Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Di IBDExpo, PT DI tawarkan 3 pesawat unggulan untuk bangun daerah terpencil

Di IBDExpo, PT DI tawarkan 3 pesawat unggulan untuk bangun daerah terpencil Pesawat N219. ©2015 merdeka.com/andrian salam wiyono

Merdeka.com - PT Dirgantara Indonesia (PTDI) menawarkan tiga pesawat yakni CN235-220, NC212i, dan N219 untuk membangun daerah terpencil. Pesawat ini memiliki keunggulan untuk menjangkau daerah dengan geografis berbukit seperti di Papua.

Direktur Utama PTDI, Elfien Goentoro, mengatakan pesawat ini akan menyempurnakan program tol laut Presiden Jokowi. Harapannya sistem distribusi logistik yang terintegrasi, efektif dan efisien akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

"PTDI memiliki tiga jenis pesawat unggulan yang dapat digunakan oleh maskapai penerbangan lokal, antara lain CN235-220, NC212i, dan N219. Ketiga pesawat yang ditawarkan oleh PTDI memiliki keunggulan untuk dapat melewati medan yang berbukit-bukit, panjang landasan yang pendek atau landasan berumput dan berbatu," kata Elfien di acara IBDExpo, JCC Senayan, Jakarta, Kamis (21/9).

Pesawat CN235-220 dengan beban maksimum yang dapat diangkut sebesar 6.000 Kg, dapat digunakan untuk mendistribusikan logistik dari Bandara Mozes Kilangin, Timika menuju kota-kota besar yang ada di Papua, seperti menuju Bandara Sentani, Jayapura.

Bandara Sentani, Jayapura, dengan konstruksi landasan beraspal memiliki panjang landasan 3.000 x 45 meter yang berada di ketinggian 88 MDPL (Meter di atas Permukaan Laut), sangat cocok digunakan untuk lepas landas dan mendarat pesawat CN235-220 ataupun NC212i.

Pesawat NC212i dapat melanjutkan pendistribusian logistik dari Bandara Sentani, Jayapura menuju Bandara Rendani, Manokwari dengan konstruksi landasan beraspal memiliki panjang landasan 2.000 x 45 meter yang berada di ketinggian 4,57 MDPL, sangat cocok digunakan untuk lepas landas dan mendarat pesawat NC212i ataupun N219.

Pesawat N219 dengan beban maksimum yang dapat diangkut sebesar 2.313 Kg dapat melanjutkan pendistribusian logistik dari Bandara Rendani, Manokwari, menuju Bandara Merdey, Papua Barat, dengan konstruksi landasan masih berupa tanah padat dan memiliki panjang landasan 600 x 23 meter yang berada di ketinggian 300 MDPL. Pesawat N219 ini memiliki kemampuan untuk lepas landas dan mendarat di landasan bandara yang pendek dan belum beraspal, seperti Bandara Merdey, Papua Barat.

Pesawat terbang N219 yang secara khusus dirancang untuk daerah pegunungan Papua diharapkan dapat mendukung program Tol Udara sesuai dengan Peraturan Presiden No. 70 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Kewajiban Pelayanan Publik Untuk Angkutan Barang Dari Dan Ke Daerah Tertinggal, Terpencil, Terluar dan Perbatasan. Pesawat N219 dapat menjangkau daerah dengan kondisi georafis berbukit-bukit dengan landasan pendek dan tidak dipersiapkan.

Pesawat terbang N219 dapat menjadi solusi untuk membuka aksesibilitas dan konektivitas wilayah terdepan, tertinggal dan terluar di pegunungan Papua dan Papua Barat, sehingga program satu harga Pemerintah dapat terwujud. "Pesawat N219 akan menggerakan aktivitas masyarakat di wilayah Papua, aktivitas perekonomian dan mobilisasi warga diharapkan dapat berjalan dengan lancar," pungkasnya.

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jokowi: Filipina Percaya dan Puas dengan Produk Pertahanan Indonesia
Jokowi: Filipina Percaya dan Puas dengan Produk Pertahanan Indonesia

Indonesia turut menawarkan pesawat CN2335-220 produksi PTDI.

Baca Selengkapnya
Momen Jokowi dan Prabowo Meneropong Pesawat Tempur di Pangkalan TNI AU Iswahjudi Jatim
Momen Jokowi dan Prabowo Meneropong Pesawat Tempur di Pangkalan TNI AU Iswahjudi Jatim

Selain meninjau kesiapan pesawat tempur, Presiden Jokowi juga menyaksikan penampilan atraksi udara.

Baca Selengkapnya
PDIP: Pernyataan Jokowi Kontradiktif, Minta ASN hingga Aparat Netral tapi Mau Kampanye untuk Calon Tertentu
PDIP: Pernyataan Jokowi Kontradiktif, Minta ASN hingga Aparat Netral tapi Mau Kampanye untuk Calon Tertentu

Etika Jokowi sebagai presiden dipertanyakan PDI Perjuangan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
28 Pesawat Tiga Matra TNI Bakal Atraksi Udara saat HUT RI di IKN
28 Pesawat Tiga Matra TNI Bakal Atraksi Udara saat HUT RI di IKN

Prajurit yang diterjunkan kemungkinan bakal lebih banyak pada saat pelaksanaan upacara kemerdekaan.

Baca Selengkapnya
TNI Tegas Tidak Rekomendasikan Pesawat Terbang ke Sugapa Papua di Tengah Teror KKB
TNI Tegas Tidak Rekomendasikan Pesawat Terbang ke Sugapa Papua di Tengah Teror KKB

Imbauan itu sebagai bentuk antisipasi penembakan yang dilakukan KKB

Baca Selengkapnya
Pengusaha Curhat ke Jokowi soal Pilpres 2024 hingga Kesinambungan Program Pemerintah Selanjutnya
Pengusaha Curhat ke Jokowi soal Pilpres 2024 hingga Kesinambungan Program Pemerintah Selanjutnya

Pertemuan itu membahas terkait program pemerintah saat ini supaya bisa dilanjutkan oleh presiden terpilih agar terjadi kesinambungan pembangunan.

Baca Selengkapnya
KPU Papua dan Papua Pegunungan Sewa Pesawat ke Jakarta Hadiri Rekapitulasi Nasional
KPU Papua dan Papua Pegunungan Sewa Pesawat ke Jakarta Hadiri Rekapitulasi Nasional

KPU Papua dan Papua Pegunungan menyewa pesawat milik Trigana Air untuk ke Jakarta

Baca Selengkapnya
Temui Jokowi, Muhadjir Lapor Pembangunan Gudang Pangan Atasi Kelaparan di Papua
Temui Jokowi, Muhadjir Lapor Pembangunan Gudang Pangan Atasi Kelaparan di Papua

Menjadikan Sinak sebagai pusat distribusi dan pergudangan diharapkan bisa menekan ongkos distribusi.

Baca Selengkapnya
Pertemuan Jokowi-Surya Paloh, Sekjen PDIP: Memperkuat Kecurigaan Ada Persoalan dengan Pemilu
Pertemuan Jokowi-Surya Paloh, Sekjen PDIP: Memperkuat Kecurigaan Ada Persoalan dengan Pemilu

Hasto pun berpandangan dengan adanya pertemuan antara Presiden Jokowi dengan Surya Paloh memperkuat dugaan adanya kecurangan.

Baca Selengkapnya