Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bank Dunia Hingga ADB Siapkan Anggaran Hingga Rp710 Triliun untuk Atasi Krisis Pangan

Bank Dunia Hingga ADB Siapkan Anggaran Hingga Rp710 Triliun untuk Atasi Krisis Pangan bank dunia. worldbank.org

Merdeka.com - Dalam rangka mengantisipasi ancaman krisis pangan, berbagai lembaga keuangan global kompak mengalokasikan anggaran khusus untuk negara-negara yang mengalami kesulitan.

Mulai dari Grup Bank Dunia (World Bank Groups/WBG) dan platform global yang menyiapkan anggaran USD 30 miliar atau setara Rp463,09 triliun.

"(Untuk) merespon keamanan pangan USD 30 miliar dari World Bank Groups (WBG)," dikutip dari Rangkuman Hasil Pertemuan Menteri Keuangan dan Menteri Pertanian G20 di Washington DC, Amerika Serikat, Selasa (18/10).

Kemudian lembaga platform global mengalokasikan anggaran USD 6 miliar atau setara Rp92,66 triliun. Dana tersebut akan disalurkan dalam bentuk investasi ke sektor swasta.

Bank Pembangunan Asia (ADB) mengalokasikan dana senilai USD 10 miliar, setara Rp154,49 triliun. Dana tersebut akan digunakan dalam Program Respn Keamanan Pangan melalui Bank Pembangunan Islam.

Begitu juga dengan Dana Moneter Internasional (IMF) juga turut memberikan dukungannya dengan membentuk program Food Shock Window untuk mengatasi krisis pangan global.

Beberapa lembaga tersebut menyatakan dukungan mereka kepada negara-negara yang membutuhkan tambahan utang dalam menghadapi krisis pangan global. Bahkan, jika diperlukan Negara G20 akan memberikan relaksasi utang.

Namun beberapa negara anggota lain menilai perlu adanya pertimbangan khusus sebelum memberikan tambahan utang. Sebab dalam pertemuan tersebut ada beberapa inisiatif lain yang disampaikan dalam pertemuan tersebut.

"Beberapa menyatakan dukungan mereka untuk kemungkinan layanan utang yang potensial jika perlu, di bawah kerangka umum G20 yang ada untuk perawatan utang, namun, yang lain menekankan perlunya mempertimbangkan keadaan negara ketika menilai inisiatif bantuan utang," tulis rangkuman tersebut.

Negara G20 Gandeng FAO dan Bank Dunia Petakan Wilayah Rawan Pangan

Masih dalam pertemuan yang sama, Negara Anggota G20 sepakat untuk berkonsultasi dengan Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) dan WBG untuk berbagi data terkait wilayah yang terancam krisis pangan.

Data tersebut akan dikonsolidasikan dengan meminta pertimbangan para pakar di bidangnya. Termasuk berbagi organisasi sejenis yang bisa memberikan analisis sistemik untuk mengatasi ancaman krisis pangan global ini.

Cara ini ditempuh dalam rangka mengidentifikasi kesenjangan utama di tingkat global. Kemudian memeriksa variabel makanan dan nutrisi dan pendanaan. Memeriksa penawaran dan permintaan pupuk, Build on G20 Pertanian Sistem Informasi Pasar Pertanian (AMIS).

Termasuk mengidentifikasi masalah jangka menengah yang memerlukan analisis teknis dan sistemik lebih lanjut. Berbagai analsis data tersebut akan disampaikan FAO dan WBG di tahun depan.

"FAO dan WBG akan melapor kembali kepada kami pada pertemuan musim semi 2023," tulis rangkuman tersebut.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bank Indonesia Siapkan Uang Tunai Rp197 Triliun untuk Kebutuhan Ramadan dan Lebaran 2024
Bank Indonesia Siapkan Uang Tunai Rp197 Triliun untuk Kebutuhan Ramadan dan Lebaran 2024

Rencananya pada lebaran tahun ini pengedaran uang akan dilakukan di 4.675 titik penukaran.

Baca Selengkapnya
ADB Ingatkan Kenaikan Harga Beras Bisa Ganggu Perekonomian di Asia-Pasifik
ADB Ingatkan Kenaikan Harga Beras Bisa Ganggu Perekonomian di Asia-Pasifik

ADB mengingatkan kenaikan harga beras bisa mengganggu perekonomian Asia-Pasifik yang diramal mampu tumbuh 4,9 persen di 2024.

Baca Selengkapnya
Bank Dunia Tanggapi Program Makan Siang Gratis: Anggaran Harus Direncanakan dengan Matang
Bank Dunia Tanggapi Program Makan Siang Gratis: Anggaran Harus Direncanakan dengan Matang

Pemerintah perlu terlebih dahulu menetapkan dengan pasti bentuk dan sasaran program tersebut, kemudian membandingkannya dengan sumber daya yang dimiliki.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Ini Sumber Dana BLT yang Bakal Diterima 18,8 Juta Keluarga, Nilainya Rp200.000 per Bulan
Ini Sumber Dana BLT yang Bakal Diterima 18,8 Juta Keluarga, Nilainya Rp200.000 per Bulan

Selama beberapa tahun terakhir, APBN disiapkan sebagai shock absorber untuk menjaga perlindungan ekonomi Indonesia.

Baca Selengkapnya
Mengungkap Alasan Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan di Februari 2024
Mengungkap Alasan Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan di Februari 2024

Keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini sejalan dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah.

Baca Selengkapnya
Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan, Ternyata Ini Alasannya
Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan, Ternyata Ini Alasannya

Perry mengatakan, keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah dari dampak tingginya ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya
BTN Siapkan Uang Tunai Rp39 Triliun untuk Kebutuhan Lebaran 2024
BTN Siapkan Uang Tunai Rp39 Triliun untuk Kebutuhan Lebaran 2024

Adanya peningkatan alokasi uang tersebut sejalan dengan proyeksi peningkatan transaksi masyarakat selama hari raya Idul Fitri 2024.

Baca Selengkapnya
BSI Siapkan Uang Tunai Rp45 Triliun untuk Penukaran Uang Baru
BSI Siapkan Uang Tunai Rp45 Triliun untuk Penukaran Uang Baru

Bank Syariah Indonesia menyiapkan dana Rp45 triliun untuk kebutuhan nasabah selama bulan Ramadan hingga lebaran.

Baca Selengkapnya
Tak Dapat Uang Baru dan Masyarakat Setrika Uang Lama, Bank Indonesia Beri Respons Begini
Tak Dapat Uang Baru dan Masyarakat Setrika Uang Lama, Bank Indonesia Beri Respons Begini

Mencuci dan menyetrika akan mempercepat kerusakan uang.

Baca Selengkapnya