BI: Harga cabai & kenaikan tarif listrik sumbang inflasi Februari
Merdeka.com - Gubernur Bank Indonesia (BI), Agus DW. Martowardojo memprediksi inflasi pekan pertama di bulan Februari 2017 berada di kisaran 0,35 persen.
"Saya kalau lihat inflasi masih sesuai dengan target kami 3-5 persen. Inflasi kami di Februari memang ada melakukan survei, itu diperkirakan Februari 0,35 persen. Tapi secara umum aktivitas dari pada koordinasi BI dengan Pemda itu semua berjalan baik," kata Agus saat ditemui di Kantornya, Jakarta, Jumat (10/2).
Inflasi di pekan pertama Februari ini masih akan disumbang dari kenaikan tarif dasar listrik dan gejolak harga pangan serta bahan pokok lainnya (volatile food). "Di Februari ini kalau dilihat surveinya dampak kenaikan TDL masih ada dan juga kenaikan dari beberapa volatile food seperti cabai masih ada. Tapi kalau untuk volatile food daging dan telur ayam bawang merah masih dalam kondisi deflasi," katanya.
Menjaga inflasi, BI melalui Tim Pengendali Inflasi (TPI) akan bekerja lebih intensif. Selain itu, Agus menyarankan agar rencana penyesuaian harga elpiji dan BBM dilakukan saat inflasi rendah.
"Kami sepakat kalau ada penyesuaian harga misal elpiji, BBM akan diatur supaya waktunya pada saat inflasi rendah. April-Mei kan musim panen itu inflasi lagi rendah dan mungkin bisa dilakukan aktivitas efektif penyesuaian administered prices," ujarnya.
Di 2016 lalu, Agus mengakui ada beberapa daerah yang inflasinya cukup tinggi seperti Sumatera Utara, Bangka Belitung dan Bengkulu.
"kami paham ada faktor volatile food bagaimana kami mencari cara agar itu terkendali. Jadi misalnya menjaga agar program rastra atau raskin bisa terus jalan. Kami diskusikan kalau hari raya keagamaan jangan sampai harga daging baik maka distribusi harus berjalan baik. Juga diskusi kalau hujan tinggi bagaimana harga tanaman," ujarnya
Kemudian TPI juga akan terus menjaga agar inflasi tetap di bawah 4 persen dengan melakukan penyesuaian administer price atau harga yang diatur oleh pemerintah tahun ini.
"Kami ingin sama-sama sepakati harus jaga volatile food di bawah 4-5 PSN. Karena kami tahu mungkin ada penyesuaian administer price, kalau volatile food di jaga di bawah 4-5 persen nanti inflasi tetap di 4 persen," tutup Agus.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Harga Beras Meroket, Inflasi Naik Jadi 2,75 Persen di Februari 2024
Baca SelengkapnyaKenaikan inflasi Desember 2023 ini disumbang oleh kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau dengan inflasi sebesar 1,07 persen.
Baca SelengkapnyaMeski demikian, Amalia tidak menyebutkan besaran andil inflasi kenaikan cukai rokok hingga 10 persen di tahun ini.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Peningkatan kredit atau pembiayaan didorong oleh peningkatan permintaan kredit sejalan dengan tetap terjaganya kinerja korporasi.
Baca Selengkapnyakebijakan makroprudensial dan sistem pembayaran tetap pro-growth untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaSecara historis, inflasi Januari 2024 merupakan yang terendah selama 5 tahun terakhir.
Baca SelengkapnyaJokowi mengaku sudah memerintahkan Direktur Utama Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk mencari beras dengan harga murah.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga beras terjadi di berbagai wilayah Indonesia pada Februari 2024.
Baca SelengkapnyaKeputusan mempertahankan suku bunga acuan ini sejalan dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah.
Baca Selengkapnya