Akuisisi Jembatan Nusantara oleh ASDP Bakal Tingkatkan Layanan Jasa Pelayaran
Merdeka.com - Aksi korporasi PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) yang mengakuisisi PT Jembatan Nusantara dinilai akan semakin meningkatkan pelayanan jasa pelayaran di Indonesia.
Akademisi Institut Teknologi Sumatera, Ilham Malik mengatakan, akuisisi tersebut akan mengubah budaya pelayanan dengan mengikuti standar ASDP selama ini, sehingga ada perbaikan layanan dalam penyediaan jasa pelayaran.
"Setiap perusahaan memiliki budaya kerja dan pelayanan yang berbeda, saya kira ASDP akan terus memberikan pelayanan maksimum ke masyarakat, baik dari sisi akses kemana-mana, pelayanan di dalam kapal, hingga keselamatan kapal, itu sudah ada budayanya di ASDP," katanya dikutip dari Antara, Jumat (9/12).
Menurut dia, akuisisi juga tidak akan mengganggu perusahaan swasta di bisnis serupa, sebab ASDP tidak menambah kapal, tetapi memanfaatkan unit yang ada dengan memberikan pelayanan yang lebih maksimal.
Ilham melanjutkan dengan perbaikan pelayanan, daya saing sektor pelayaran akan meningkat dan perusahaan lain pun terpacu memperbaiki layanannya, sehingga jasa transportasi pelayaran semakin baik melayani masyarakat.
"Bagi perusahaan swasta tentunya harus mencari cara agar semakin memiliki competitif condition dengan ASDP, misalnya dari sisi kecepatan pelayanan, kenyamanan di kapal, dan waktu pelayarannya," ucapnya.
Ilham pun memandang akuisisi Jembatan Nusantara oleh ASDP merupakan aksi korporasi yang tidak melanggar aturan dan hal lazim dilakukan perusahaan. Serta, dinilai masih ada potensi yang bisa dikembangkan untuk membuat perusahaan tersebut lebih maju.
"Ini merupakan aksi korporasi yang disepakati kedua belah pihak dan tidak ada aturan yang dilanggar dengan prosesnya pun terbuka. Biasa dilakukan perusahaan yang ingin berkembang atau perusahaan yang sedang mengalami pailit, kemudian menawarkannya ke perusahaan lain. Dalam konteks ini, ASDP yang merespons itu dan melihat ada prospek usaha dengan membeli perusahaan tersebut," imbuhnya.
Akuisisi Jembatan Nusantara, yang merupakan perusahaan penyeberangan swasta terbesar kedua di Indonesia merupakan bagian dari rencana jangka panjang ASDP untuk memperbesar pangsa pasar di lintasan komersial.
Saat ini, jumlah lintasan sebanyak 311, yang 70 persen adalah lintasan perintis. Demi mendukung keberlanjutan pelayanan dan memastikan keseimbangan kedua layanan tersebut, lintasan komersial ASDP harus diperkuat.
Kantongi Persetujuan Pemegang Saham
Aksi korporasi ASDP itu telah mendapatkan persetujuan pemegang saham setelah melalui studi kelayakan dan due dilligence yang melibatkan lembaga independen dan kredibel antara lain PT Deloitte Konsultan Indonesia (financial due diligence), PricewaterhouseCooper Indonesia (tax due diligence), Hiswara Bunjamin & Tandjung-HBT, PT Biro Klasifikasi Indonesia-BKI (engineering due diligence), KJPP Muttaqin Bambang Purwanto Rozak Uswatun & Rekan (MBPRU) (asset due diligence), PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) sebagai financial advisor, serta KJPP Suwendho Rinaldy & Rekan (stock appraisal) yang memberikan penilaian atas saham perusahaan target.
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan langkah akuisisi ini membuat ASDP menjadi operator penyeberangan terbanyak di Indonesia dan bahkan di dunia.
Melalui akuisisi tersebut, ASDP mendapatkan tambahan sebanyak 53 unit armada dan mengoperasikan enam lintasan long distance ferry (LDF). Dengan tambahan 53 unit, ASDP kini memiliki 219 unit kapal.
"Kita berharap akuisisi ini tak sekadar menambah portofolio perusahaan, melainkan juga mampu meningkatkan daripada kontribusi ASDP kepada negara, dan utamanya untuk masyarakat," kata Erick.
Sebagai negara kepulauan, peningkatan fasilitas dan pelayanan dari industri perkapalan, pelabuhan, maupun penyeberangan, merupakan sebuah keharusan. Hal ini juga selaras dengan arahan Presiden RI Joko Widodo dalam peningkatan akses layanan penyeberangan.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pelabuhan Merak Macet Parah, ASDP Masih Tunggu Izin Pemerintah untuk Jalankan Solusi Ini
kendaraan yang ingin masuk kapal di Pelabuhan Merak bisa ditampung sementara di kantong parkir Dermaga Pelabuhan Indah Kiat.
Baca SelengkapnyaSiapkan Armada Darat Hingga Laut, Patra Logistik Distribukan BBM Satu Harga ke Wilayah 3T Krayan
“Kami telah memiliki pengelolaan armada darat, laut dan udara yang siap medukung distibusi BBM diseluruh penjuru wilayah Indonesia."
Baca SelengkapnyaCara Kementerian PUPR Menyiapkan Pemimpin Masa Depan
Kegiatan tersebut dilaksanakan sebagai upaya dari Kementerian PUPR meningkatkan kapasitas SDM.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Anies Bakal Hentikan Ekspor Pasir Laut
Kebijakan untuk pengelolaan kelautan juga perlu keterhubungan antar pulau pelabuhan dengan infrastruktur darat.
Baca SelengkapnyaPrabowo Lepas KRI dr Radjiman Kirim Bantuan ke Gaza: Saudara akan Melewati Kawasan Laut Berbahaya
Kapal akan mengarungi laut dan diprediksi mencapai waktu sekitar 52 hari perjalanan.
Baca SelengkapnyaPensiunan Aparat Asal Muara Jambi Ini Berkebun Aren dengan Omzet Miliaran, Kalahkan Kelapa Sawit
Peluang bisnis menanam pohon aren di perkebunan milik pribadi bisa meraup omzet hingga miliaran.
Baca SelengkapnyaKapal Pembawa Kotak Suara Pemilu di Mentawai Kecelakaan Dihantam Ombak, KPU Tidak akan Gelar Pemilihan Suara Ulang
Kejadian itu pada saat pergeseran logistik pemilu dari Panitia Pemungutan Suara (PPS) Desa Saliguma menuju Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Siberut Tengah
Baca SelengkapnyaMenguak Jejak Kejayaan Perkebunan Kapuk di Tanah Jawa, Dulu Mampu Memenuhi 85 Persen Kebutuhan Kapuk Dunia
Industri kapuk mengalami kemunduran karena masyarakat lebih suka memakai Kasur dengan bahan dasar busa dan pegas.
Baca SelengkapnyaPengusaha Dukung Pengetatan Barang Impor Lewat Jastip, tapi Petugas Bea Cukai Harus Lebih Sopan
Maraknya produk impor melalui jastip tersebut dapat menurunkan daya saing bisnis UMKM domestik.
Baca Selengkapnya