BPS: Industri pengolahan jadi penopang terbesar pertumbuhan ekonomi
Merdeka.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Pertumbuhan Ekonomi Indonesia (PEI) triwulan 1-2016 tumbuh 4,92 persen (yoy).
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin mengatakan, angka pertumbuhan ekonomi tersebut ditopang oleh hampir semua lapangan usaha.
"Kecuali pertambangan dan penggalian yang mengalami kontraksi sebesar 0,66 persen," kata Suryamin di Kantor Pusat BPS, Jakarta, Rabu (4/5).
Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh jasa keuangan dan asuransi sebesar 9,10 persen, diikuti jasa kesehatan dan kegiatan sosial sebesar 8,52 persen, serta informasi dan komunikasi sebesar 8,28 persen.
Sementara itu, struktur PDB Indonesia menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku pada triwulan I-2016 tidak menunjukkan perubahan yang berarti.
"Industri pengolahan, pertanian, kehutanan dan perikanan, perdagangan besar-eceran, reparasi mobil-sepeda motor, dan konstruksi masih mendominasi PDB Indonesia," papar Suryamin.
Suryamin memaparkan sumber pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan I-2016, industri pengolahan memiliki sumber pertumbuhan tertinggi sebesar 1,00 persen, diikuti konstruksi sebesar 0,75 persen, reparasi mobil-sepeda motor sebesar 0,55 persen, dan jasa informasi dan komunikasi sebesar 0,39 persen.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ini merupakan pertumbuhan triwulan tertinggi sepanjang periode 2019-2024.
Baca SelengkapnyaHasilnya TPT pada bulan Februari 2024 tercatat 3,97 persen atau turun jika dibandingkan bulan Februari 2023 yang tercatat 4,53 persen.
Baca SelengkapnyaIndustri pembiayaan diprediksi akan terus meningkat tahun ini.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Meski demikian, Amalia tidak menyebutkan besaran andil inflasi kenaikan cukai rokok hingga 10 persen di tahun ini.
Baca SelengkapnyaKonsumsi rumah tangga sendiri merupakan penopang utama pertumbuhan ekonomi nasional.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi Indonesia tersebut relatif lebih baik dibandingkan sejumlah negara mitra dagang seperti Amerika Serikat dan Jepang.
Baca SelengkapnyaHal ini disampaikan oleh Kepala BPS Sumsel Moh Wahyu Yulianto, Kamis (2/5/2024).
Baca SelengkapnyaMenurut Jokowi, pertumbuhan ekonomi Indonesia banyak dikontribusikan oleh belanja konsumsi masyarakat hingga masuknya investasi.
Baca SelengkapnyaKebijakan hilirisasi akan menjadi kunci untuk mencapai pertumbuhan ekonomi ke depan.
Baca Selengkapnya