Bos OJK: Startup Indonesia Jangan Hanya Jago Kandang
Merdeka.com - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Wimboh Santoso menyebut bahwa semakin banyak start-up yang berkembang di era industri 4.0. Perusahaan rintisan ini berlomba menyasar pasar internasional demi memperluas bisnis mereka.
Melihat ketatnya persaingan tersebut, Wimboh meminta agar pemain start-up lokal untuk bisa berkiprah di mancanegara.
"Indonesia dilirik karena penduduknya banyak, jangan kita menjadi pasar, tapi jadi player. Start-up kami minta keluar kandang, jangan jago kandang saja, kami monitor mereka dan ruang masih besar," ujar Wimboh dalam webinar OJK Mengajar, Kamis (19/11).
Wimboh mengatakan, teknologi akan menjadi backbone pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan, karena memiliki ruang peluang yang masih luas.
Kemudian, potensi permintaannya besar karena penduduknya banyak dan sekarang ini ada beberapa daerah yang sudah bisa dijangkau teknologi.
"Apalagi di masa pandemi, pertemuan fisik mestinya dihindari. Ini juga bagi UMKM bisa bangkit secara cepat dengan pembinaan di daerah," ujar Wimboh.
Sebenarnya sudah ada beberapa start-up yang melebarkan sayapnya ke Filipina dan Thailand. Kendati, angkanya tentu harus ditingkatkan lagi. Dia juga mendorong agar generasi muda bisa menjadi seorang entrepreneur untuk menyokong ekonomi Indonesia.
"Jangan semua cita-cita jadi pegawai, kami dorong jadi entrepreneur. Tujuannya membantu masyarakat Indonesia mendapat produk keuangan yang murah, nyaman, aman, dan cepat," katanya.
Reporter: Athika Rahma
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Program pembinaan tech startup yang konsisten dilakukan oleh Kemenperin diharapkan bisa membuka jalan bagi startup Indonesia.
Baca SelengkapnyaJokowi mengingatkan hakim agar peka terhadap rasa keadilan masyarakat dan mengikuti perkembangan teknologi.
Baca SelengkapnyaJokowi berharap JAPINDA dapat terus mendukung peningkatan investasi dan alih teknologi di sektor ekonomi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi menyebut kondisi itu sangat memprihatinkan dan menjadi pekerjaan besar untuk pemerintah.
Baca SelengkapnyaStruktur demografi Indonesia yang didominasi oleh populasi muda memberikan keunggulan kompetitif dalam hal SDM
Baca SelengkapnyaAdanya ruang untuk inovasi ini dapat membuka akses ke pasar baru, dimana hal ini juga dapat membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat luas.
Baca SelengkapnyaNilai ekonomi digital Indonesia diperkirakan akan mencapai USD 146 miliar pada tahun 2025. Angka tersebut menjadi yang terbesar di kawasan Asia Tenggara.
Baca SelengkapnyaTantangan berat ketiga berasal dari disrupsi teknologi yang memberikan tekanan besar di sektor ketenagakerjaan.
Baca SelengkapnyaDahnil menjelaskan bahwa hilirisasi digital adalah penggunaan device bahkan hingga ke jaringan yang akan dibuat oleh putra-putri Indonesia.
Baca Selengkapnya