Begini cara Singapura atur kompetisi taksi konvensional dan online
Merdeka.com - Persaingan antara taksi online dan konvensional tak hanya terjadi di Indonesia. Tetapi juga negara tetangga, Singapura.
Namun, respon dikeluarkan masing-masing pemerintahnya berbeda. Dalam hal tarif, misalnya. Jika Indonesia mulai mengatur tarif taksi online. Maka, Singapura berlaku sebaliknya.
"Industri taksi lokal seharusnya tidak disetop untuk beradaptasi dengan perubahan kondisi pasar. Seperti, mulai menerapkan kebijakan tarif yang dinamis," kata Menteri Kedua Transportasi Singapura Ng Chee Meng, seperi diberitakan Channel News Asia, kemarin.
Bulan lalu, pemerintah Singapura telah memberikan lampu hijau kepada perusahaan taksi lokal untuk menerapkan sistem tarif dinamis. Itu berlaku hanya untuk penumpang yang memesan taksi konvensional lewat aplikasi online.
Dengan sistem tersebut, penumpang bakal terkena tarif tinggi jika memesan taksi di jam sibuk. Sebaliknya, ongkos taksi bisa lebih murah saat jam sepi.
Tercatat, sejumlah operator taksi konvensional telah membuat permohonan untuk memberlakukan tarif dinamis ke Public Transport Council (PTC) Singapura.
"Mereka mereka perlu mengambil langkah agar bisa bersaing dengan taksi online," kata Ng.
"Kompetisi bakal mendorong industri untuk memberikan pelayanan terbaik untuk penumpang."
Menurut Ng, operator taksi yang aka menerapkan sistem tarif dinamis wajib mengumumkan ke publik. Selambatnya seminggu sebelum pemberlakuan.
"Penumpang tetap bisa memilih menggunakan tarif meteran, jika tak nyaman dengan sistem dinamis."
Sebelumnya, pada 22 Maret lalu, Grab mengumumkan telah meluncurkan aplikasi pemesanan taksi dengan sistem tarif dinamis, bernama JustGrab. Lewat aplikasi itu, penumpang bisa memilih untuk dijemput supir GrabCar atau taksi dari perusahaan yang bermitra dengan Grab.
Adapun perusahaan taksi yang bekerja sama dengan Grab itu adalah: Premier, Prime, Trans-cab, HDT and SMRT.
Di sisi lain, ComfortDelGro bakal menawarkan opsi sistem tarif datar dalam aplikasi pemesanan mulai minggu depan. Operator taksi terbesar di Singapura itu masih mengeksplorasi kemungkinan pemberlakuan sistem tarif dinamis.
(mdk/yud)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Upaya Perusahaan Elektronik Mendukung Kebijakan Pemerintah RI Lokalisasi Industri
Menurut Harry, perusahaannya juga sangat menghargai sumber daya manusia lokal yang dibuktikan dengan penggunaan 100 persen tenaga kerja terampil lokal.
Baca SelengkapnyaPemerintah Terbitkan Aturan Baru, Diklaim Mampu Tingkatkan Daya Saing Ekonomi Nasional
Tujuan aturan ini untuk memudahkan pelaku usaha dalam mendukung peningkatan daya saing ekonomi.
Baca SelengkapnyaAturan Iklan dan Penjualan Rokok Bakal Diperketat, Pelaku Ekonomi Digital Bilang Begini
Selama ini pelaku industri digital seperti anggota idEA patuh pada aturan yang berlaku.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ingin Mengembangkan Bisnis Online? Yuk, Kenali 5 Jenis Iklan Digital Favorit!
Yuk, ketahui beberapa jenis iklan yang bisa dilakukan melalui platform digital.
Baca SelengkapnyaCara Negara Beri Keistimewaan Perusahaan Lokal Agar Punya Daya Saing di Pasar Global
Barang yang diimpor mendapatkan penangguhan bea masuk
Baca SelengkapnyaTikTok Kuasai E-commerce Lokal, Istilah Hilirisasi Digital Dinilai Ambigu
Konsep hilirisasi digital dinilai tidak relevan dengan kenyataan di lapangan.
Baca SelengkapnyaBegini Inovasi Dikembangkan Pupuk Kaltim untuk Mendukung Ketahanan Pangan Nasional
Selain berbagai upaya reinvention business dalam tubuh Pupuk Kaltim, pihaknya juga terus melakukan kolaborasi dengan berbagai stakeholders.
Baca SelengkapnyaStrategi Pemerintah Atasi Kelangkaan Beras, Termasuk Buka Keran Impor
Harapannya, langkah itu bisa menambah suplai untuk memenuhi permintaan masyarakat.
Baca SelengkapnyaKecanggihan Teknologi dan Kondisi Pasca-Pandemi Butuh Perubahan Gaya Kepemimpinan, Seperti Apa?
Pertama yaitu Performance, seberapa pemimpin mampu membawa performa bisnis terbaik.
Baca Selengkapnya