Bulog Siap Tambah Stok 600.000 Ton Beras Hingga Mei 2020
Merdeka.com - Perum Bulog menyatakan siap untuk menambah daya tampung beras di gudangnya sebesar 600.000 ton hingga Mei 2020. Langkah ini dilakukan untuk menjaga ketersediaan pangan selama bulan Ramadhan dan masa pandemi virus corona (Covid-19).
Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog Tri Wahyudi Saleh mengatakan, pihaknya target menyerap sekitar 300 ribu ton beras selama musim panen pada April ini.
"Kemudian nanti kita di bulan Mei kami harus menyerap lagi sekitar 300.000, sehingga antara April-Mei diserap 600 ribu ton. Ini untuk mengimbangi yang masuk dan yang keluar," ujar Tri dalam sesi bincang-bincang di YouTube, seperti dikutip Jumat (24/4).
Untuk menjaga stabilitas harga, Perum Bulog juga terus menjaga agar jumlah beras yang keluar/masuk gudangnya sama, yakni sekitar 5.000 ton per hari. "Sampai dengan hari ini, kita melakukan stabilisasi harga, kita keluarkan sekitar 5.000 ton per hari. Sementara pengadaannya, masuknya, itu sama-sama 5.000 ton per hari. Jadi in-out-nya sama," jelasnya.
Tri pun bercerita, biasanya permintaan akan beras ketika musim panen seperti sekarang cenderung berkurang. Namun situasi kini berbicara lain, dimana Bulog harus banyak menyalurkan beras untuk program bantuan sosial dalam menghadapi wabah virus corona.
"Biasanya di bulan-bulan padat seperti ini kami tidak ada yang namanya KPS (Kartu Perlindungsn Sosial) atau operasi pasar. Artinya suplai sedang banyak, permintaan turun biasanya. Tapi ini musim panen permintaan tetap tinggi, karena banyak bantuan sosial," tuturnya.
Oleh karenanya dia berjanji Bulog akan terus menambah serapan beras hingga 600.000 ton sampai Mei mendatang, sehingga stok yang tersedia di gudang perseroan mencukupi. "Dari sisi beras stok kami memang ada 1,4 juta ton saat ini. Stok kami cukup. Artinya kalau kami masih menyerap itu harapan kami akan terus nambah pasokannya. Untuk beras kita Insya Allah enggak ada masalah," pungkasnya.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah melalui Bapanas menugaskan Bulog untuk melaksanakan 2 instrumen utama untuk mengantisipasi gejolak harga beras.
Baca SelengkapnyaPer 19 Februari, stok beras secara nasional yang dikelola oleh Bulog total ada 1,4 juta ton.
Baca SelengkapnyaUntuk stok cadangan beras pemerintah (CBP), saat ini Bulog sudah menguasai sekitar 1,4 juta ton.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Hal ini ini dilakukan dalam rangka meningkatkan ketahanan pangan melalui pemenuhuan stok beras nasional.
Baca SelengkapnyaImpor beras dari Kamboja untuk memenuhi kebutuhan stok beras menjelang Idul Fitri 1445H.
Baca SelengkapnyaBeras dalam kemasan kantong plastik ukuran 5 kilogram itu merupakan cadangan beras pemerintah untuk program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan.
Baca SelengkapnyaBulog juga memiliki kajian tersendiri atas pengadaan beras impor terhadap harga gabah petani di wilayah sentra produksi.
Baca SelengkapnyaSejak Maret-Desember 2023, Bulog sudah mendistribusikan 1,4 juta ton bantuan pangan beras kepada keluarga miskin.
Baca SelengkapnyaDari 10 Kg beras yang diberikan oleh pemerintah, telah memenuhi sepertiga dari kebutuhan bulanan.
Baca Selengkapnya