Cegah praktik mafia, Bulog lakukan operasi pasar daging tiap hari
Merdeka.com - Perusahaan Umum (Perum) Badan Urusan Logistik (Bulog) bakal menggelar operasi pasar daging pekan depan. Hal tersebut untuk mengintervensi harga daging yang kini melambung tinggi saat bulan Puasa dan jelang Hari Raya Idul Fitri mendatang.
"Mulai minggu depan kami operasi pasar daging bisa mengurangi beban saudara kita yang ini memasak daging," ujar Direktur Utama Perum Bulog, Djarot Kusumayakti, kepada wartawan di Kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta Pusat, Jumat (19/6).
Dalam operasi pasar tersebut, lanjut Djarot, pihaknya akan memasok 15 ton daging tiap harinya. Untuk itu, Bulog kini sudah mempersiapkan 200 ton daging selama operasi pasar berlangsung.
"Per hari minimal 15 ton, untuk tahap awal kami siapkan 200 ton, kedua 300 ton, bahkan kalau kurang kami siapkan 1.000 ton," jelasnya.
Djarot mengakui jika saat ini terdapat segelintir pedagang yang tengah 'bermain' harga sehingga menyebabkan mahalnya harga. Padahal, stok terbilang cukup.
"Stok sebenarnya cukup yang ada hanya distorsi perdagangan karena itu kami akan masuk kesana melalui pasar retail," tandasnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kampung Jaha terkenal sebagai sentra pengrajin bawang goreng di Bekasi.
Baca SelengkapnyaBadan Pangan Nasional (Bapanas) menyebut bahwa harga beras di pasaran mulai turun.
Baca SelengkapnyaBulog juga memiliki kajian tersendiri atas pengadaan beras impor terhadap harga gabah petani di wilayah sentra produksi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sempat ditipu hingga ratusan juta, pengusaha bawang goreng satu ini justru makin sukses dengan penghasilan mencapai ratusan juta.
Baca SelengkapnyaGanjar pun membeli beberapa sayuran untuk dibawa pulang. Sontak itu membuat pedagang antusias melayaninya.
Baca SelengkapnyaSetiap orang memiliki besaran rezekinya masing-masing.
Baca SelengkapnyaPetugas membawa beberapa alat untuk mengecek kondisi daging yang dijual oleh pedagang.
Baca SelengkapnyaBeras dalam kemasan kantong plastik ukuran 5 kilogram itu merupakan cadangan beras pemerintah untuk program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan.
Baca SelengkapnyaMirisnya, ia hanya mendapat pendapatan tak seberapa dari hasil kerja kerasnya tersebut.
Baca Selengkapnya