Belanja TI di Indonesia bisa tembus USD 15 miliar
Merdeka.com - Terjaganya pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini di kisaran 6,1 hingga 6,5 persen secara tidak langsung mendorong konsumsi produk teknologi informasi (TI) makin tinggi.
Diperkirakan pengeluaran industri maupun konsumen untuk TI hingga akhir tahun ini bisa mencapai USD 15 miliar.Proyeksi itu lebih tinggi 14,8 persen dibanding perkiraan Bank Indonesia yang meramalkan belanja TI sebesar USD 12,8 miliar tahun ini.
Kepala lembaga pengamat pasar TI International Data Corporation (IDC) Sudev Bangah menilai, konsumsi domestik mendorong meningkatnya belanja TI secara nasional. Produk yang mengedepankan aspek teknologi informasi semisal telepon pintar, laptop, dan komputer tablet di sektor konsumer barang dan jasa, merupakan faktor pendorong utama.
Investasi pelaku industri dari kelompok penyedia jasa internet juga turut mempengaruhi."Peningkatan belanja TI di akhir tahun terutama didorong signifikan oleh belanja sektor konsumer serta penyedia jasa Internet," ujar Sudev dalam konferensi pers di Jakarta Pusat, Rabu (22/11).
Tahun ini belanja produk TI dari sektor konsumer diperkirakan mencapai USD 6,5 miliar. Nilai ini menyumbang 31,8 persen dari keseluruhan konsumsi. Sementara pembelian server oleh pemain besar seperti Indosat, Sigma, dan Biznet, membuat bisnis data server meningkat sebesar 21,5 persen.
Situasi positif ini diramalkan bakal berlanjut hingga tahun depan. Terutama karena kinerja positif penanaman modal asing (FDI) pada triwulan III yang mencapai USD 22 miliar. Dari penelitian IDC, Sudev mencatat, 53 persen pelaku usaha lokal maupun asing dari pelbagai sektor bakal meningkatkan belanja modal di sektor TI.
"Tahun depan belanja TI paling besar akan dilakukan sektor manufaktur dan ritel. Namun semakin banyak pelaku usaha percaya TI bakal meningkatkan performa perusahaan dalam meningkatkan target," ungkapnya.
Peningkatan belanja TI juga didorong oleh bertumbuhnya penjualan ponsel di kawasan Indonesia Timur. Di daerah tersebut, barang yang paling menonjol penjualannya adalah ponsel fitur dan ponsel pintar dengan harga miring.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) merilis hasil survey internet Indonesia 2024.
Baca SelengkapnyaLonjakan trafik yang telah diprediksi ini dikontribusikan oleh peningkatan penggunaan media sosial, aplikasi pesan singkat, hingga aplikasi mobile gaming.
Baca SelengkapnyaDahnil menjelaskan bahwa hilirisasi digital adalah penggunaan device bahkan hingga ke jaringan yang akan dibuat oleh putra-putri Indonesia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Nasabah dapat melakukan transaksi penukaran mata uang asing dengan harga yang kompetitif.
Baca SelengkapnyaS.id, layanan aplikasi web untuk membuat tautan pendek dan microsite untuk bio link, mencatat pertumbuhan yang signifikan di tahun 2023.
Baca SelengkapnyaSiapa mereka? Berikut orang-orang yang menguasai internet Indonesia.
Baca SelengkapnyaSaat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.
Baca SelengkapnyaIni dilakukan demi memastikan perbaikan kualitas layanan dan keberlanjutan perusahaaan.
Baca SelengkapnyaNilai transaksi digital banking mencapai Rp5.163 triliun.
Baca Selengkapnya