Dianggap proteksionis, ini langkah Indonesia pasarkan kembali produk hortikultura
Merdeka.com - Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution menggelar rapat koordinasi mengenai produk hortikultura dan hewan dalam perdagangan internasional. Rapat tersebut juga membahas hasil panel World Trade Organization (WTO) terhadap gugatan Amerika Serikat dan Selandia Baru atas kedua produk Indonesia tersebut.
Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan, Oke Nurwan mengatakan, setidaknya ada 18 keputusan panel WTO yang harus ditindaklanjuti oleh pemerintah. Untuk itu pemerintah sedang melakukan langkah evaluasi, salah satunya mengenai anggapan sikap proteksionisme Indonesia terhadap beberapa produk.
"Kita kan dianggap proteksi atau protektif. Jadi harus dibuka. Dilihat saja itu ada 18 keputusan panel WTO yang harus kita tindak lanjuti," ujar Oke di Kantor Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, Jakarta, Senin (7/5).
Oke mengatakan, pemerintah juga akan mengevaluasi beberapa peraturan yang berkaitan dengan gugatan AS dan Selandia Baru. Aturan tersebut ada di Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pertanian.
"(Keputusannya) Nanti. Kalau dari Kemendag, Permendag yang mana saja harus diubah, kapan harus selesai. Dari Kementan apa Permentan yang mana harus diubah dan kapan selesai. Ini akan dilihat lagi," jelasnya.
Oke menambahkan, hasil keputusan pemerintah akan disampaikan paling lama minggu depan. "Hari Jumat akan dibahas kembali. Hari Jumat tapi itu ditingkat eselon 1 kementerian terkait. Lalu minggu depannya oleh tingkat menteri," tandasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaMendag Zulhas menyampaikan, pihaknya akan berkirim surat terhadap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto untuk mengevaluasi aturan tersebut.
Baca SelengkapnyaTantangan kedua, yaitu tidak jelasnya kepastian hukum dan kepastian berusaha.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dekan Universitas Brawijaya beberkan sederet kesalahpahaman terkait food estate.
Baca SelengkapnyaKhususnya agraria, yang tak mencerminkan pemerintahan Jokowi bekerja untuk melindungi
Baca SelengkapnyaMenurutnya, isu pemakzulan presiden di tengah proses pemilu sangat tak produktif bagi masyarakat dan pemerintah.
Baca SelengkapnyaPredisen Jokowi menekankan pentingnya hilirisasi sebagai langkah strategis agar harga jagung ditingkat petani lebih stabil.
Baca SelengkapnyaSalah satu aturan tersebut memberikan kewenangan kepada Bea Cukai untuk melakukan penataan kembali kebijakan impor dengan menggeser pengawasan impor
Baca SelengkapnyaJokowi menyimpulkan lambatnya penerbitan sertifikat tanah jadi penyebab banyaknya kasus sengketa tanah.
Baca Selengkapnya