Bill Gates Hibahkan Rp492 Triliun untuk Amal
Merdeka.com - Pendiri Microsoft, Bill Gates menyumbangkan kekayaannya lebih dari USD 35 miliar atau setara dengan Rp492 triliun untuk beramal. Sebagai seorang filantropi, Bill Gates memiliki yayasan The Bill and Melinda Gates Foundation.
Yayasan yang didirikan oleh Bill Gates berfokus dalam mengatasi ketimpangan dalam kesehatan dan pendidikan di seluruh dunia, krisis iklim, dan kelaparan dunia.
Tahun ini, Bill Gates juga mendapatkan tambahan uang sebesar USD 16 miliar USD atau setara Rp225 triliun sehingga kekayaannya menjadi USD 106 miliar atau Rp1,4 kuadriliun. Hal ini menjadikan dirinya menjadi orang terkaya kedua di dunia setelah Jeff Bezos pendiri E-Commerce Amazon.
Gates memang mengaku tak memfokuskan membuat kekayaannya dalam bentuk uang tunai."Strateginya adalah menjadikan investasi mencapai lebih dari 60 persen dalam bentuk ekuitas," ujar dia seperti mengutip CNBC.
Bill Gates memiliki 60 persen dari hasil kekayaannya atau sebesar Rp844 triliun. Dalam menyimpan kekayaannya sebesar 60 persen atau 60 miliar USD, strategi investasi yang dilakukan Gates dalam bentuk saham atau dana indeks.
Cita-Cita Bill Gates Waktu Masih Muda
Miliuner Bill Gates menjawab pertanyaan soal apa yang akan dia lakukan jika usianya masih 20-an. Ternyata, pilihan kariernya tidak jauh-jauh dari industri teknologi.
Dalam dialog Economic Club of Washington, D.C., Bill Gates membahas pentingnya kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) dalam memahami berbagai permasalah di dunia. Dia percaya AI bisa menjadi solusi.
Dengan AI itulah Bill Gates bercita-cita ingin mengajarkan cara membaca ke komputer. Tujuannya agar komputer bisa membantu menyelesaikan masalah dunia lewat banyak membaca. Menurut dia, perkembangan AI dalam area tersebut masih terbilang mandek.
"Melihat latar belakang saya, saya akan mendirikan perusahaan AI yang tujuannya bisa mengajari komputer cara membaca, sehingga mereka bisa menyerap dan memahami segala ilmu pengetahuan di dunia," ujar Bill Gates seperti dikutip CNN Business.
Masalah lain dalam perkembangan AI adalah teknologi itu dianggap bisa menghilangkan lapangan kerja. Bill Gates justru tidak terlalu khawatir mengenai kekhawatiran itu.
Menurut Bill Gates, kehadiran AI justru bagus karena produktif dan bisa memberikan waktu tambahan manusia masyarakat. Hanya saja, masyarakat memang butuh waktu untuk menyesuaikan.
"Pertambahan produktivitas yang datang dari AI akan menciptakan dilema tentang apa yang harus orang-orang lakukan dengan waktu ekstra tersebut. Meski demikian perlu ada penyesuaian yang terjadi," ujar dia.
Sebelumnya, Bill Gates dikenal sebagai salah satu orang paling sukses saat ini dan kreator sistem operasi paling populer di dunia, yakni Windows. Namun, bukan berarti dia tidak memiliki kesalahan dalam karir gemilangnya tersebut.
Dalam sebuah wawancara terbaru di ajang Village Global, dia mengungkapkan salah satu kesalahan fatal yang dilakukan Microsoft dan nyatanya masih terus disesali hingga saat ini.
Dikutip dari Independent, kesalahan yang dimaksud Gates adalah membiarkan Google merilis Android. Menurut dia, di dunia software terutama untuk platform tertentu menganut sistem pasar yang winner-takes-all.
"Kesalahan terbesar adalah...kesalahan manajemen apa pun yang berhubungan dengan saya sehingga Microsoft tidak seperti Android," tuturnya.
Gates sendiri mengatakan hal itu bukannya tanpa alasan. Sebab sejak lama, Microsoft merupakan perusahaan yang sangat unggul di bidang software, terutama sistem operasi.
"Itu dia, Android merupakan platform ponsel standar saat ini--non Apple. Sesuatu hal yang sebenarnya wajar dimenangkan oleh Microsoft," tuturnya.
Namun ketika itu, Microsoft memang tidak fokus ke perangkat mobile, utamanya perangkat dengan layar sentuh. Meski menyesal, Bill Gates tetap menyebut Microsoft sebagai perusahaan yang sangat kuat saat ini.
Hanya Gates mengandaikan jika tidak ada kesalahan tersebut, Microsoft akan menjadi 'perusahaan terkemuka', tidak sekadar 'salah satu perusahaan terkemuka'.
Reporter Magang: Rhandana Kamilia
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat itu, dia masih berusia 20 tahun dan tengah bekerja di Jepang selama beberapa bulan.
Baca SelengkapnyaJeff Bezos sukses mengantongi pendapatan hingga lebih dari USD2 miliar, atau setara Rp31,37 triliun.
Baca SelengkapnyaPendiri raksasa teknologi Amazon, ternyata memiliki kebiasaan yang unik.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Beredar informasi Jokowi akan memberikan bantuan sosial tunai senilai Rp50 juta dalam rangka pensiun sebagai Presiden
Baca SelengkapnyaGaya hidup pria dengan harta sebesar miliaran dolar ini tentu membuat banyak orang iri.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kekayaan pertama dialami Elon Musk, yang menjalankan beberapa perusahaan, termasuk Tesla dan SpaceX.
Baca SelengkapnyaPada akhir tahun 2022, Mark mengalami penurunan kekayaan USD35 miliar atau setara Rp550 triliun.
Baca SelengkapnyaMuhadjir mengatakan sumber dana bantuan sosial yang dibagikan Presiden Jokowi berada di luar alokasi dana untuk bansos dan beras.
Baca SelengkapnyaMiliarder ini menyarankan agar para anak muda bisa mencari pekerjaan yang disukainya dibanding harus mencari pekerjaan dengan gaji yang tinggi.
Baca Selengkapnya