BPS catat Pulau Jawa jadi penyumbang PDB tertinggi di Indonesia
Merdeka.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2016 mencapai 5,02 persen. Angka ini lebih tinggi dibanding tahun 2015, di mana pertumbuhan ekonomi nasional mencapai 4,88 persen.
Kepala BPS, Suhariyanto mengatakan, dari pertumbuhan ekonomi ini, Pulau Jawa menjadi wilayah penyumbang kontribusi terhadap produk domestik bruto (PDB) tertinggi mencapai 58,49 persen, dengan pertumbuhan ekonomi mencapai 5,59 persen.
"Struktur perekonomian Indonesia secara spasial pada tahun 2016 masih didominasi oleh kelompok provinsi di Pulau Jawa yang memberikan kontribusi terhadap PDB sebesar 58,49 persen," kata Suhariyanto di kantornya, Jakarta, Senin (6/2).
Selain Jawa, Sumatera juga menjadi penyumbang PDB tertinggi kedua sebesar 22,03 persen, dengan pertumbuhan ekonomi mencapai 4,29 persen. Diikuti oleh Pulau Kalimantan dengan kontribusi terhadap PDB mencapai 7,85 persen, namun pertumbuhan ekonominya masih melambat sebesar 2,01 persen.
"Kenapa pertumbuhan di Kalimantan melambat tapi kontribusinya tinggi? Ini dikarenakan adanya perlambatan di Kalimantan Timur. Sehingga, pertumbuhan ekonomi ditopang oleh Kalimantan Barat," imbuhnya.
Selain itu, Pulau Sulawesi menyumbang kontribusi terhadap PDB sebesar 6,04 persen, dengan pertumbuhan ekonomi mencapai 7,42 persen. Bali dan Nusa Tenggara menyumbang kontribusi terhadap PDB sebesar 3,13 persen, dengan pertumbuhan ekonomi mencapai 5,89 persen.
"Sedangkan di Indonesia Timur, yakni Maluku dan Papua menyumbang kontribusi terhadap PDB mencapai 2,46 persen, dengan pertumbuhan ekonomi mencapai 7,45 persen," pungkasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hasilnya TPT pada bulan Februari 2024 tercatat 3,97 persen atau turun jika dibandingkan bulan Februari 2023 yang tercatat 4,53 persen.
Baca SelengkapnyaSetiap daerah memiliki makanan daerah yang menjadi ciri khasnya masing-masing. Berikut adalah macam-macamnya di Pulau Jawa.
Baca SelengkapnyaAdapun APBN per Januari 2024 mencatatkan surplus Rp31,3 triliun atau 0,14 persen dari produk domestik bruto (PDB).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Industri kapuk mengalami kemunduran karena masyarakat lebih suka memakai Kasur dengan bahan dasar busa dan pegas.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data BPS mencatat beras dan rokok sebagai pengeluaran terbesar dalam rumah tangga.
Baca SelengkapnyaSesuai data dari Badan Pusat Statistik (BPS) bulan Januari hingga Februari terjadi defisit ketersediaan beras dari petani sebesar 2,7 juta beras.
Baca SelengkapnyaProduksi kentang di Modoinding Minahasa Selatan, mengalami kenaikan signifikan hingga 55 persen dari awalnya 9,9 ton per Hektare (Ha) menjadi 15,8 ton/Ha.
Baca SelengkapnyaKampung Jaha terkenal sebagai sentra pengrajin bawang goreng di Bekasi.
Baca Selengkapnyapenyelenggaraan pesta demokrasi memberi dampak positif terhadap perekonomian nasional.
Baca Selengkapnya