Di Jerman, Menko Luhut Undang BMW Buka Pabrik Mobil Listrik di Indonesia
Merdeka.com - Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan investasi, Luhut Binsar Panjaitan mengunjungi pusat pabrikan mobil BMW di Munchen, Jerman. Dalam kunjungan ini, Luhut mengundang produsen otomotif itu untuk membuka fasilitas produksi mobil listrik di Indonesia.
Luhut juga menegaskan komitmen Indonesia untuk mengembangkan teknologi ramah lingkungan kendaraan listrik.
"Indonesia telah menetapkan target 50 persen kendaraan elektrik pada tahun 2030. Saat ini semakin banyak orang beralih ke gaya hidup hijau, ramah lingkungan. Kami sadar, semakin banyak orang mengeluhkan tingginya polusi udara. Salah satu upaya kami adalah mengadakan transportasi ramah lingkungan yang efisien dan hemat biaya," kata Luhut dikutip keterangannya.
Luhut berkunjung ke pabrik BMW didampingi Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia dan Dubes RI untuk Jerman Arif Havas Oegroseno.
Untuk mendukung target tersebut, Luhut menuturkan pemerintah Indonesia juga menyiapkan beberapa insentif untuk pabrikan-pabrikan mobil listrik seperti adanya keringanan pajak.
"Karenanya kami berharap Anda bersedia mempertimbangkan untuk membuka fasilitas pembuatan mobil listrik di Indonesia. Kami juga menginginkan adanya keragaman produsen, sehingga tidak ada monopoli satu merk saja," katanya.
Ongkos produksi yang murah juga bisa didapat di Indonesia karena saat ini ada pembangkit hidro yang harganya kompetitif.
BMW Hemat Biaya Investasi di Indonesia
Luhut juga meyakinkan BMW akan dapat menghemat biaya jika membuka pabriknya di Indonesia.
"Mobil-mobil produksi BMW memakai CATL baterai dari China dan Samsung dari Korea Selatan, jika mereka pindah ke Indonesia mereka bisa langsung berhubungan dengan produsennya," katanya.
Vice President Market Development Jochen Scharrer mengatakan BMW telah memproduksi mobil elektrik sejak tahun 2014 dan pada tahun 2020-2025 diharapkan jumlah produksi mobil listrik dan mobil hybridnya akan berimbang.
"Kami berencana meluncurkan 12 mobil listrik baru hingga tahun 2025. Masalah kami, baik di Indonesia atau negara-negara lain untuk mengajak konsumen membeli mobil listrik yaitu kurangnya tempat pengisian daya. Pengguna mobil ini lebih suka mengisi daya di rumah atau mungkin di kantor," katanya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi menyampaikan, pemerintah terus berupaya mendorong penggunaan kendaraan listrik di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPemerintah cari cara agar penjualan kendaraan listrik meningkat.
Baca SelengkapnyaMG Motor Indonesia mengawali 2024 dengan berani: punya bos baru dan dua mobil listriknya dirakit lokal.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Strategi pemerintah menekan polusi dengan menaikkan pajak, hingga menerapkan area ganjil genap, termasuk untuk kendaraan listrik.
Baca SelengkapnyaLuhut optimis kedatangan BYD akan disambut dengan baik oleh masyarakat.
Baca SelengkapnyaPemberian insentif bertujuan meningkatkan hingga mempercepat produksi dan penggunaan kendaraan listrik di dalam negeri.
Baca SelengkapnyaDeretan mobil dengan penampilan yang masih kinclong justru dibuang oleh para pemiliknya.
Baca SelengkapnyaSalah satu perusahaan otomotif asal China, BYD akan segera masuk ke pasar Indonesia mulai 2024.
Baca Selengkapnya