Citilink gantung rencana caplok Tigerair Mandala
Merdeka.com - Direktur Utama Citilink, Arif Wibowo, enggan berkomentar panjang mengenai rencana pencaplokan Tigerair Mandala. Menurutnya, pihak Citilink bersama Garuda Indonesia masih menunggu atau wait and see dan menghitung kerugian serta keuntungan jika jadi mengeksekusi rencana ini.
"Rencana Tigerair Mandala mau dijual dan kita beli kita akan lihat. Perkembangan terakhir wait and see," ucap Arif ketika ditemui di Carrefour Lebak Bulus, Jakarta, Jumat (23/5).
Arif juga enggan membenarkan ketika ditanya apakah rencana pencaplokan batal karena Tigerair Mandala merupakan maskapai merugi. "Saya tidak bilang begitu. Pokoknya Citilink mau memperkuat pasar domestik," tutupnya singkat.
Sebelumnya, Saratoga Capital Inc selaku pemegang saham mayoritas maskapai penerbangan Tigerair Mandala mempersilakan bila ada perusahaan lain berniat menjajaki akuisisi. Sejauh ini baru PT Citilink Indonesia, maskapai murah anak usaha Garuda Indonesia, yang dikabarkan berniat mencaplok Tigerair.
Kemungkinan itu disampaikan CEO Saratoga Capital Sandiaga Uno di Jakarta, Rabu (7/5). Dia mengakui kondisi maskapai yang mereka miliki sedang tidak bagus. Selain opsi pemangkasan jumlah karyawan maupun rute penerbangan, adanya akuisisi oleh pihak lain juga terus dikaji.
Bila Citilink memang serius mengambil alih mayoritas saham, pihaknya tidak keberatan. "Semua opsi kita buka, mulai dari tie up, strategic alliance, partnership, kita buka semua kemungkinan untuk meningkatkan kinerja Tigerair Mandala," ujarnya.
Dari laporan manajemen Tigerair, kesulitan yang dialami adalah karena industri penerbangan Indonesia sangat ketat, termasuk pula tekanan pelemahan nilai tukar yang membuat beban operasional meningkat. Sandiaga mengaku tidak akan mengintervensi pilihan yang diambil manajemen maskapai buat terlepas dari kesulitan. Prinsip Saratoga, bisnis jasa penerbangan ini harus diteruskan, dengan cara apapun.
"(Presiden Direktur Tigerair Mandala) Paul Roombek lagi menyiapkan plan, kenyataannya dengan rasionalisasi dan pasar tingkat persaingan tinggi, kita sebagai pemegang saham sedang menunggu paparan rencana kerja itu," kata Sandiaga.
Akan tetapi, apakah Citilink saja yang sudah melakukan penjajakan, ataupun ada maskapai lain, Sandiaga mengaku tidak tahu. Aksi korporasi seperti itu, menurutnya lebih diketahui manajemen Tigerair Mandala.
Perusahaan Sandiaga menguasai 51,3 persen saham Tigerair Mandala. Sedangkan Tiger Group asal Singapura memiliki 33 persen porsi saham.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
capaian di Januari-Februari 2024 ini jadi penanda baik untuk ke depannya. Dia berharap peningkatan okupansi juga terjadi pada Maret 2024 ini.
Baca SelengkapnyaHadapi mudik dan arus balik lebaran, Garuda Indonesia dan Citilink siapkan 1,4 juta kursi
Baca SelengkapnyaGaruda Indonesia Group menyiapkan 570 penerbangan tambahan atau extra flight dalam rangka menyambut musim mudik Lebaran 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pesawat Citilink QG 752 melakukan pendaratan pertama di Bandara Dhoho Kediri hari ini
Baca SelengkapnyaLetjen TNI Maruli Simanjuntak menerima Penghargaan dari MURI berkat dedikasinya membantu pengadaan air di Indonesia.
Baca SelengkapnyaDalam sepekan 3 pesawat Lion Air tujuan Jeddah mengalihkan penerbangan ke Bandara Kualanamu, Sumatera Utara.
Baca SelengkapnyaGenangan air mencapai ketinggian lebih dari 10 cm dari bagian rel paling atas.
Baca SelengkapnyaMayoritas penghematan terjadi rendahnya bea masuk komponen di Batam sebagai free trade zone.
Baca SelengkapnyaMenkes Budi Gunadi Sadikin mengomentari langkah polisi dan Pemkot Tangerang menyemprotkan air ke jalan untuk mengurangi polusi.
Baca Selengkapnya