Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bisnis Maskapai Penerbangan, Pengeluaran Tinggi Tapi Minim Keuntungan

Bisnis Maskapai Penerbangan, Pengeluaran Tinggi Tapi Minim Keuntungan Ilustrasi Pesawat. Ilustrasi shutterstock.com

Merdeka.com - Melakukan perjalanan dengan pesawat menjadi pengalaman impian bagi sebagian masyarakat. Namun, tidak semua masyarakat mampu melakukan perjalanan dengan pesawat karena tarif tiket yang lebih mahal dibandingkan transportasi seperti kereta, bus, atau kapal penyeberangan laut.

Pengamat penerbangan Alvin Lie mengatakan, sudah menjadi pengetahuan umum bahwa bisnis maskapai merupakan bisnis paling mahal namun minim keuntungan. Dia menyebutkan, keuntungan atau margin perusahaan maskapai bahkan hanya 3-4 persen saja.

"Bahkan maskapai dengan margin 4 persen itu sudah sangat sehat," ujar Alvin Lie kepada merdeka.com, dikutip pada Minggu (26/3).

Alvin menyampaikan, pengeluaran terbesar sebuah pesawat dalam satu kali penerbangan adalah avtur, yang mencapai 30-35 persen. Pengeluaran lainnya yaitu biaya parkir pesawat, biaya sewa garbarata, biaya ground staff.

Selanjutnya, ucap Alvin, perusahaan juga harus membayar asuransi pesawat, perawatan pesawat, membayar gaji para kabin, dan sebagainya. Dari total pengeluaran tersebut, kecuali pengeluaran avtur, sudah mencapai 4-8 persen.

Lantas apa yang membuat sebuah maskapai tetap bertahan operasional?

Alvin menuturkan bahwa nyawa sebuah perusahaan maskapai penerbangan adalah jumlah penumpang. Semakin banyak penumpang menggunakan maskapai tersebut, semakin panjang juga nyawa maskapai untuk tetap hidup.

"Laba sangat tipis, mereka hidup dari jumlah penumpang yang banyak, perputaran uangnya harus lancar jadi bukan dari margin. Kalau maskapai terus ditekan harga, enggak akan kuat karena margin mereka tipis sekali," pungkasnya.

Perlu diketahui juga, bahwa tarif tiket yang dibayar penumpang mencakup 4 komponen jika merujuk Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 20 Tahun 2019 tentang Tata Cara dan Formulasi Perhitungan Tarif Batas Atas Penumpang Pelayanan Kelas Ekonomi Angkutan Udara Niaga Berjadwal Dalam Negeri.

Empat komponen yang mempengaruhi harga tiket pesawat adalah;

1. Tarif Jarak

Untuk komponen ini, Kementerian Perhubungan membedakan tarif tiket berdasarkan jenis pesawat yaitu pesawat propeller (pesawat baling), dan pesawat jenis jet.

2. Pajak

Berdasarkan Surat Menteri Perhubungan Nomor PR 303/1/1/PHB tahun 2018 tentang Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara, pajak penerbangan (airport tax) mengalami penyesuaian. Untuk Terminal 1, tarif airport tax naik sebesar persen dari Rp50.000 menjadi Rp65.000 per penumpang.

Terminal 2 Domestik, tarif airport tax naik sebesar 40 persen dari Rp60.000 menjadi Rp85.000 per penumpang. Terminal 3 Internasional, tarif airport tax naik sebesar 15 persen dari Rp200.000 menjadi Rp230.000 per penumpang. Terminal 3 Domestik, tarif airport tax tidak mengalami kenaikan, atau tetap Rp130.000.

3. Iuran Wajib Asuransi

Iuran wajib merupakan premi asuransi yang dibayarkan oleh para penumpang yang menggunakan alat angkutan penumpang umum di darat, sungai/danau, ferry/penyeberangan, laut, dan udara, kepada perusahaan yang menyelenggarakan Dana Pertanggungan Wajib Kecelakaan Penumpang. Kewajiban mengenai iuran asuransi diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 37/PMK.010/2008.

4. Biaya tuslah/ tambahan (surcharge)

Komponen ini dibebankan kepada penumpang dalam hal adanya; fluktuasi harga bahan bakar, biaya yang ditanggung oleh perusahaan angkutan udara pada saat hari raya; atau biaya yang dibebankan kepada penumpang yang disebabkan adanya pelayanan tambahan yang diberikan oleh badan usaha angkutan udara.

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Cara Menghindari Kelebihan Bagasi di Pesawat, Supaya Tak Bayar Biaya Tambahan
Cara Menghindari Kelebihan Bagasi di Pesawat, Supaya Tak Bayar Biaya Tambahan

Terkadang, maskapai menawarkan diskon hingga 50 persen dari jumlah yang akan Anda bayarkan pada saat keberangkatan.

Baca Selengkapnya
Maskapai dengan Gaji Pramugari Tertinggi di Dunia, Ada yang Sampai Rp1,8 Miliar
Maskapai dengan Gaji Pramugari Tertinggi di Dunia, Ada yang Sampai Rp1,8 Miliar

Industri penerbangan menjadi salah satu sektor yang kerap jadi incaran.

Baca Selengkapnya
Maskapai Diimbau Waspada Usai Penembakan Pesawat di Dekai
Maskapai Diimbau Waspada Usai Penembakan Pesawat di Dekai

Akibat penembakan tersebut, satu orang penumpang yang mengalami luka ringan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kinerja Industri Pembiayaan Diprediksi Tumbuh Hingga 16 Persen di 2024
Kinerja Industri Pembiayaan Diprediksi Tumbuh Hingga 16 Persen di 2024

Industri pembiayaan diprediksi akan terus meningkat tahun ini.

Baca Selengkapnya
193 Juta Orang Diprediksi Mudik, Kemenhub Tambah 2.000 Penerbangan
193 Juta Orang Diprediksi Mudik, Kemenhub Tambah 2.000 Penerbangan

Budi memprediksi adanya kenaikan jumlah pemudik di momen lebaran tahun 2024 mencapai 193 juta penumpang.

Baca Selengkapnya
Tiga Maskapai Asing Ajukan Penerbangan Langsung ke Bali, Ada Etihad Airways dari Abu Dhabi
Tiga Maskapai Asing Ajukan Penerbangan Langsung ke Bali, Ada Etihad Airways dari Abu Dhabi

Maskapai asing lainnya yang disasar yakni Turkish Airlines yang rencananya menambah frekuensi penerbangan.

Baca Selengkapnya
Puncak Arus Balik Lebaran, Menhub Budi ke Maskapai: Hati-Hati Bagasi Penumpang
Puncak Arus Balik Lebaran, Menhub Budi ke Maskapai: Hati-Hati Bagasi Penumpang

Menteri Perhubungan ingatkan maskapai terkait bagasi penumpang saat puncak arus balik lebaran.

Baca Selengkapnya
Menhub Budi Larang Maskapai Naikkan Tarif Lewati Batas Atas di Musim Mudik
Menhub Budi Larang Maskapai Naikkan Tarif Lewati Batas Atas di Musim Mudik

Kemenhub telah mensosialisasikan aturan harga batas atas ke seluruh operator jasa angkutan umum.

Baca Selengkapnya
Mantan Tukang Ojek 'Melompat Tinggi', Bisnis Tanaman Hias Makin Besar dari Modal BRI
Mantan Tukang Ojek 'Melompat Tinggi', Bisnis Tanaman Hias Makin Besar dari Modal BRI

Abidin bercerita bisnis tanaman hiasnya di Jalan RM Harsono berkembang sejak ikut KUR BRI.

Baca Selengkapnya