Berapa Harga Pasang Panel Surya untuk Satu Rumah
Merdeka.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan memperkenalkan Rumah Listrik Surya milik PLN di Monas. Pada acara itu, sebuah rumah minimalis tipe 36 dipasangkan sejumlah panel surya dan dilengkapi perlengkapan rumah tangga yang tenaganya berasal dari surya.
Salah satu tantangan panel surya adalah harganya yang tidak murah, namun Jonan mengingatkan panel ini adalah bentuk investasi masa depan. Penggunaan pun bisa berlanjut sampai pemiliknya meninggal.
"Jadi kalau bapak (provider listrik tenaga surya) masang di rumah, bilang: 'Ini saya pasang ya, nanti ini bisa jalan terus kalau saya sudah pergi'. Jadi garansinya seperti itu, karena di atas atap orang bongkar pasang jadi males," ujar Jonan di Monas, Minggu (28/7).
Jonan berkata keuntungan memakai panel surya bisa terlihat pada 8 hingga 9 tahun mendatang berdasarkan perhitungan tarif saat ini. Artinya, jika ke depan tarif listrik naik, maka hasil hemat dengan panel surya bisa terlihat lebih cepat.
Saat ini, biaya pemasangan panel surya per 1 kWp adalah sekitar USD 1.000 atau Rp 14 juta (USD 1 = Rp 14.002). Harga itu sudah menurun dari sebelumnya yang sekitar Rp 30 juta. Beberapa gedung pemerintah pun sudah mulai mencoba inovasi ini.
"Istana Merdeka sudah memasang 260 kWp. Kantor Kementerian ESDM sudah memasang 160 kwp (di atap dan parkiran). Rumah saya juga sudah. Rumah pribadi itu 15,4 kWp, dan ini akan membantu penggunaan energi kita yang lebih ramah lingkungan," jelas Jonan.
Jonan pun meminta agar masyarakat tak hanya melihat dari segi finansial saja, melainkan lingkungan. Peralihan ke energi terbarukan menurutnya perlu digencarkan agar Indonesia tak bergantung ke energi tak ramah lingkungan seperti batu bara.
"Cara berpikirnya bukan masang panel surya ini akan mengurangi tagihan listrik saja, tapi akan membantu penggunaan energi bagi kita yang lebih ramah lingkungan," jelas Jonan.
Dia optimis para generasi muda akan membuat energi terbarukan makin populer. Harga listrik tenaga surya pun dia prediksi akan terus menurun, sama seperti handphone yang dulunya mahal tapi sekarang sudah terjangkau.
"Generasi muda mendukung energi bersih. Handphone 25-30 tahun yang lalu itu masih mahal, sekarang lebih murah dan animonya besar karena dulu HP ini dikembangkan generasi yang masih muda, dan senang kalau ada mobile phone," jelas Jonan.
Acara di Monas ini menargetkan agar masyarakat lebih cepat memanfaatkan tenaga surya, bisa beralih ke kompor listrik, serta mempercepat implementasi kendaraan listrik (Electric Vehicle). Energi surya ini juga merupakan bentuk dukungan terhadap Paris Agreement yang mendukung solusi yang pro-lingkungan.
Reporter: Tommy Kurnia
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Panel surya menjadi energi alternatif yang ramah lingkungan.
Baca SelengkapnyaInisiatif tersebut diharapkan dapat mengurangi risiko lingkungan dari model industri yang ekstraktif atau bergantung pada sumber daya alam.
Baca SelengkapnyaDia menyebut masih banyak sekali yang harus dibenahi. Mulai dari perbedaan harga antara kendaraan listrik dan non-EV, hingga ketersediaan infrastruktur.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pemerintah hendak menjadikan Indonesia sebagai salah satu pemain utama di industri kendaraan listrik (EV) dunia
Baca SelengkapnyaFokus pemerintah dalam percepatan transisi energi Indonesia masih mengarah pada pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).
Baca SelengkapnyaPLTS kini menjadi alternatif energi ramah lingkungan di DKI Jakarta. Sejumlah gedung dan rumah warga mulai memanfaatkannya.
Baca SelengkapnyaHarga gas bumi akan berpengaruh pada beban produksi industri. Maka, harga murah bisa menjadi salah satu solusinya.
Baca SelengkapnyaMenurut Ganjar, keluhan dari para nelayan harus segera direspons pemerintah agar nelayan bisa sejahtera.
Baca SelengkapnyaBantuan tersebut sebagai upaya menghadapi kenaikan harga beras.
Baca Selengkapnya