Bank Mandiri caplok dua perbankan Filipina, selesai Juni 2018
Merdeka.com - Direktur Distributor PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Hery Gunardi mengatakan saat ini pihaknya tengah menyiapkan proses uji tuntas (due deligence) dua perusahaan perbankan Filipina. Langkah tersebut merupakan bagian dari upaya mencapai target akuisisi semester I-2018.
"Sedang due diligence, Ada dua perusahaan di Filipina. Sama-sama bank, harapannya begitu (semester I tahun depan selesai)," ujar Hery saat ditemui di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (8/8).
Hery mengatakan perusahaan belum memastikan berapa jumlah modal yang akan dihabiskan untuk melakukan akuisisi tersebut. Setelah Filipina, perseroan juga berencana memperluas jaringan ke Kamboja dan Vietnam.
"Namun yang paling dekat Malaysia dan Filipina. Untuk Kamboja dan Vietnam kita masih mengkaji," jelasnya.
Sementara itu, terkait perkembangan pembentukan anak usaha di Malaysia, sampai saat ini masih menanti izin usaha dari otoritas Malaysia. Anak usaha tersebut nantinya akan ditingkatkan untuk mempertajam bisnis Mandiri di segmen korporasi, pembiayaan perdagangan dan remitansi.
"Jadi nanti akan banyak membiayai perusahaan Indonesia yang officially di Malaysia dan orang Indonesia juga banyak kan di sana. Sekarang kan kita sudah punya remitance office jadi buat mengirim uang," jelasnya.
Sebelumnya, Bank Mandiri berhasil membukukan kinerja yang sangat baik pada kuartal II-2017. Hal itu terlihat dari pertumbuhan kredit secara tahunan yang mencapai 11,6 persen pada akhir Juni 2017 menjadi Rp 682,0 triliun. Pertumbuhan kredit tersebut merupakan faktor utama yang mendorong pertumbuhan aset sebesar 9,9 persen yoy menjadi Rp 1.067,4 triliun. Pada triwulan II 2017 ini perseroan berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp 9,5 triliun atau tumbuh 33,7 persen dari periode yang sama tahun lalu.
Wakil Direktur Utama Perseroan, Sulaiman A. Arianto mengatakan, keberhasilan perseroan menjaga tren positif ini didorong oleh keberhasilan perseroan dalam melakukan pengelolaan aset produktif perusahaan dalam rangka perbaikan kualitas serta mendorong kontribusi pendapatan yang bersumber dari jasa perbankan.
"Kami bersyukur dengan pencapaian positif yang dibukukan perusahaan hingga paruh pertama tahun ini. Hal ini membuktikan bahwa berbagai langkah perbaikan bisnis yang kami lakukan sejak tahun lalu telah membuahkan hasil yang signifikan," ungkap Sulaiman.
Sulaiman melanjutkan, kualitas aset yang membaik terlihat dari penurunan rasio kredit bermasalah (NPL Gross) dari 3,86 persen pada Juni 2016 menjadi 3,82 persen pada Juni 2017. Pertumbuhan kredit mendorong peningkatan pendapatan bunga bersih secara tahunan sebesar 6,0 persen menjadi Rp 25,7 triliun. Sedangkan pendapatan perseroan dari bisnis jasa perbankan atau fee based income juga tumbuh signifikan sebesar 18,5 persen menjadi Rp 10,9 triliun pada akhir Juni tahun ini.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bank bjb fokus mengembangkan pelayanan agar lebih banyak lagi masyarakat dapat menjangkau produk dan jasa layanan perbankan.
Baca SelengkapnyaLangkah ini diharapkan dapat membantu nasabah memenuhi berbagai kebutuhan pada periode bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri.
Baca SelengkapnyaBagi masyarakat yang ingin menukarkan uang melalui pelayanan tersebut harus membawa indentitas seperti kartu tanda penduduk (KTP).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Masyarakat Indonesia patut bersyukur dan bersuka cita karena telah melewati proses Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaBank Dunia yang menyebut Indonesia harus bisa menyediakan lapangan kerja berkualitas agar bisa menjadi negara berpendapatan tinggi.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kredit atau pembiayaan didorong oleh peningkatan permintaan kredit sejalan dengan tetap terjaganya kinerja korporasi.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan kredit didukung oleh kinerja penjualan dan investasi korporasi yang diperkirakan terus meningkat.
Baca SelengkapnyaBI menyediakan opsi layanan penukaran uang baru melalui Layanan Kas Keliling di lokasi-lokasi strategis.
Baca SelengkapnyaPeluncuran e-money ini tidak hanya untuk mendukung pembangunan IKN saja, melainkan ini sebagai langkah Mandiri untuk melakukan transformasi digitalisasi.
Baca Selengkapnya