Bos Garuda soal Jumlah Direksi Dipangkas: Kita Siap Jalankan Ini
Merdeka.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir memangkas jumlah dewan komisaris dan direksi PT Garuda Indonesia (Persero). Adapun jumlah komisaris menjadi hanya tiga dari sebelumnya lima orang. Selanjutnya dewan direksi juga dipangkas menjadi enam orang dari sebelumnya mencapai delapan orang.
Direktur Utama PT Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra mengatakan, perubahan sekaligus pemangkasan terhadap sejumlah direksi dilakukan Kementerian BUMN menjadi bagian yang tak terhindarkan. Apalagi Perseroan juga sebelumnya sudah melakukan upaya pengurangan terhadap jumlah karyawan.
"Ini mestinya bagian secara tidak langsung kami juga mesti streamlining direksi. Ini tentu saja menciptakan komplikasi, tapi kita siap menjalankan ini," kata Irfan saat RUPST, Jumat (13/8).
Sebelumnya, Komisaris Independen PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, Yenny Wahid memutuskan mundur diri dari jabatannya. Keputusan tersebut disampaikan Yenny melalui akun Instagram pribadinya (@yennywahid).
Alasan di balik keputusan mundurnya Yenny dari Garuda Indonesia karena tak ingin beban Perseroan semakin besar.
"It's time to say goodbye. Untuk membantu mengurangi biaya-biaya yang dikeluarkan Garuda, saya memutuskan untuk mengundurkan diri dari posisi saya sebagai komisaris independen," tulis Yenny pada caption di akun Instagram pribadinya, seperti dikutip merdeka.com, Jumat (13/8).
Dia berharap langkah pengunduran dirinya dapat membuat Garuda Indonesia kembali pulih dari keterpurukan akibat pandemi Covid-19.
"Semoga langkah kecil ini membawa manfaat bagi perusahaan, agar lebih bisa cost efficient, sehingga bisa lebih lincah mengudara," ujar dia.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Irfan menjelaskan, pihaknya sangat menyayangkan informasi tersebut disebarluaskan dan masuk ke ranah publik.
Baca SelengkapnyaHabiburokhman menyebut Indonesia negera besar sehingga membutuhkan banyak orang untuk membangunnya.
Baca SelengkapnyaAldioanto (67) terlahir normal sebagai laki-laki, akibat dirumahkan dari suatu perusahaan tempatnya bekerja sebagai pramugara di Garuda Indonesia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sendi sebelumnya mengaku sudah mendapat restu dari Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo ingin agar putra sulung Presiden Joko Widodo itu untuk segera dihukum.
Baca SelengkapnyaNamun, kata dia untuk membangun peradaban politik yang berpihak kepada kehendak rakyat.
Baca SelengkapnyaGibran menampik jika Presiden Joko Widodo menitipkan nama di kabinte pemerintahan selanjutnya.
Baca SelengkapnyaAirlangga memandang, keadaan sekarang berbeda dengan pemilu sebelumnya yang panas imbas pilgub DKI 2017.
Baca SelengkapnyaPDIP juga meminta isu pemakzulan terhadap Jokowi ini bisa segera direspons agar tak menimbulkan gerakan yang lebih besar lagi.
Baca Selengkapnya