Bos OJK: Ekonomi Domestik Kekuatan Indonesia Lawan Dampak Covid-19
Merdeka.com - Indonesia menjadi satu dari sekian negara yang terkena imbas pandemi Covid-19. Ekonomi Indonesia sempat tumbuh negatif atau minus 5,32 persen pada kuartal II 2020. Meskipun pertumbuhan berangsur membaik, di kuartal III ekonomi tercatat masih minus 3,49 persen.
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Wimboh Santoso mengatakan, ekonomi Indonesia lebih resilient dalam menghadapi dampak pandemi karena memiliki kekuatan di sektor domestik.
"Kata orang Jawa, Indonesia ini masih ada untungnya. Indonesia ini island country, penduduknya besar. Lebih didukung ekonomi domestik, permintaan domestik. Ada ekspor impor cuma tidak begitu besar dibandingkan negara yang open economy," kata Wimboh dalam tayangan virtual OJK Mengajar, Kamis (19/11).
Wimboh menjelaskan, 20 persen porsi ekspor negara-negara ASEAN ke Amerika Serikat berasal dari Malaysia. Ketika AS terkena Covid-19, otomatis nilai ekspor tersebut turun dan berdampak ke ekonomi Malaysia itu sendiri.
Namun, Indonesia didukung oleh permintaan domestik dari kurang lebih 270 juta penduduk yang masih membutuhkan kebutuhan primer (sandang, pangan, papan) sehingga hal ini tidak terganggu oleh Covid-19. Kendati, sektor pariwisata dan perhotelan memang langsung terkena dampak hebatnya.
"Yang keganggu itu yang nggak bisa fine dining, nginap di hotel mewah, dan itu kan bukan kebutuhan primer. Jadi masih terjaga. Memang ekspor impor terganggu, tapi karena kita nggak significantly didukung itu, jadi nggak terdampak begitu besar," katanya.
Wimboh mengatakan, ekonomi Indonesia akan lebih cepat bangkit didukung dari ekonomi masing-masing daerah. Hal ini karena ekonomi daerah memiliki potensi yang dapat dikembangkan.
"Terutama melalui UMKM-UMKM, kita buat kebijakannya mendorong sektor UMKM," ujarnya.
Reporter: Athika Rahma
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
penyelenggaraan pesta demokrasi memberi dampak positif terhadap perekonomian nasional.
Baca SelengkapnyaProyeksi ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi 2022 yang mencapai 5,31 persen (yoy).
Baca SelengkapnyaDalam menghadapi ketidakpastian global, Jokowi menekankan pentingnya menjaga stabilitas ekonomi Indonesia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Keduanya membahas tentang situasi dan kondisi dunia saat ini, termasuk kepada masalah ekonomi dan keamanan negara.
Baca SelengkapnyaTantangan berat ketiga berasal dari disrupsi teknologi yang memberikan tekanan besar di sektor ketenagakerjaan.
Baca SelengkapnyaPrabowo bilang proyeksi pertumbuhan ekonomi tinggi ini hasil kajian dari tim khususnya.
Baca SelengkapnyaEkonomi Indonesia Diprediksi Meroket Usai Pemilu, Begini Data Bank Indonesia
Baca SelengkapnyaWalau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, optimisme swasta berperan untuk menggerakan ekonomi nasional.
Baca Selengkapnya