Anggota DPR: Proses Vaksinasi Dorong Pemulihan Ekonomi Nasional
Merdeka.com - Anggota Komisi XI DPR RI, Mukhamad Misbakhun menyebut bahwa tren pemulihan ekonomi nasional Indonesia saat ini sudah mulai membaik. Hal itu seiring dengan proses vaksinasi yang telah dan terus dilakukan pemerintah kepada masyarakat Indonesia.
"Salah satu penyebab utama dari krisis kita saat ini adalah pandemi, dan pandemi inilah sebenarnya yang harus kita tangani dulu. Dan saya bersyukur pemerintah dalam perjalanan setahun kita itu menghadapi pandemi ini sudah mulai kelihatan trennya," kata Misbakhun dalam Webinar Menakar Efektivitas Stimulus Ekonomi, Selasa (4/5).
Bahkan katanya, sekarang pemerintah melakukan upaya yang sangat serius dalam penanganan pandemi, baik dari sisi kesehatan, sosial, dan ekonomi. Untuk kesehatan, Indonesia dinilai cepat dalam melakukan vaksinasi.
"Sudah mulai kita rasakan saat ini kita masuk negara 10 besar yang vaksinasinya itu berjalan dengan sangat signifikan. Indonesia persentasenya itu sudah masuk kepada peringkat kesembilan, 17 juta rakyat Indonesia sudah dilakukan upaya vaksinasi," ujarnya.
Menurut Misbakhun, penanggulangan di sisi kesehatan menjadi kunci utama untuk pemulihan ekonomi. Diharapkan setelah vaksinasi menyeluruh, masyarakat masih tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat untuk mencegah terjadinya gelombang covid-19.
"Kita lihat di Indonesia target vaksinasi ada 181 juta. kalau sudah 181 juta ini kita harapkan bisa ketemu herd immunity," ujarnya.
Tujuan Vaksinasi
Misbakhun berpendapat, tujuan vaksinasi adalah mendorong masyarakat agar percaya diri kembali dan berani bersosialisasi. Dengan bersosialisasi secara otomatis tingkat konsumsi masyarakat juga akan meningkat.
"Dengan bersosialisasi masyarakat mempunyai keberanian untuk melakukan konsumsi dan kemudian mengalirnya sektor riil dan menjadi salah satu kunci utama kita untuk kemudian melakukan normalisasi. Kalau kita lihat dari tren sebenarnya konsumsi masyarakat mulai naik," ungkapnya.
Konsumsi masyarakat mulai naik ini merupakan hasil upaya pemerintah dalam menyalurkan berbagai stimulus, misalnya stimulus bantuan sosial, di bidang kesehatan, korporasi, stimulus untuk bidang fiskal perpajakan hingga stimulus transfer daerah.
"Apakah ini efektif? Tentunya ini termasuk bagian dari itu kalau saya sampaikan dengan bantuan sosial masyarakat mempunyai alokasi uang yang bisa membantu konsumsi mereka walaupun nilainya kecil. Pemerintah memberikan subsidi listrik dan sebagainya," ujarnya.
Begitupun bantuan sektor usaha seperti KUR, subsidi bunga KUR di mana UMKM itu didorong oleh pemerintah dengan banyak sekali stimulus.
"Memang kita harus mendetailkan efektivitasnya seberapa kuat, walaupun lonjakan penjualan indek itu masih kecil kemudian indek keyakinan Konsumen juga masih kecil tapi kelihatannya itu kan sudah mulai memberikan dampak terhadap pendangkalan ekonomi kita," pungkasnya.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penghitungan kerugian ekonomi negara bisa menjadi pertimbangan hakim dalam memutus perkara korupsi.
Baca SelengkapnyaTerdapat empat aspek yang dapat memengaruhi pertumbuhan ekonomi di Indonesia ke depan.
Baca SelengkapnyaDalam kasus timah, merugikan negara mencapai ratusan triliun rupiah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
penyelenggaraan pesta demokrasi memberi dampak positif terhadap perekonomian nasional.
Baca SelengkapnyaBanyak negara kini memilih berjaga untuk kepentingan dalam negeri dengan cara menutup keran ekspor pangannya,
Baca SelengkapnyaKabupaten Penajam Paser Utara menjadi salah satu contoh perkembangan yang sangat cepat di bidang ekonomi salah satunya UMKM.
Baca SelengkapnyaKeduanya membahas tentang situasi dan kondisi dunia saat ini, termasuk kepada masalah ekonomi dan keamanan negara.
Baca SelengkapnyaAksi yang melibatkan beberapa unsur masyarakat itu merupakan langkah nyata untuk menuju Indonesia Maju.
Baca SelengkapnyaKejagung bekerja sama dengan ahli lingkungan untuk menghitung kerugian perekonomian negara dalam korupsi tata niaga komoditas timah.
Baca Selengkapnya