Dampak Pandemi ke UMKM Lebih Besar Dibanding Saat Krisis 1998
Merdeka.com - VP Microsales Management Division BRI Asep Nugraha Sukma mengatakan, pandemi covid-19 memberikan dampak yang lebih besar ke usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dibanding saat krisis ekonomi 1998.
UMKM merupakan target utama penyaluran berbagai program yang dijalankan BRI. Namun, selama pandemi sekitar 2 tahun lebih ini, UMKM merasakan tantangan yang cukup besar.
"Di (krisis) 1998 mungkin krisis itu tak begitu berdampak karena mayoritas pengusaha yang terdampak lebih ke yang membutuhkan transaksi keluar. Tapi kalau 2 tahun terakhir di masa pandemi ini yang berikan tantangan kepada kami perbankan supaya bisa lebih menyentuh sampai ke lapisan paling dasar," kata dia dalam UMKM Thrive, di Media Center Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta, Jumat (3/3).
Dampak yang menghantam UMKM mengharuskan pemerintah mengambil langkah antisipasi. Berbagai bantuan bagi UMKM pun disalurkan. Sejalan dengan ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta penyaluran kredit bagi UMKM ditingkatkan hingga 30 persen. Meski target ini dipatok bisa terealisasi di 2024.
"Target dari presiden kita pak Jokowi minta pertumbuhan (kredit bagi) UMKM harus di atas 30 persen dan ini disampaikan pada kondisi pandemi berjalan. Artinya tak ada alasan bagi lembaga perbankan untuk memberikan (pernyataan) ketidakmampuan dalam hal mencapai itu," urai Asep.
Dia berujar, kalau tantangan ini ternyata sudah mampu dijawab oleh BRI. Bahkan porsi kredit yang disalurkan ke UMKM selama 2022 lalu sudah berada diatas 30 persen, target yang ingin dicapai di 2024 mendatang.
"Dan BRI sudah bisa menjawab tantangan ini dengan pertumbuhan di sektor UMKM yang overall bsia diatas 30 persen, tepatnya 43 persen dan iini kami torehkan juga dalam pencapaian penyakurna KUR yang jadi motor 2 tahun terakhir," paparnya.
Ternyata, saluran kredit ini juga ikut mengakomodir kebutuhan dari UMKM di sektor kelautan dan perikanan. Saluran kredit usaha rakyat (KUR) bagi UMKM mencapai Rp 252 triliun di 2022 kepada 6,5 juta UMKm.
"Dan (UMKM sektor) perikanan, sebagai salah satu yang menjadi target, sudah mencapai 2 digit," kata dia.
Reporter: Arief Rahman H.
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Laba PNM telah mencapai Rp 1,4 Triliun Rupiah. Tak hanya laba, aset PNM pun ikut tumbuh signifikan dibandingkan 6 tahun silam.
Baca SelengkapnyaEkonomi Indonesia maupun Brasil sama-sama tumbuh kuat usai terdampak parah pandemi Covid-19.
Baca SelengkapnyaPada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ati mengaku kewajiban pembayaran cicilan KUR BRI Rp9 juta per bulan justru menjadi penambah semangat berjualan.
Baca SelengkapnyaCapaian PMI manufaktur tersebut menandakan Indonesia telah benar-benar keluar dari pandemi Covid-19.
Baca Selengkapnyapemerintah hasil Pemilu 2024 didesak agar mengutamakan pemberdayaan ekonomi mikro berbasis lingkungan.
Baca SelengkapnyaWalau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.
Baca SelengkapnyaSetelah melewati tantangan sejak 2019 hingga 2022 lalu, industri penerbangan nasional mulai menunjukkan momentum bangkit di 2023.
Baca SelengkapnyaJokowi menegaskan, pembukaan akses tersebut yang perlu didorong pada UMKM. Sehingga menciptakan peluang-peluang pasar baru bagi produknya.
Baca Selengkapnya