BKPM klaim cegah PHK 24.509 buruh di Tanah Air
Merdeka.com - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengklaim telah mencegah terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 24.509 tenaga kerja atau buruh melalui Desk Khusus Investasi Tekstil dan Sepatu (DKI-TS) yang melakukan fasilitasi terhadap 48 perusahaan.
Kepala BKPM, Franky Sibarani mengatakan, desk khusus yang diluncurkan pada 9 Oktober lalu itu dimaksudkan untuk memfasilitasi investor sektor tekstil dan sepatu yang sudah beroperasi dan menghadapi permasalahan, sehingga tidak sampai terjadi PHK. Menurut dia, penanganan dari laporan 48 perusahaan yang masuk tersebut akan terbagi menjadi tiga bagian utama yakni jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang.
"Langkah jangka pendek diarahkan untuk memfasilitasi agar perusahaan yang mengalami kesulitan dapat berjalan kembali," katanya dalam siaran pers di Jakarta, Senin (30/11).
Dari perusahaan yang melaporkan ke Desk Khusus Investasi ini, lanjut Franky, sebagian menyebutkan kesulitan dalam pembayaran listrik. "Kami sudah memfasilitasi dengan PLN dan mereka mendapat kesempatan pembayaran melalui cicilan. Ini cukup membantu perusahaan," tambahnya.
Untuk masalah jangka menengah, Franky menjelaskan, Desk Khusus Investasi berfokus kepada pemberantasan impor ilegal. Pihaknya telah berkoordinasi dengan Ditjen Bea dan Cukai Kementerian Keuangan guna melakukan berbagai penindakan terhadap barang impor ilegal.
Sementara itu untuk rencana jangka panjang, pemerintah sudah mengupayakan peningkatan daya saing ekspor melalui perjanjian perdagangan dengan Uni Eropa dan Amerika Serikat.
"Saat ini BKPM juga sedang mengusulkan adanya insentif bagi industri garmen dan sepatu yang berlokasi di Jawa dengan nilai investasi minimal Rp 50 miliar dan menyerap tenaga kerja 2.000 orang agar mendapatkan 'tax allowance', serta subsidi PPh 21 sebesar 50 persen untuk industri tekstil dan sepatu dengan maksimal karyawan 5.000 orang dengan persentase ekspor mencapai 75 persen," ujarnya.
Berdasarkan catatan BKPM, sepanjang periode Januari-September 2015, sektor tekstil dan sepatu mencatatkan realisasi investasi sebesar Rp 11,55 triliun.
Nilai investasi tersebut terdiri dari sektor tekstil sebesar Rp 9,8 triliun, yang meningkat 148 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya, serta sektor sepatu/alas kaki dengan nilai mencapai Rp 1,6 triliun atau turun 35 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya.
Sektor tekstil dan sepatu menyerap 106.103 tenaga kerja efektif atau 6,2 kali dari daya serap sektor lainnya. Jumlah tersebut setara dengan penyerapan 17.124 tenaga kerja Indonesia per Rp1 triliun investasi yang dilakukan di sektor tersebut.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menko Airlangga meyakini investor tak lagi ragu berinvestasi pasca putusan MK terkait sengketa pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaBahlil menilai kenaikan tarif pajak hiburan ini bisa berdampak terhadap perkembangan bisnis di Indonesia.
Baca SelengkapnyaIbu Jubaedah bercerita bahan dasar yang digunakan kerupuk ini adalah kencur.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Padahal YLKI pun mengusulkan kebijakan serupa diterapkan di Tanah Air.
Baca SelengkapnyaMenko Airlangga berjanji pemerintah tidak akan menaikkan BBM dalam waktu dekat.
Baca SelengkapnyaJokowi menegaskan, pembukaan akses tersebut yang perlu didorong pada UMKM. Sehingga menciptakan peluang-peluang pasar baru bagi produknya.
Baca SelengkapnyaPrajurit TNI berhasil kuasai markas KKB hingga temukan barang berbahaya. Simak informasi berikut.
Baca SelengkapnyaAdapun sepanjang Januari - Desember 2023, realisasi investasi telah mencapai Rp1.418,9 triliun atau melebihi target 101,3 persen dari target.
Baca SelengkapnyaBayu Krisnamurthi menegaskan kegiatan penyaluran Bantuan Pangan Beras yang saat ini tengah disalurkan oleh Bulog bebas dari kepetingan apapun.
Baca Selengkapnya