Bank Indonesia Usung Tiga Isu untuk Percepat Pemulihan Ekonomi Global di KTT G20
Merdeka.com - Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo menegaskan bahwa Indonesia selaku Presidensi KTT G20 2022 akan mengusung tiga isu utama untuk percepatan pemulihan ekonomi global. Pertama, penguatan kerja sama antar negara dalam menghadapi pandemi Covid-19.
"Antara lain melalui akses vaksinasi global yang lebih adil," katanya dalam webinar Casual Talks on Digital Payment Innovation, Senin (14/2).
Perry menyampaikan, pemerataan akses vaksin Covid-19 penting untuk meningkatkan mobilitas sosial dan ekonomi masyarakat global. Dengan begitu, ekonomi dunia diyakini kembali menggeliat mendekati level sebelum pandemi.
Kedua, memperkuat kolaborasi internasional untuk transformasi ke ekonomi hijau. Misalnya dengan mendukung pembiayaan/investasi terhadap proyek-proyek pengembangan energi yang lebih ramah lingkungan.
"Ekonomi hijau ini akan terus diperkuat," ucapnya.
Usulan Selanjutnya
Terakhir, transformasi sistem pembayaran digital. Hal ini merespon kian meningkatnya adopsi sistem pembayaran digital oleh masyarakat global.
"Terlebih dengan adanya e-commerce maupun sistem pembayaran lintas negara," terangnya.
Untuk itu, tiga isu besar saat ini tersebut akan dimasukkan ke dalam agenda penting pembahasan KTT G20 tahun ini. Sehingga, pelaksanaan ajang bergengsi tersebut bisa menghasilkan rumusan penting bagi percepatan pemulihan ekonomi global hingga terwujudnya sistem pembayaran antar negara yang lebih aman, cepat, dan efisien.
"Melalui koordinasi bersama kita terus mengupayakan untuk pertumbuhan ekonomi global yang lebih baik," tutupnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam menghadapi ketidakpastian global, Jokowi menekankan pentingnya menjaga stabilitas ekonomi Indonesia.
Baca SelengkapnyaPasar keuangan yang tidak pasti diprediksi bisa memperlambat ekonomi dunia.
Baca SelengkapnyaJokowi menjelaskan, bahwa setiap keputusan pemerintah selalu memperhatikan kondisi ekonomi dan situasi keuangan negara.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dua faktor ini menjadi penyebab pertumbuhan ekonomi global terganggu, bahkan lebih rendah dari proyeksi tahun lalu.
Baca SelengkapnyaIndonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca Selengkapnyakebijakan makroprudensial dan sistem pembayaran tetap pro-growth untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaDia melihat masyarakat riang gembira berbondong-bondong ke TPS.
Baca SelengkapnyaBagi masyarakat yang ingin menukarkan uang melalui pelayanan tersebut harus membawa indentitas seperti kartu tanda penduduk (KTP).
Baca SelengkapnyaBank Dunia memprediksi ekonomi global dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan.
Baca Selengkapnya