Bos BNI: Kita sudah antisipasi kenaikan suku bunga The Fed
Merdeka.com - Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (BNI), Achmad Baiquni mengaku telah mengantisipasi kenaikan suku bunga acuan AS atau the Fed. Salah satunya dengan menyetok peminjaman valuta asing (valas) dari 15 bank.
"Mengantisipasi The Fed kita sudah melakukan banyak peminjaman valas kita. Tahun lalu kita minjam dalam rangka antisipasi sebelum bunga naik kita sudah ambil duluan," katanya di kantor BNI Pusat, Kamis (16/3).
Kenaikan suku bunga The Fund tak mengubah kebijakan atau strategi perbankan pelat merah tersebut dalam menghimpun dana masyarakat.
"Kalau saya katakan sekarang dengan situasi likuiditas sekarang ini kita sudah perhitungan kenaikan bunga Fed itu, jadi kita tidak akan berubah. Namun demikian apabila likuiditas pasar mengalami perubahan tentunya kita akan melihat kembali," ujarnya.
Dilansir CNBC, Kamis (16/3), The Fed sepakat untuk menaikkan suku bunga acuan dalam pertemuan yang digelar pada Rabu, (15/3). Saat ini, suku bunga The Fed dipatok di kisaran 0,75 hingga 1 persen.
Namun, ada satu kepala bagian The Fed yang tidak setuju dengan kenaikan suku bunga ini. Dia adalah Kepala The Fed Minneapolis, Neel Kashkari.
"Pelaku pasar sudah mengantisipasi langkah ini. Reaksinya tidak terlalu berlebihan, karena sudah diantisipasi," ujar Kepala Strategi Investasi dari State Street Global Advisors Michael Arone.
Kenaikan suku bunga The Fed diperkirakan mencapai tiga kali tahun ini. Pertama, pada pertemuan Maret ini, kemudian Juni dan Desember. Pelaku pasar juga sudah memprediksi suku bunga The Fed akan naik tahun ini.
Kenaikan ini dilakukan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Amerika Serikat (AS). "Sangat penting diketahui publik bahwa kami sudah mulai mendekati tujuan," kata Yellen.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bank Indonesia Putuskan Tahan Suku Bunga Acuan di Level 6 Persen
kebijakan makroprudensial dan sistem pembayaran tetap pro-growth untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Dapat Bisikian soal The Fed Bakal Turunkan Suku Bunga Acuan
Saat ini, The Fed selalu Bank Sentral Amerika Serikat (AS) masih melakukan kajian terkait potensi penurunan tingkat suku bunga.
Baca SelengkapnyaMengungkap Alasan Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan di Februari 2024
Keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini sejalan dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Gubernur BI Beberkan Penyebab Menguatnya Nilai Tukar Dolar AS, Buat Rupiah Tak Berdaya
Hal itu tercermin pada yield US Treasury yang meningkat sejalan dengan premi risiko jangka panjang dan inflasi yang masih di atas prakiraan pasar.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan di Level 6 Persen
Dengan demikian suku bunga Deposit Facility sebesar 5,25 persen, dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,75 persen.
Baca SelengkapnyaBTN Siapkan Uang Tunai Rp39 Triliun untuk Kebutuhan Lebaran 2024
Adanya peningkatan alokasi uang tersebut sejalan dengan proyeksi peningkatan transaksi masyarakat selama hari raya Idul Fitri 2024.
Baca SelengkapnyaGubernur BI: Kredit Perbankan Tumbuh 9,7 Persen Pada November 2023
Peningkatan kredit atau pembiayaan didorong oleh peningkatan permintaan kredit sejalan dengan tetap terjaganya kinerja korporasi.
Baca SelengkapnyaAntisipasi agar Utang Tetap Dibayar, Petugas Bank Ini Buat Sumpah Nasabah Sebelum Pinjamkan Uang
Sudah banyak kasus di Indonesia yang menunjukkan nasabah lebih galak saat ditagih utang.
Baca SelengkapnyaBPS Ungkap Penyebab Mahalnya Harga Beras, Meski Jokowi Rajin Bagikan Bansos
Padahal Pemerintah gencar membagikan bantuan sosial (bansos) pangan berupa beras.
Baca Selengkapnya