BBM naik, inflasi 5,3 persen akan dikoreksi
Merdeka.com - Pemerintah mengakui jika target inflasi 2012 akan meleset dari target yang dipatok Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar 5,3 persen. Karena adanya kenaikan Bahan Bakar Minyak dan Tarif Dasar Listrik. "Bisa sedikit diatas itu. Kami bisa mengelola sedikit," ujar Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa di Istana Negara, Kamis (1/1).
Untuk menekan inflasi yang tinggi, pemerintah akan menggunakan instrumen fiskal dan menjaga ketahanan pangan masyarakat. Bantuan yang akan dikeluarkan pemerintah bukan hanya untuk masyarakat miskin."Koridornya kami lebarkan. sehingga masyarakat near poor bisa tercover disitu," katanya. Ini penting supaya tidak menggerus daya beli masyarakat.
Hatta mengatakan putusan menaikkan BBM dan TDL harus diputuskan bersama antara DPR dan pemerintah. Karena, opsi ini untuk kepentingan negara. Pemerintah, kata Dia, tidak mungkin pemerintah menaikkan keputusan tanpa sesuatu alasan yang luar biasa. "Bayangkan harga minyak sudah USD 120 per barel kemaren . Tidak hanya menyangkut fiskal saja, tetapi menyangkut perekonomian secara keseluruhan," katanya.
Pemerintah, kata Hatta, tidak ingin hanya sekedar bisa menutup dengan meningkatnya subsidi atau menaikan harga. Namun, pemerintah juga harus menjaga kepercayaan pasar (market confident)."Tentu kami harus meredam inflasi, tentu instrumen fiskal dengan menjaga stabilitas harga pangan," katanya.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mengajukan dua opsi harga kenaikan Bahan Bakar Bersubsidi. Pemerintah mengajukan kenaikan Rp 1.500 untuk setiap liternya."Kami ajukan dua opsi, naik Rp 1.500 per liter dan subsidi ditetapkan sebesar Rp 2.000 per liter," ujar Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik.
Dalam sidang paripurna Kabinet Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan faktor harga minyak dunia yang menyentuh level USD 115 per barel menjadi pertimbangan utama bagi pemerintah untuk melakukan penyesuaian harga BBM bersubsidi. Harga BBM bersubsidi saat ini sudah tidak relevan dengan kondisi perkembangan harga minyak dunia.
(mdk/arr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Melalui rencana aksi reformasi birokrasi di sektor ini, pemerintah mengklaim berhasil menekan angka inflasi sebesar 2,61 persen di 2023.
Baca SelengkapnyaMenko Airlangga berjanji pemerintah tidak akan menaikkan BBM dalam waktu dekat.
Baca SelengkapnyaJokowi meny ampaikan usai menggelar rapat internal di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kemendag bekerjasama dengan Badan Urusan Logistik (Bulog) dan Badan Pangan Nasional (Bapanas) untuk menahan inflasi.
Baca SelengkapnyaPemerintah melalui Badan Pangan Nasional kembali menugaskan Bulog untuk melanjutkan penyaluran bantuan pangan beras tahun 2024.
Baca SelengkapnyaKomoditas ini dianggap sebagai komoditas pangan bergejolak sehingga sangat berpengaruh terhadap inflasi pangan.
Baca SelengkapnyaBPS mencatat harga beras saat ini menjadi yang paling mahal sejak tahun 2021.
Baca SelengkapnyaAmalia menyebut, diperlukan kajian tersendiri untuk mengetahui dampak kenaikan gaji PNS terhadap inflasi.
Baca SelengkapnyaMeski demikian, Amalia tidak menyebutkan besaran andil inflasi kenaikan cukai rokok hingga 10 persen di tahun ini.
Baca Selengkapnya