Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dana Asing Kabur dari Indonesia Rp104 Triliun di Maret 2020

Dana Asing Kabur dari Indonesia Rp104 Triliun di Maret 2020 Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo. ©2019 Merdeka.com/Dwi Aditya Putra

Merdeka.com - Bank Indonesia (BI) mencatat aliran modal asing yang keluar dari pasar keuangan Indonesia sejak awal Maret 2020 yakni sebesar Rp104,7 triliun.

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo memaparkan, sejak awal 2020 hingga saat ini, jumlah dana asing yang lari dari Indonesia tercatat sekitar Rp125,2 triliun.

"Itu terutama dari SBN (Surat Berharga Negara) dengan jumlah outflow Rp 112 triliun, dan saham Rp 9,2 triliun. Lainnya dari SBI (Sertifikat Bank Indonesia) dan obligasi korporasi," jelas Perry melalui siaran teleconference, Selasa (24/3).

Dia menambahkan, porsi terbesar terjadi pada bulan ini. "Itu hampir sebagian besar terjadi di bulan Maret, Rp104,7 triliun," sambungnya.

Namun begitu, Perry menegaskan likuiditas di Indonesia masih mencukupi. Itu lantaran bank sentral telah melakukan injeksi likuiditas di pasar keuangan dan perbankan senilai hampir Rp300 triliun.

"Kami terus memantau kondisi likuiditas pasar, masih lebih dari cukup. Sejauh ini BI injeksi likuiditas hampir Rp300 triliun lewat pembelian SBN Rp168 triliun, dari repo yang dilakukan bank-bank Rp55 triliun, dan dari penurunan GWM (Giro Wajib Minimum) Rp75 triliun," tuturnya.

Perbankan Diminta Segera Turunkan Suku Bunga

Bank Indonesia telah menurunkan suku bunga acuan 25 bps dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulan Maret lalu menjadi 4,5 persen. Kebijakan ini diambil dalam rangka menyesuaikan dengan kondisi perekonomian nasional yang mengalami pelemahan akibat pandemi virus corona.

"Oleh karena itu kami juga meminta kepada perbankan untuk segera menurunkan suku bunga kredit," kata Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo di Gedung Bank Indonesia, Jakarta Pusat, Selasa (24/3).

Perry menyebut, Kementerian BUMN telah meminta bank himpunan negara (Himbara) untuk merealisasikan kebijakan bank sentral. Kementerian pimpinan Erick Thohir ini telah diinstruksikan untuk menurunkan kredit dengan suku bunga rendah dan tetap menyalurkan kredit dalam kondisi seperti saat ini.

"Terima kasih kepada Menteri BUMN juga sudah menginstruksikan bank-bank BUMN untuk segera menurunkan kredit," ungkap Perry.

Selain itu, Bank Indonesia juga melakukan stabilisasi nilai tukar Rupiah melalui intervensi baik di spot, DNDF, maupun pembelian SBN dari pasar sekunder. Setidaknya selama tahun 2020, Bank Indonesia telah membeli SBN dari pasar sekunder sebanyak Rp168,2 triliun.

"Kami beli dalam rangka menstabilkan nilai tukar rupiah," ujar Perry.

Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana

Sumber: Liputan6.com

(mdk/idr)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pemerintah Bayar Utang, Cadangan Devisa Januari 2024 Tersisa Rp2.275 Triliun

Pemerintah Bayar Utang, Cadangan Devisa Januari 2024 Tersisa Rp2.275 Triliun

Posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Januari 2024 mencapai USD145,1 miliar atau Rp2.275 triliun

Baca Selengkapnya
Ternyata, Indonesia Banyak Impor Mesin Sepanjang Januari 2024

Ternyata, Indonesia Banyak Impor Mesin Sepanjang Januari 2024

Untuk rinciannya, nilai impor mesin/peralatan mekanis mencapai USD 123,79 juta atau tumbuh 4,52 persen.

Baca Selengkapnya
Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan, Ternyata Ini Alasannya

Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan, Ternyata Ini Alasannya

Perry mengatakan, keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah dari dampak tingginya ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Impor Indonesia di Desember 2023 Turun, Nilainya Hanya USD 19,11 Miliar

Impor Indonesia di Desember 2023 Turun, Nilainya Hanya USD 19,11 Miliar

Impor barang modal mengalami persentase penurunan terdalam yaitu turun sebesar 10,51 persen.

Baca Selengkapnya
Rupiah Lebih Perkasa dari Ringgit Malaysia dan Baht Thailand, Ini Buktinya

Rupiah Lebih Perkasa dari Ringgit Malaysia dan Baht Thailand, Ini Buktinya

Gubernur BI, Perry Warjiyo mengakui nilai tukar Rupiah masih tertekan oleh dolar AS.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Berencana Naikkan Dana Peremajaan Sawit Jadi Rp60 Juta Per Hektare

Pemerintah Berencana Naikkan Dana Peremajaan Sawit Jadi Rp60 Juta Per Hektare

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memimpin rapat di Istana Negara untuk membahas sejumlah isu penting terkait kebijakan sawit di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Beras Impor 500.000 Ton Masuk Indonesia Mulai Januari 2024, Asalnya dari Thailand dan Pakistan

Beras Impor 500.000 Ton Masuk Indonesia Mulai Januari 2024, Asalnya dari Thailand dan Pakistan

Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi memaparkan, proses importasi beras ini masih berasal dari negara-negara langganan Indonesia.

Baca Selengkapnya
Investasi Mulai Mengalir ke Indonesia, Investor Pantau Hal Ini Usai Pemilu 2024

Investasi Mulai Mengalir ke Indonesia, Investor Pantau Hal Ini Usai Pemilu 2024

Saat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.

Baca Selengkapnya
Jepang dan Inggris Masuk Jurang Resesi, Ternyata Begini Dampaknya ke Ekonomi Dunia

Jepang dan Inggris Masuk Jurang Resesi, Ternyata Begini Dampaknya ke Ekonomi Dunia

Padahal, Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi dunia lebih baik dari proyeksi semula.

Baca Selengkapnya