Curhat Bos PTPN, Banyak Pabrik Gula Usianya 200 Tahun
Merdeka.com - Direktur Utama Holding PTPN III Mohammad Abdul Ghani mengatakan, pembentukan holding pabrik gula atau Sugar Company (SugarCo) penting dilakukan. Hal tersebut dengan melihat kondisi pabrik gula saat ini yang sudah ketinggalan zaman bahkan berumur ratusan tahun.
"Karena harus dibangun pabrik baru, karena beberapa pabrik lama terlalu kecil kapasitasnya dan teknologinya sudah mungkin 150 hingga 200 tahun," kata Gani saat rapat bersama DPR, Jakarta, Senin (20/9).
Gani mengatakan, banyak pabrik yang dimiliki oleh perusahaan didirikan pada 1800-an. Sehingga tidak mungkin direvitalisasi atau diperbaiki. PTPN juga merencanakan pembangunan pabrik baru di beberapa titik.
"Banyak pabrik-pabrik kami yang 1800-an dibangun. Jadi kalau diperbaiki, direvitalisasi itu sudah menurut saya tidak mungkin juga. Jadi harus dibongkar, ganti yang baru. Dan beberapa tempat akan kita bangun pabrik baru," katanya.
Gani melanjutkan, berdasarkan informasi yang diterimanya, Presiden Joko Widodo mendukung pembentukan SugarCo ini. Nantinya, kepemilikan saham SugarCo ini yakni 51 persen PTPN (pemerintah) dan sisanya 49 persen investor.
"Pak Menteri rapat kabinet, informasi dari Pak Menteri menyatakan bahwa Presiden mendukung terbentuk SugarCo sebagai tujuan yang disampaikan meningkatkan produksi, meningkatkan kesejahteraan petani, menstabilkan harga," jelasnya.
Adapun proses yang masih berjalan saat ini adalah penyusunan proposal permintaan persetujuan kepada kreditur. Kemudian dilanjutkan dengan proses spin off. "Kami sedang dalam proses sekarang ini pak, proses valuasi sedang berjalan KJPP. Lalu, sedang proses due diligence jadi mereka akan segera mengirimkan tim, mengevaluasi, sebelum mereka menyampaikan offering," tandasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anak Usaha PTPN III Raih Ebitda Rp1,1 Triliun, Dirut Holding BUMN Perkebunan: Ini Masuk Catatan Sejarah
Melanjutkan transformasi PTPN Group, tahun 2023 merupakan tahun pertama SGN mengelola 36 pabrik gula yang semula berada di bawah pengelolaan PTPN gula.
Baca SelengkapnyaKondisi Perusahaan Membaik, PTPN I Bayar Santunan Hari Tua Rp550 Miliar ke Pensiunan
Sejak tahun 2019, Kinerja PTPN Group termasuk Regional 1 PTPN I (Eks PTPN II) menunjukan peningkatan.
Baca SelengkapnyaWujudkan Swasembada Gula, Holding PTPN III Fokus Tingkatkan Kompetensi Petani Tebu
Kegiatan ini merupakan salah satu program pembinaan dan pengembangan yang penting peranannya bagi petani tebu rakyat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pengusaha Minuman Ringan Keluhkan Mahalnya Harga Gula Dunia
Gula merupakan bahan baku utama bagi industri minuman Indonesia. Sehingga, dengan naiknya harga gula dunia membuat pelaku usaha terbebani.
Baca SelengkapnyaPBNU Minta Satgas Pangan Bergerak Jaga Stabilitas Harga Beras Jelang Ramadan
PBNU meminta satgas Pangan Polri terus bergerak menjaga stabilitas harga beras di pasar, terutama menjelang Ramadan dan Idul Fitri.
Baca SelengkapnyaGurita Bisnis Prajogo Pangestu, Konglomerat Indonesia yang Kehilangan Kekayaan Rp2 Miliar per Detik
Gurita Bisnis Konglomerat Indonesia yang Kehilangan Kekayaan Rp2 Miliar per Detik
Baca SelengkapnyaMuncul Gerakan Salam 4 Jari, Ketua TPN: Fokus Pemenangan Ganjar dan Mahfud
Gerakan salam 4 jari dikaitkan dengan potensi bergabungnya paslon 01 dengan 03
Baca SelengkapnyaPengusaha Bakal 'Geruduk' Kantor Ditjen Pajak Bahas PPN Naik 12 Persen
Budi mengaku telah melakukan komunikasi bersama Dirjen Pajak Suryo Utomo terkait rencana pemerintah untuk menaikkan menaikkan PPN menjadi 12 persen pada 2025.
Baca SelengkapnyaCurhat Pengusaha Minuman Ringan Makin Terpuruk: Kondisi Industri Ini Sangat Menyedihkan
Selama masa pandemi pada 2020-2021 merupakan masa-masa sulit bagi industri minuman di dalam negeri.
Baca Selengkapnya