Curhat Pilu Pedagang Kena Imbas Mahalnya Harga Telur Ayam
Merdeka.com - Harga telur di pasaran saat ini mengalami lonjakan cukup tajam. Sebelumnya, harga telur ayam sebesar Rp23.000 per kilogram, namun kini melonjak menjadi Rp34.000 per kilogram.
Naiknya harga telur ayam tentu meresahkan masyarakat, terutama bagi para pelaku usaha. Salah satu pelaku usaha yang ikut terkena dampaknya yaitu Ratna (53), seorang pedagang telur gulung di Kota Bogor.
Ratna mengatakan kalau saat ini harga telur naik sangat tinggi sehingga usaha telur gulungnya mengalami penurunan omzet. Sebelumnya, dia bisa mendapat omzet bersih sekitar Rp300.000 setiap harinya, namun saat ini menurun menjadi Rp200.000 saja per hari. Meski begitu, Ratna mengaku tidak bisa berbuat apa-apa dan hanya berharap harga telur di pasaran kembali normal.
"Harga telur sekilo sekarang Rp32.000, mahal banget itu. Walaupun gitu kita ga naikin harga jual, karena kalau harga naik pembeli bakal pergi, bakal susah lagi cari pelanggan, jadi yaudah pasrah aja sekarang mah dengan omzet yang menurun, semoga ke depannya harga telur bisa normal lagi," ucap Ratna.
Berbeda dengan Ratna, salah satu pedagang martabak telur di Kota Bogor, Lukman (38) mengatakan lebih memilih menaikkan harga penjualan dari pada harus merugi. Menurutnya, lebih baik kehilangan beberapa pelanggan daripada usahanya harus gulung tikar karena harga bahan produksi yang sedang naik.
Sebab saat ini, omzet yang didapat Lukman menurun drastis dan terkadang dia tidak mendapat keuntungan bersih sama sekali. Untuk omzet bersih yang didapat Lukman dari menjual martabak telur setiap harinya berkisar antara Rp200.000 hingga Rp300.000, namun kini omzetnya menurun sekitar sebesar Rp100.000 seriap harinya. Jika ia tidak segera menaikkan harga jual maka besar kemungkinan ia akan menelan kerugian.
"Saya pastinya bakal naikin harga jual kalau harga telur di pasaran sampai akhir Mei ini tetep mahal. Pastinya bakal kehilangan pelanggan, tapi yaudah itu risiko karena kalau ga naik saya merugi, jatuhnya kayak kerja bakti ga dapet untung sama sekali. Naikin harganya ga mahal, paling antara Rp1.000 - Rp2.000 aja," tutur Lukman.
Sedikit Informasi, Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri, Brigjen Whisnu Hermawan mengatakan, dari hasil penyelidikan sementara, harga telur naik tajam karena ada kelangkaan bahan baku pakan ternak sehingga peternak ayam menjadi kesulitan.
"Penyebab meningkatnya harga telur ayam ras antara lain, adanya kelangkaan bahan baku pakan ternak tersebut menyebabkan harga pakan ayam yang tinggi hingga mencapai Rp 8.500 - Rp 8.700/kg," kata Whisnu dalam keterangannya, Senin (22/5), mengutip merdeka.com Pembeli Teriak, Ini Penyebab Harga Telur di Pasaran Naik Tajam.
Reporter Magang: Sekar Andini Wibisono Putri
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ipah menyebut, kenaikan harga telur ayam telah berlangsung selama satu pekan terakhir.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga beras medium disebabkan oleh stok kiriman beras menipis.
Baca SelengkapnyaHarga telur saat ini sudah mendekati harga acuan yang ditentukan pemerintah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ada beberapa harga komoditas bahan pangan yang mengalami kenaikan antara lain, beras, telur ayam, daging ayam, dan gula pasir.
Baca SelengkapnyaMenariknya, dengan modal yang cukup ringan, Abror bisa menghasilkan cuan melimpah dari penjualan burung perkutut.
Baca SelengkapnyaSempat ditipu hingga ratusan juta, pengusaha bawang goreng satu ini justru makin sukses dengan penghasilan mencapai ratusan juta.
Baca SelengkapnyaHarga satu pasang ayam hias ini bisa mencapai jutaan rupiah di usianya yang masih remaja.
Baca SelengkapnyaGula merupakan bahan baku utama bagi industri minuman Indonesia. Sehingga, dengan naiknya harga gula dunia membuat pelaku usaha terbebani.
Baca SelengkapnyaHarga tinggi telur dan daging itu ditemukan Satgas Pangan Polri mengecek ketersediaan stok pangan di sejumlah pasar tradisional.
Baca Selengkapnya