciptakan lapangan kerja berkualitas dengan produktivitas tinggi.

Jika berhasil melakukan reformasi struktural berbasis investasi dan ekspor, maka pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2022 akan bisa mencapai 5,8 persen. Namun jika dengan Business as Usual (BAU) maka hanya akan mencapai pertumbuhan 5,2 persen.

"Apabila kita bisa mendorong reformasi yang terjemahannya investasi tumbuh lebih tinggi di atas 6,5 atau 6,6 persen, dan ekspor tumbuh mendekati 7 persen dan seterusnya untuk tahun 2023, momentum investasi dan ekspor akan semakin tinggi pertumbuhannya seiring dengan reformasi yang kita lakukan," ungkapnya.

Reporter: Andina Librianty

Sumber: Liputan6.com

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sri Mulyani Pede Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,2 Persen di 2024
Sri Mulyani Pede Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,2 Persen di 2024

Proyeksi pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen itu didorong oleh penyelenggaraan pemilu secara serentak 2024.

Baca Selengkapnya
Karir Bergengsi Sri Mulyani Selain Jadi Menteri Keuangan
Karir Bergengsi Sri Mulyani Selain Jadi Menteri Keuangan

Posisi Sri Mulyani di kancah internasional itu juga turut berdampak positif terhadap reputasi perekonomian Indonesia.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Ungkap Resep Ekonomi Indonesia Melesat di Tahun 2024
Sri Mulyani Ungkap Resep Ekonomi Indonesia Melesat di Tahun 2024

Sri Mulyani mengakui, saat ini, masih terdapat kesenjangan infrastruktur di antara wilayah Indonesia.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Sri Mulyani Ungkap Untung Rugi Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Terhadap Ekonomi Indonesia
Sri Mulyani Ungkap Untung Rugi Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Terhadap Ekonomi Indonesia

Begini untung rugi Rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya
Ekonomi Dunia Masih Terpuruk di 2024, Sri Mulyani Ungkap Penyebanya
Ekonomi Dunia Masih Terpuruk di 2024, Sri Mulyani Ungkap Penyebanya

Ramalan IMF menyebut kondisi ekonomi dunia masih terpuruk.

Baca Selengkapnya
Kondisi Ekonomi 2024 Masih Suram, Sri Mulyani Bongkar Penyebabnya
Kondisi Ekonomi 2024 Masih Suram, Sri Mulyani Bongkar Penyebabnya

Walau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Komentari Pelemahan Nilai Tukar Rupiah: Negara Lain Lebih Parah
Sri Mulyani Komentari Pelemahan Nilai Tukar Rupiah: Negara Lain Lebih Parah

Menyikapai Rupiah terus melemah, Kementerian Keuangan terus memperkuat koordinasi bersama Komite Stabilitas Sistem Keuangan.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Wanti-Wanti Inflasi Pangan Bisa Ganggu Ekonomi Indonesia
Sri Mulyani Wanti-Wanti Inflasi Pangan Bisa Ganggu Ekonomi Indonesia

Pergerakan inflasi pangan dapat memberi tekanan besar terhadap tingkat inflasi secara keseluruhan.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Sebut Ekonomi Makin Melemah: Amerika Kuat, China Terlilit Utang
Sri Mulyani Sebut Ekonomi Makin Melemah: Amerika Kuat, China Terlilit Utang

Bank Dunia memprediksi ekonomi global dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan.

Baca Selengkapnya