Dibuka Menguat, Rupiah Bergerak Melemah ke Rp13.982 per USD
Merdeka.com - Nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak melemah di perdagangan hari ini, Kamis (11/6). Pagi ini, Rupiah dibuka di level Rp13.925 per USD, atau menguat tipis dibanding penutupan sebelumnya di Rp13.980 per USD.
Mengutip data Bloomberg, Rupiah sempat menguat ke Rp13.913 per USD usai pembukaan. Namun kembali melemah dan saat ini berada di posisi Rp13.980 per USD.
Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan, nilai tukar Rupiah menguat setelah pengumuman hasil rapat bank sentral Amerika Serikat The Fed. Hasil rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) memutuskan suku bunga acuan The Fed tetap pada level 0,25 persen.
"Hasil rapat moneter bank sentral AS The Fed dini hari tadi bakal menjadi "mover" untuk rupiah hari ini," kata Ariston di Jakarta, dikutip Antara, Kamis (11/6).
The Fed juga menyatakan tidak akan menaikkan suku bunga dan tetap mendukung pembelian obligasi hingga 2022. Pernyataan tersebut mengindikasikan ekonomi AS masih akan melemah dalam waktu yang cukup lama.
"Pernyataan ini memberikan tekanan untuk dolar AS sehingga ini berpotensi mendorong penguatan rupiah terhadap dolar AS pagi ini," ujar Ariston.
Tapi di sisi lain, pernyataan The Fed itu menyiratkan ekonomi global tidak akan pulih seperti sebelum wabah dalam waktu dekat. Selain itu pasar mewaspadai gelombang kedua di negara yang sudah membuka ekonominya di tengah pandemi.
Di Indonesia, kasus positif COVID-19 malah semakin naik, yang berpotensi memperketat kembali aktivitas ekonomi. "Ini bisa memberikan sentimen negatif ke aset berisiko," katanya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah harus melakukan intervensi agar rupiah tidak semakin terpuruk.
Baca SelengkapnyaGubernur BI, Perry Warjiyo mengakui nilai tukar Rupiah masih tertekan oleh dolar AS.
Baca SelengkapnyaGubernur BI, Perry Warjiyo menyampaikan, nilai tukar Rupiah hingga 19 Maret 2024 relatif stabil.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Per 20 Februari 2024, nilai tukar Rupiah kembali menguat 0,77 persen secara poin to poin (ptp) setelah pada Januari 2024 melemah 2,43 persen.
Baca SelengkapnyaPergerakan nilai tukar Rupiah terhadap mata uang Dolar AS lebih baik dibandingkan dengan Bath Thailand hingga Ruppe India.
Baca SelengkapnyaUtang luar negeri pemerintah pada November 2023 sebesar USD 192,6 miliar atau tumbuh 6 persen (yoy), meningkat dari pertumbuhan bulan sebelumnya tiga persen.
Baca SelengkapnyaPerusakan terhadap Rupiah bisa berujung ancaman pidana.
Baca SelengkapnyaRupiah kembali melemah hingga ke level Rp16.000 terhadap mata uang dolar AS seperti yang pernah dialami Indonesia saat krisis moneter 1998.
Baca SelengkapnyaRealisasi peredaran uang selama masa Pemilu 2024 hanya mencapai Rp67,14 triliun, atau lebih rendah dari perkiraan BI sebesar Rp68 triliun.
Baca Selengkapnya