Bos Hutama Karya Buka-bukaan Manfaat Ekonomi Tol Trans Sumatera
Merdeka.com - Kehadiran Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) menjadi salah satu penopang ekonomi di Sumatera, khususnya untuk industri. Salah satu manfaatnya yaitu, menguntungkan industri logistik dengan memperlancar jalur logistik antar wilayah. Sehingga, proses pendistribusian barang menjadi lebih cepat dan memangkas biaya angkutan yang dikeluarkan.
Direktur Utama Hutama Karya, Budi Harto mengatakan, setelah hadirnya JTTS di Sumatera, telah tercipta pusat ekonomi baru. Salah satunya yaitu melalui proporsi prioritas UMKM lokal yang ada di Rest Area.
"Saat ini kami memprioritaskan minimal 30 persen space lahan untuk UMKM lokal di masing-masing rest area yang dikelola dengan harga sewa yang lebih rendah dari harga komersil, sehingga masyarakat sekitar dapat tetap mengembangkan usahanya," kata Budi, Sabtu (9/4).
"Selain itu, banyak wisata-wisata baru yang hadir setelah adanya JTTS, salah satunya yakni Tubaba Islamic Centre & Pasar Sarijadi dengan melibatkan desainer interior ternama Andra Matin," tambahnya.
Banyak industri bisa dikembangkan di Sumatera, mulai dari industri pengolahan hasil hutan, perkebunan, industri tekstil, hingga industri elektronik dan otomotif.
Dia mencontohkan, di Provinsi Lampung terdapat salah satu produsen nanas dalam kaleng terbesar di dunia. Nanas olahan yang diproduksi oleh Great Giant Pineapple tersebut, memiliki luas lahan produksi mencapai 33.000 hektar.
Perusahaan memproduksi nanas dalam kaleng sebanyak 200.000 ton per tahun, terdiri dari jus serta konsentrat nanas. Sejauh ini, Great Giant Pineapple pun telah memasarkan ke lebih dari 60 negara tujuan ekspor di Eropa, Amerika, Timur Tengah, Afrika, dan Asia Pasifik.
Tak hanya nanas, Sumatera juga dikenal sebagai penghasil pisang berkualitas merek Sunpride oleh PT Sewu Segar Nusantara yang memiliki luas lahan 3.500 hektar. Lokasi perkebunannya tak jauh dari Bandar Lampung, tepatnya di perbatasan Taman Nasional Way Kambas, Kecamatan Labuhan Batu, Lampung Timur. (sumber website resmi perusahaan)
"Dengan adanya JTTS di wilayah Lampung, Hutama Karya berharap dapat berkontribusi untuk memperlancar distribusi pemasaran buah lokal tersebut," lanjutnya.
Begitu pula dengan Provinsi Sumatera Utara, hadirnya JTTS tak hanya akan mempermudah kecepatan dan konektivitas antar kabupaten, melainkan dapat menumbuhkan potensi-potensi ekonomi baru seperti seperti ke Kawasan Wisata Bukit Lawang Ecotourist, Tangkahan, Wisata Rohani Tuan Guru dan Tanjung Pura di Kabupaten Langkat.
"Kami pastikan, kesempatan ini sangat baik untuk mengembangkan potensi daerah yang dikelola masyarakat lokal," imbuh Budi.
Potensi tumbuhnya pariwisata imbas JTTS pun terjadi di wilayah sekitar Ruas Bakter, Terpeka dan Mebi. Sebab, wilayah tersebut menjadi lebih mudah untuk di akses. Tak sedikit pula wisatawan dari arah Pulau Jawa menuju Pulau Sumatera melintas di JTTS untuk roadtrip dengan destinasi wisata yang berada di ruas – ruas tersebut.
"Seperti Pantai Pasir Putih, Taman Nasional Way Kambas, & Little Europe yang berada di sekitar Lampung atau Wisata Bukit Lawang, Pemandian Pelaruga, Wisata Tangkahan Langkat dan masih banyak wisata lainnya," tuturnya.
Pangkas Waktu Perjalanan, Tol Trans Sumatera Makin Diminati
Memasuki 3 tahun diresmikannya JTTS, Hutama Karya memastikan peminat tol ini semakin tinggi setiap tahunnya. Hal ini tergambar dari terus meningkatnya volume kendaraan yang melintas di JTTS.
"Tercatat pertumbuhan Lalu lintas Rata-rata Harian (LHR) pada 2021 di JTTS mengalami kenaikan hingga 19,78 persen dari 2020. Nantinya trafik kendaraan JTTS akan terus membaik menjelang ruas-ruas di JTTS terhubung secara penuh dari Lampung hingga Aceh," terang Budi.
Meskipun pandemi Covid-19 dan kebijakan PPKM menyebabkan volume kendaraan sempat mengalami penurunan, trafik kendaraan saat ini terus membaik. Setiap harinya masyarakat semakin tahu manfaat JTTS karena telah memangkas lama tempuh.
Sebelum adanya JTTS, pengemudi yang ingin menuju kota Palembang dari arah Pulau Jawa dapat menempuh waktu hingga 12 jam perjalanan. Setelah adanya JTTS pengemudi hanya menempuh 4-5 jam perjalanan saja.
"Dengan efisiensi waktu tersebut berdampak pada biaya transportasi & perawatan kendaraan yang lebih efisien, kecepatan pendistribusian barang logistik hingga kualitas barang menjadi lebih baik," pungkasnya.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Daftar lengkap tarif tol Trans Jawa 2024 untuk mudik lebaran.
Baca SelengkapnyaIbu Kota Nusantara Uji Coba Kereta Otonom Tanpa Rel dan Taksi Terbang Pada Juli 2024
Baca SelengkapnyaPembangunan tol trans sumatera ini menghabiskan anggaran Rp4,73 triliun.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Di Malam pergantian tahun, jam operasional Transjakarta diperpanjang hingga pukul 02.00 WIB.
Baca SelengkapnyaJasa Marga memberikan imbauan kepada pengguna jalan untuk mengantisipasi kemacetan.
Baca SelengkapnyaPelaksananan program tersebut jadi kewenangan masing-masing Badan Usaha Jalan Tol (BUJT).
Baca Selengkapnya"Salah satunya, Tol Trans jawa yang pembangunannya dituntaskan sampai Banyuwangi," kata Cak Imin
Baca SelengkapnyaKPK) tengah menyidik dugaan korupsi pengadaan lahan Jalan Tol Trans Sumatera (JTSS) oleh BUMN PT Hutama Karya pada tahun anggaran 2018-2020.
Baca SelengkapnyaMinimnya lapangan pekerjaan dan upah buruh yang rendah membuat warga Blitar rela meninggalkan kampung halamannya
Baca Selengkapnya