Anak usaha PTPN X ekspor buncis ke Jepang
Merdeka.com - Anak usaha PT Perkebunan Nusantara X, Mitratani Dua Tujuh, mulai mengirimkan ekspor sayuran segar buncis ke Jepang. Sebelumnya, perusahaan milik negara ini mengirimkan kedelai edamame serta okra ke Jepang, Eropa, dan sejumlah negara lain di Timur Tengah.
Direktur PT Mitratani Dua Tujuh Wasis Pramono mengatakan dalam setahun terakhir ini, pihaknya tengah gencar melakukan riset pengembangan tanaman buncis. Sejumlah varietas coba dikembangkan sambil memetakan kebutuhan pasar ekspor di Jepang yang mempunyai permintaan tinggi terhadap makanan sehat. "Pasar Jepang sudah melihat sampel komoditas buncis kami. Sudah cocok. Higienitasnya sesuai standard Jepang yang sangat tinggi," katanya Kamis (7/8).
Pada tahap awal, perseroan melakukan panen perdana lebih dari 80 ton buncis dan langsung diekspor ke Jepang mulai September 2014. Dengan standar tinggi, memudahkan perseroan untuk melakukan ekspor. "Pihak Jepang siap menerima berapa pun jumlah produksi buncis kami. Buncis akan menjadi salah satu andalan diversifikasi produk ekspor kami yang selama ini banyak didominasi produk edamame dan okra."
PT Mitratani Dua Tujuh sendiri, selama ini dikenal sebagai produsen sayuran beku untuk ekspor. Komoditas yang dihasilkan adalah kedelai edamame, mukimame, edatski, dan okra. Sekitar 80 persen produk ekspor perusahaan terkonsentrasi ke Jepang. Tahun ini, Mitratani menargetkan ekspor sekitar 6.700 ton produk edamame. Adapun ekspor komoditas okra ditargetkan 1.500 ton. Perusahaan membidik pendapatan Rp 130 miliar pada tahun ini.
Topik pilihan: Swasembada Pangan | Kartel pangan
Perseroan menggarap lahan seluas 1.100 hektar di Jember dan Bondowoso, Jawa Timur. Dengan paling tidak, 22 mitra konsumen besar di Jepang yang secara rutin membeli komoditas dari Mitratani. Para mitra itu terdiri atas produsen makanan olahan, distributor ritel modern, hingga penyuplai makanan untuk hotel dan restoran mewah di Jepang.
Selain itu, perseroan tengah mengembangkan komoditas talas jepang (satoimo/colocasia esculenta) dan ketela rambat varietas beniazuma yang akan di ekspor ke Jepang. Perseroan juga terus membidik pasar lokal. Paling tidak, sekitar 800 kilogram kedelai edamame didistribusikan ke jaringan ritel modern dengan jumlah 20 mitra konsumen.
Untuk pasar lokal, penjualan edamame ditargetkan mencapai 1.000 ton pada tahun ini, naik dari tahun lalu sebesar 623 ton. Perseroan juga memproduksi 39 produk bumbu dan sayur siap saji, mulai dari bumbu rendang, sup, cap cay, perkedel, hingga bumbu sambal goreng. Bumbu dan sayur beku itu khusus dipasarkan ke perusahaan pertambangan yang terletak di pedalaman dan lepas pantai untuk konsumsi ribuan karyawannya. "Untuk bumbu dan sayur siap saji ini kami rutin menyuplai ke PT Freeport Indonesia. Tahun lalu nilai pesanannya Rp 11 miliar," katanya.
(mdk/arr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sempat ditipu hingga ratusan juta, pengusaha bawang goreng satu ini justru makin sukses dengan penghasilan mencapai ratusan juta.
Baca SelengkapnyaJika dilihat dalam perjalanannya, penerimaan pajak sempat mengalami penurunan yang signifikan yakni pada tahun 2020.
Baca SelengkapnyaSimak cerita inspiratif anak pedagang gorengan yang sukses jadi peneliti di Jepang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sri berharap produknya akan semakin besar dan dapat dijual di mana-mana.
Baca SelengkapnyaDalam kunjungannya Jokowi menemui 3.000 ibu-ibu nasabah Mekaar di GOR Dua Saudara, Kota Bitung, Sulawesi Utara.
Baca SelengkapnyaKenaikan PPN dengan menggunakan single tarif dapat menyebabkan semakin menurunnya daya saing industri.
Baca SelengkapnyaBertambahnya pabrik pupuk baru, akan memacu produksi pupuk sesuai dengan kebutuhan di dalam negeri.
Baca SelengkapnyaMakanan yang Ia beli juga dibaikan ke orang-orang sekitar secara gratis.
Baca Selengkapnya