Akhir perdagangan, Rupiah masih betah di bawah level Rp 13.000
Merdeka.com - Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) ditutup melemah tipis di perdagangan hari ini, Rabu (28/9). Rupiah ditutup di level RP 12.957 per USD atau melemah dibanding penutupan perdagangan kemarin di Rp 12.955 per USD.
Mengutip data Bloomberg, Rupiah sepanjang perdagangan masih betah berada di bawah Rp 13.000 per USD. Terbukti, Rupiah sempat menyentuh level terendahnya di Rp 12.919 per USD dan level tertingginya di Rp 12.957 per USD.
Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) masih terus menguat di perdagangan hari ini, Rabu (28/9). Rupiah tadi pagi dibuka di level Rp 13.934 per USD atau menguat dibanding penutupan perdagangan kemarin di Rp 12.955 per USD.
Mengutip data Bloomberg, Rupiah sempat menyentuh level terkuatnya di Rp 12.919 per USD yaitu pada pukul 08.15 WIB. Hingga sore ini, Rupiah berada di Rp 12.936 per USD.
Sebelumnya, Direktur Eksekutif Development of Economics and Finance (Indef), Enny Sri Hartati mengatakan, salah satu faktor atau sentimen positif pergerakan Rupiah adalah banyaknya dana asing masuk ke Indonesia. Dana ini masuk melalui Tax Amnesty maupun investasi.
"Ada capital inflow (aliran dana masuk) salah satunya dari Tax Amnesty dan angka Foreign Direct Investment juga naik," ucap Enny saat dihubungi merdeka.com di Jakarta, Selasa (27/9).
Menurut Enny, jumlah valuta asing dalam negeri saat ini meningkat sehingga Rupiah menguat karena tingginya suplai. "Rupiah itu kan demand dan suplai juga."
Enny berharap, pemerintah bisa menjaga momentum penguatan Rupiah dengan menahan dana yang masuk ke dalam negeri. Jangan sampai dana tersebut kabur dan membuat nilai tukar Rupiah kembali melemah.
"Ini momentum penguatan, pemerintah harus menjaga ini agar penguatan tadi tidak sementara. Pemerintah harus menjaga agar dana yang masuk tadi jangan spekulatif atau gampang keluar," tutupnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mengutip data Bloomberg, nilai tukar Rupiah diperdagangkan di level Rp16.255 per USD pada Senin (29/4).
Baca SelengkapnyaPemerintah harus melakukan intervensi agar rupiah tidak semakin terpuruk.
Baca SelengkapnyaGubernur BI, Perry Warjiyo mengakui nilai tukar Rupiah masih tertekan oleh dolar AS.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Per 20 Februari 2024, nilai tukar Rupiah kembali menguat 0,77 persen secara poin to poin (ptp) setelah pada Januari 2024 melemah 2,43 persen.
Baca SelengkapnyaPergerakan nilai tukar Rupiah terhadap mata uang Dolar AS lebih baik dibandingkan dengan Bath Thailand hingga Ruppe India.
Baca SelengkapnyaGubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo pun yakin nilai tukar Rupiah akan terus menguat, ditopang kepercayaan investor dan pasar yang juga semakin besar.
Baca SelengkapnyaUtang luar negeri pemerintah pada November 2023 sebesar USD 192,6 miliar atau tumbuh 6 persen (yoy), meningkat dari pertumbuhan bulan sebelumnya tiga persen.
Baca SelengkapnyaNilai tukar rupiah pada 2023 cenderung mengalami penguatan lebih besar dibanding negara di kawasan ASEAN.
Baca SelengkapnyaPosisi ULN pada November 2023 juga dipengaruhi oleh faktor pelemahan mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang global.
Baca Selengkapnya