Dapat sindikasi, Viva Group percepat bayar utang Rp 3,4 triliun
Merdeka.com - VIVA Group telah melakukan percepatan pembayaran utang sebesar USD 252 juta atau setara Rp 3,4 triliun melalui fasilitas pendanaan yang diterima dari sindikasi 8 institusi finansial internasional. Fasilitas baru ini diperoleh dengan tingkat bunga berkisar rata-rata 12 persen per tahun dengan tenor sampai dengan 5 tahun dan lebih rendah dibandingkan dengan biaya pinjaman (cost of funding) yang diperoleh Perseroan dari fasilitas sebelumnya.
"Fasilitas baru tersebut memberikan manfaat sangat besar bagi kami berupa penurunan beban bunga yang harus ditanggung oleh Perseroan dari semula 20 persen menjadi rata-rata 12 persen pertahun. Sehingga beban bunga yang dapat dihemat oleh VIVA selama 5 tahun kedepan mencapai lebih dari Rp 1,5 triliun," ujar Presiden Direktur VIVA Anindya N. Bakrie dalam keterangannya, Rabu (18/10).
Kinerja VIVA pada semester pertama 2017 meningkat 9 persen dari Rp 1,21 triliun di semester pertama 2016 menjadi Rp 1,33 triliun yang merupakan pertumbuhan tertinggi diantara group media di Indonesia. Sedangkan, laba bersih mengalami kenaikan 117 persen menjadi Rp 216 miliar dibandingkan Rp 111 miliar di semester pertama 2016.
Tidak jauh berbeda dengan induknya (VIVA), PT Intermedia Capital Tbk (MDIA) juga mencatatkan peningkatan kinerja 20 persen dari Rp 858 miliar di semester pertama 2016 menjadi Rp 1,03 triliun di semester pertama 2017. Sementara itu, selama bulan September 2017, stasiun TV FTA grup VIVA yaitu ANTV dan tvOne berhasil mencatatkan audience shares sebesar 19,6 persen.
Saat ini Perseroan sedang melakukan pembahasan dengan para calon bookrunner untuk proses penerbitan obligasi dalam negeri maupun luar negeri, termasuk tahapan-tahapan untuk menerbitkan obligasi tersebut, yang tujuannya adalah untuk dapat menurunkan tingkat pinjaman dan beban bunga pinjaman.
Untuk melanjutkan keberhasilannya sebagai pemimpin TV FTA, di tahun 2017, Perseroan telah menyusun rencana strategis dengan menetapkan digital roadmap masa depan Perseroan yang mensinergikan stasiun TV FTA milik Perseroan yaitu ANTV dan tvOne dengan media digital portal viva.co.id, diperkenalkannya applikasi Viva Mobile dan aplikasi tvOne connect, program-program off air serta memanfaatkan secara maksimal kekuatan media sosial sehingga dapat meningkatkan keterlibatan (engagement) pemirsa dalam menikmati konten-konten dilayar kaca.
Sebagai gambaran, saat ini viva.co.id telah menarik lebih dari 16 juta unique visitors per bulan, 113 juta page views per bulan. Sementara, applikasi Viva Mobile memperoleh lebih dari 20 million screen views per bulan dan applikasi tvOne connect telah membukukan 16 juta video minutes per bulan.
"Perseroan telah memulai rencana strategis dengan menetapkan digital roadmap yang handal guna menopang pertumbuhan masa depan Perseoran, dengan memanfaatkan berbagai konten dan fasilitas dari ANTV sebagai TV entertaiment nomor 1 dan tvOne sebagai TV Berita dan Olahraga nomor 1 di Indonesia," jelasnya.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bank Dunia yang menyebut Indonesia harus bisa menyediakan lapangan kerja berkualitas agar bisa menjadi negara berpendapatan tinggi.
Baca SelengkapnyaNantinya Celengan by Superbank akan otomatis pecah ketika mencapai Rp5.000.000, atau bisa dipecahkan oleh nasabah tanpa penalti.
Baca SelengkapnyaTernyata, dana ini tidak mengalami pergerakan yang signifikan, namun terjadi perputaran dana hingga mencapai triliunan rupiah
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk mencatat kinerja keuangan yang positif sepanjang tahun 2023.
Baca SelengkapnyaPosisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Januari 2024 mencapai USD145,1 miliar atau Rp2.275 triliun
Baca SelengkapnyaDugaan tersebut mencuat setelah pihak PT Pool Advista Finance Tbk (POLA) melaporkan BVS ke Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya (Polda Metro Jaya).
Baca SelengkapnyaGurita Bisnis Konglomerat Indonesia yang Kehilangan Kekayaan Rp2 Miliar per Detik
Baca SelengkapnyaPertumbuhan kredit didukung oleh kinerja penjualan dan investasi korporasi yang diperkirakan terus meningkat.
Baca SelengkapnyaProduk dan layanan Bank DKI akan terus diperluas seiring dengan visi Bank DKI untuk mendukung pertumbuhan Jakarta.
Baca Selengkapnya