Dorong Ekosistem Digital, Anak Usaha Telkom Bangun 6.000 Km Jaringan Serat Optik
Merdeka.com - Anak usaha PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (Mitratel) berkolarobasi dengan PT Alita Praya Mitra (Alita) memperkuat infrastruktur ekosistem digital di Tanah Air. Kedua perusahaan bekerjasama untuk memperluas cakupan layanan serat optik dengan menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) pembangunan dan penyewaaan 6.000 kilometer jaringan serat optik secara nasional.
"Pembangunan jaringan serat optik sepanjang 6.000 kilometer di lima provinsi akan mendukung fiberisasi sekitar 1.500 tower. Hal ini selaras dengan rencana dan program perseroan dalam mendukung implementasi teknologi 5G di Indonesia dan digital ecosystem diantaranya IoT, small cell dan edge computing,” kata Direktur Utama Mitratel, Theodorus Ardi Hartoko di Jakarta, Selasa (28/12).
Sementara itu, Direktur Utama PT Alita Praya Mitra Teguh Prasetya mengatakan, perjanjian kerja sama tersebut merupakan satu bentuk sinergi antara kedua perusahaan untuk meningkatkan penetrasi fiberisasi di Indonesia.
"Layanan serat optik ini akan mendukung dan meningkatkan kualitas serta kuantitas implementasi internet baik mobile broadband melalui BTS 4G dan 5G, maupun fixed broadband FTTx," ujar Teguh.
Lingkup kerja sama berupa pembangunan dan pemasaran terhadap 6.000 kilometer jaringan serat optik khususnya di wilayah Sulawesi, Sumatera dan Jawa yang akan dibangun serta dioperasikan oleh Mitratel dan dikerjasamakan bersama Alita.
Adanya kerja sama itu diharapkan memperkuat jaringan serat optik untuk mendukung fiberisasi gelaran 5G secara lebih masif dan penguatan 4G yang dilakukan operator seluler guna meningkatkan kualitas layanan mobile broadband hingga mencapai kecepatan di atas 1 Gbps di sisi penggunanya.
Sambungan Serat Optik
Merujuk informasi yang disampaikan di prospektus Mitratel, sejumlah 11.851 tower Mitratel (51 persen) telah tersambung dengan jaringan serat optik, artinya dengan adanya pembangunan 6.000 kilometer tambahan jaringan baru ini akan semakin mempercepat pemenuhan kebutuhan para operator telekomunikasi untuk mengimplementasikan 5G di Indonesia.
Sedangkan Alita saat ini telah memiliki lebih dari 8.000 kilometer jaringan serat optik di berbagai wilayah di tanah air dan mendukung operator seluler dalam melakukan gelaran 5G di beberapa kota di Indonesia.
Adapun layanan serat optik yang diberikan Alita merupakan solusi menyeluruh melingkupi dan tidak terbatas pada penyediaan layanan fiber access network (FTTx), manage service, active network, smart pole, dan site access termination.
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Satelit Merah Putih 2 ini akan menjadi tolak ukur perkembangan digitalisasi Indonesia.
Baca SelengkapnyaJaringan backbone Gorontalo – Palu yang menghubungkan dua provinsi di Sulawesi ini mulai dibangun pada tahun 2023.
Baca SelengkapnyaSeiring dengan perkembangan di bidang teknologi, Telkom Indonesia terus mengembangkan layanan Next-Generation Digital Connectivity.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Persaingan internet lewat satelit nampaknya semakin memanas.
Baca SelengkapnyaKomitmen Telkom Percepat Program Peduli Lingkungan
Baca SelengkapnyaDigiTiket dari Indibiz tawarkan kemudahan pencatatan data dan sistem tiket.
Baca SelengkapnyaGara-gara kecepatan internet Indonesia masih kalah dengan negara tetangga, Menkominfo mau buat regulasi khusus.
Baca SelengkapnyaTelkom Indonesia melalui Indibiz menghadirkan solusi transformasi digital untuk pendidikan.
Baca SelengkapnyaSatelit orbit rendah kini sedang ramai diperbincangkan, khususnya untuk mendistribusikan sinyal internet.
Baca Selengkapnya