Di Forum G20, Pemerintah Dukung Kerjasama Pajak Internasional
Merdeka.com - Pemerintah Indonesia mendukung upaya untuk mencapai solusi berbasis konsensus global yang efisien, sederhana, adil, dan transparan untuk meminimalkan distorsi, sebagai akibat dari pemanfaatan kesenjangan antara transformasi teknologi dan regulasi perpajakan yang ada. Apalagi pemerintah memandang pajak sangat penting tidak hanya untuk ekonomi berkembang tetapi lebih banyak lagi.
"Hampir semua dari kita yang berusaha untuk pulih dari keterpurukan ekonomi terutama dengan kesinambungan fiskal yang masih dalam kondisi sulit, sehingga kita perlu memungut lebih banyak pajak tanpa membahayakan pemulihan ekonomi," kata Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati ketika berbicara dalam forum Fourth G20 Finance Ministers and Central Bank Governors Meeting melalui video conference, ditulis Kamis (15/10).
Bendahara Negara ini melanjutkan, Indonesia sangat mendukung kerjasama perpajakan internasional, termasuk transparansi perpajakan dengan keluarnya informasi yang dapat disampaikan dan peningkatan kapasitas di bidang perpajakan serta kepastian perpajakan dalam penyelesaian sengketa. Pemerintah bahkan ingin mengundang komunitas yang lebih luas untuk mendapatkan manfaat yang sama.
"Saya mengundang Anda semua untuk bekerja sama karena kami setuju bahwa tantangan perpajakan ekonomi digital membutuhkan upaya global kolektif," katanya.
Indonesia mendukung komitmen kerjasama global untuk terus mendorong regulasi yang efektif dan memperkuat pengawasan lintas yuridiksi terkait titik stabil global pada stabilitas keuangan. Pemerintah juga mendukung untuk terus memantau perkembangan yang stabil dengan inovasi kreatif dan mengembangkan stabilitas keuangan.
Di samping itu, pemerintah juga menyambut baik rencana aksi inklusi keuangan G20 tahun 2020 untuk menggairahkan sektor UKM. Mempromosikan penggunaan teknologi inovatif yang bertanggung jawab untuk menjangkau kelompok yang sulit mengakses finansial akan menjadi sangat penting termasuk dalam proses pemulihan perekonomian.
"Kami juga mendapat pengetahuan mengenai dampak pandemi di sektor keuangan yang perlu dipelajari lebih lanjut. Saya mengusulkan untuk kolaborasi lebih lanjut dan memberikan rekomendasi yang diperlukan tentang tindakan yang dapat dilakukan oleh yang menangani dampak pandemi pada sektor keuangan," tutupnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Debat ketiga capres bertema pertahanan dan keamanan, hubungan internasional dan globalisasi, serta geopolitik dan politik luar negeri.
Baca SelengkapnyaDia melihat masyarakat riang gembira berbondong-bondong ke TPS.
Baca SelengkapnyaIndonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Adapun tema debat soal kesejahteraan sosial, kebudayaan, pendidikan, teknologi informasi, kesehatan, ketenagakerjaan, sumber daya manusia, dan inklusi.
Baca SelengkapnyaMereka juga menolak segala bentuk provokasi yang dapat memecah belah Bangsa Indonesia.
Baca SelengkapnyaJokowi mengingatkan hakim agar peka terhadap rasa keadilan masyarakat dan mengikuti perkembangan teknologi.
Baca SelengkapnyaPemerintah bisa menyediakan ruang agar alat peraga kampanye tidak merusak pemandangan.
Baca SelengkapnyaJawaban santai Ganjar soal tema debat capres tentang pertahanan menguntungkan Prabowo
Baca SelengkapnyaKonvensi ini lahir sebagai tanggapan terhadap tantangan yang dihadapi oleh banyak negara yang berjuang untuk melawan diskriminasi rasial.
Baca Selengkapnya