Belum jelas pendanaan, proyek LRT Palembang berpotensi mangkrak
Merdeka.com - Pemerhati Kebijakan Publik dan Konsumen, Agus Pambagio mengatakan, pembangunan Light Rail Transit (LRT) sampai hari ini belum rampung dan berpotensi mangkrak. Masalah perbedaan harga dan sumber pendanaan masih menjadi polemik yang berkepanjangan.
"LRT di Palembang belum kontrak karena ada perbedaan harga antara konsultan penilai dan pengembang sekitar Rp 10 triliun. Mau pakai harga Waskita Karya bisa kena KPK karena lebih tinggi. Kalau pakai harga konsultan penilai, Waskita Karya akan rugi," ujar Agus di Hall Dewan Pers, Jakarta, Senin (27/2).
Agus menjelaskan khusus untuk LRT Palembang, total jumlah dana yang akan digunakan dari APBN untuk pembangunan LRT belum diputuskan. "Berapa jumlahnya belum final diputuskan. Hanya saja, Rp 2 triliun sudah tersedia untuk digunakan tahun ini," jelasnya.
Berbeda dengan LRT Palembang, LRT Jabodebek justru mengalami permasalahan yang lebih rumit. Di mana, belum ada kepastian akan menggunakan dana APBN atau akan diambil alih oleh pihak swasta.
"Sudah kontrak dummy tetapi harga sedang direview konsultan penilai. Jadi menurut saya artinya belum kontrak. Sumber dana belum jelas dan masih dibahas di Kemenko Maritim," ungkap Agus.
Agus menyarankan apabila pada akhirnya tidak ditemukan solusi yang tepat untuk pembangunan LRT Palembang dan Jabodebek lebih baik tidak dilanjutkan. Namun, apabila dilanjutkan, pemerintah harus siap menerima segala konsekuensi yang akan timbul.
"Menurut saya, kalau tidak ditemukan Financing scheme yang pas, ya tutup buku saja. Kalaupun jalan, LRT Jabodebek akan terkena kanibalisme KRL Jabodetabek. Yang di Palembang bisa diteruskan, meskipun dengan darah, keringat dan air mata," pungkasnya.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
LRT Operasikan 308 Perjalanan Mulai Bulan Depan, Jarak Antar Kereta Jadi 12,5 Menit
Diharapkan pengguna dapat mengandalkan LRT Jabodebek sebagai pilihan transportasi yang tepat waktu dan nyaman.
Baca SelengkapnyaJokowi: Pembangunan MRT Jakarta Fase 2A Capai 28,4 Persen, Lampaui Target Saya
Jokowi mengatakan pembangunan MRT Fase 2A sudah mencapai 28,4 persen atau lebih dari yang ditargetkannya.
Baca SelengkapnyaBaru 5 Bulan Beroperasi, LRT Jabodebek Temukan 997 Barang Penumpang Tertinggal
Mulai dari tas, perangkat elektronik, uang tunai uang elektronik, hingga aksesoris pribadi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
LKPP Bertekad Sejahterakan UMKK Jateng Lewat e-Katalog
Kepala LKPP Hendrar Prihadi menyebut alokasi anggaran pada rencana umum pengadaan barang dan jasa setiap tahunnya mencapai Rp1.200 triliun.
Baca SelengkapnyaPer 1 Maret LRT Jabodebek Tambah 44 Perjalanan, Waktu Tunggu Hanya 6 Menit
Penambahan perjalanan ini bertujuan untuk meningkatkan layanan terhadap para pengguna.
Baca SelengkapnyaPengguna LRT Jabodebek Meningkat 33 Persen Selama Libur Natal
Rata-rata penumpang harian LRT Jabodebek adalah 29.971, sedangkan pada akhir pekan pada bulan Desember, rata-rata hariannya 22.523 pengguna.
Baca SelengkapnyaLRT Jabodebek Kini Beroperasi Hingga Pukul 11 Malam
Penambahan waktu layanan ini juga berdampak pada jumlah perjalanan LRT Jabodebek yang bertambah hingga 264 perjalanan.
Baca SelengkapnyaFOTO: Target Tahun 2024, 69.000 Penumpang per Hari Akan Padati LRT Jabodebek
PT Kereta Api Indonesia (Persero) menargetkan LRT Jabodebek dapat melayani sebanyak 69.000 penumpang per harinya pada 2024.
Baca SelengkapnyaSejumlah Wilayah Indonesia Alami Pemadaman Listrik, Salah Satunya Tarakan
PLN mengonfirmasi bahwa kondisi pasokan listrik hari ini di Tarakan memang defisit lantaran beban puncak berada di atas daya pasok.
Baca Selengkapnya