Bos BEI klaim imbal hasil pasar modal RI tertinggi di dunia
Merdeka.com - Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Tito Sulistio mengatakan dalam sepuluh tahun terakhir imbal hasil pasar modal Indonesia tumbuh sekitar 317 persen. Dia mengklaim imbal hasil investasi ini paling tinggi di dunia.
"Return kita dalam sepuluh tahun adalah yang terbesar di dunia. Return kita itu dalam sepuluh tahun ini tumbuh 317 peersen atau 15 persen per tahun. Itu return ya, yield, bayangin deposito hanya 7 persen," ujar Direktur Utama BEI Tito Sulistio di kantornya, Jakarta, Senin (2/5).
Tito mengatakan sekitar 67 persen dari total emiten memiliki return investasi jauh di atas return deposito. Selain itu, beberapa saham emiten yang memiliki return investasi long term hingga diatas 40 persen.
"Memang kalau lihat data yang ada kita return yang paling besar di dunia. Jadi buat long term investor kita menawarkan return yang paling bagus di dunia. Itu faktanya," tegas dia.
Tito berharap dengan adanya kondisi pasar saham terus membaik, pemberi peringkat SnP memberi kenaikan kategori. Sebab, selama ini Indonesia masih kategori negara di level B+. Menurut dia, peringkat pasar modal sangat mempengaruhi investor dalam menanamkan uangnya.
"Ada memang yang melihat, saya lihat negaranya dulu kuat apa tidak. Nah, itu memang hambatan kita. Karena SnP masih melihat kita baru B+, kalau kita bisa BBB+ atau A pasar modal akan besar sekali. Dan itu memang negara. Tapi ada yang tidak peduli negara mana kaya apa kalau industrinya bagus dia masuk," pungkas dia.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Impor barang modal mengalami persentase penurunan terdalam yaitu turun sebesar 10,51 persen.
Baca SelengkapnyaMeski demikian, Amalia tidak menyebutkan besaran andil inflasi kenaikan cukai rokok hingga 10 persen di tahun ini.
Baca SelengkapnyaIni membuktikan bahwa respons kebijakan kenaikan BI rate maupun kenaikan suku bunga SRBI memang berhasil menarik masuk aliran modal asing.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
PT SUNI Bakal Gelontorkan Belanja Perseroan telah mencapai 30,5 persen target laba bersih tahun.Modal Rp327,4 Miliar di Tahun 2024
Baca SelengkapnyaPasar keuangan yang tidak pasti diprediksi bisa memperlambat ekonomi dunia.
Baca SelengkapnyaUntuk rinciannya, nilai impor mesin/peralatan mekanis mencapai USD 123,79 juta atau tumbuh 4,52 persen.
Baca SelengkapnyaIni merupakan pertumbuhan triwulan tertinggi sepanjang periode 2019-2024.
Baca SelengkapnyaBloomberg Technoz menganalisa lebih dari 900 perusahaan yang melantai di Bursa Efek Indonesia.
Baca SelengkapnyaAngka ini mengalami penurunan dari Maret 2024 atau bulan sebelumnya.
Baca Selengkapnya