Bank Indonesia Catat Kepemilikan SBN per 23 Juni Rp447,5 Triliun
Merdeka.com - Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo menyatakan siap berbagi beban dengan pemerintah dalam menghadapi pandemi Covid-19. Sejak 16 April 2020, Bank Indonesia telah melakukan pembelian surat berharga negara (SBN) jangka panjang di pasar perdana sebesar Rp 30,3 triliun baik melalui lelang utama, green shoe option (GSO) dan private placement.
"Kami sudah membeli SBN di pasar perdana sebesar Rp 30,3 triliun," kata Perry dalam Webinar Solusi Perekonomian Penanganan Pandemi Covid-19 Menghadapi Tantangan Akuntabilitas, Fleksibilitas, Kecepatan dan Risiko Kebijakan Pemulihan Ekonomi Nasional, Jakarta, Sabtu (27/6).
Saat ini posisi kepemilikan SBN oleh BI per tanggal 23 Juni 2020 sebesar Rp 447,55 triliun. Jumlah ini termasuk pembelian SBN dari pasar sekunder untuk stabilisasi nilai tukar Rupiah sebesar Rp 166,2 triliun.
BI Siap Berbagi Beban dengan Pemerintah
Bos Bank Indonesia ini telah bersepakat dengan pemerintah melalui Kementerian Keuangan untuk menyediakan pendanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang lebih cepat. Cara ini dianggap Perry sebagai upaya bank sentral berbagi beban dengan pemerintah.
"Bank Indonesia siap untuk menyediakan pembiayaan untuk pemerintah dengan berbagi beban dan BI juga siap melakukan lebih dari itu," kata dia.
Tentu saja, Perry menambahkan dalam hal ini tetap melalui konsultasi dengan sejumlah pihak. Mulai dari DPR, BPK dan berbagai pihak berwenang. "Kami juga sudah bicara dengan Kementerian Keuangan, DPR, BPK dan berbagai pihak untuk berbagai hal," pungkasnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
kebijakan makroprudensial dan sistem pembayaran tetap pro-growth untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaRencananya pada lebaran tahun ini pengedaran uang akan dilakukan di 4.675 titik penukaran.
Baca SelengkapnyaBank bjb fokus mengembangkan pelayanan agar lebih banyak lagi masyarakat dapat menjangkau produk dan jasa layanan perbankan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini sejalan dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah.
Baca SelengkapnyaBagi masyarakat yang ingin menukarkan uang melalui pelayanan tersebut harus membawa indentitas seperti kartu tanda penduduk (KTP).
Baca SelengkapnyaPerry mengatakan, keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah dari dampak tingginya ketidakpastian global.
Baca SelengkapnyaKenaikan suku bunga acuan demi menguatkan stabilitas rupiah.
Baca SelengkapnyaBank Syariah Indonesia menyiapkan dana Rp45 triliun untuk kebutuhan nasabah selama bulan Ramadan hingga lebaran.
Baca SelengkapnyaSudah banyak kasus di Indonesia yang menunjukkan nasabah lebih galak saat ditagih utang.
Baca Selengkapnya