Akhir 2016, Sukanto Tanoto bangun dan renovasi 186 perpustakaan
Merdeka.com - Tanoto Foundation tercatat telah merenovasi dan membangun perpustakaan di 186 sekolah hingga Desember 2016 lalu. Selain itu, lembaga filantropi yang didirikan Sukanto Tanoto ini juga telah mendonasikan lebih dari 32.000 buku. Melatih lebih dari 1.800 guru dalam mengelola perpustakaan.
Head Of Communication Tanoto Foundation, Lestari Boediono mengatakan, pembangunan perpustakaan dilakukan untuk menumbuhkan budaya literasi di kalangan anak melalui program Pelita Pustaka. Program ini, salah satu tujuannya adalah menarik minat anak-anak untuk tertarik datang ke perpustakaan.
"Selain memberikan beasiswa, Sukanto Tanoto melalui Tanoto Foundation juga peduli meningkatkan minat baca anak-anak Indonesia, melalui Program Pelita Pustaka," kata Lestari dalam keterangannya dikutip merdeka.com di Jakarta, Jumat (26/5).
Lewat program Pelita Pustaka, lanjut Lestari, pihaknya mendorong pemanfaatan perpustakaan sebagai tempat yang nyaman bagi murid mendapatkan berbagai informasi pendidikan. Sekaligus juga meningkatkan minat baca mereka. Saat ini, program Pelita Pustaka, menyasar sekolah-sekolah di pedesaan. Pertimbangannya, dari sisi fasilitas, sekolah di desa masih minim, termasuk perpustakaannya.
"Pelita Pustaka sangat mendukung sekolah di pedesaan di mana akses informasi terbatas. Kami memanfaatkan ruang yang tidak digunakan di sekolah untuk perpustakaan kecil atau pojok baca," tuturnya.
Tidak hanya membangun dan merenovasi perpustakaan, Tanoto Foundation juga menyumbang beragam bahan bacaan. Tidak hanya itu, para guru ikut dilatih menjadi pustakawan yang mampu mengelola perpustakaan kecil. Tujuannya pemeliharaan dan aksesibilitas bahan bacaan bisa terjamin.
"Untuk memastikan murid memiliki akses terhadap buku, kami menerapkan sistem koleksi bergulir di antara sekolah-sekolah yang terletak di kelompok lokasi (cluster) yang sama."
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perpusda Kendal berhasil memecahkan Rekor MURI sebagai Gedung perpustakaan terluas dengan 4.060 Meter persegi
Baca SelengkapnyaMunasir mengungkapkan bahwa ide untuk meminta buku kepada Gibran muncul secara spontan saat ia merespons tweet dari Gibran.
Baca SelengkapnyaSelama ini, masyarakat middle up banyak yang menyekolahkan anaknya ke universitas luar negeri untuk mendapatkan kualitas pendidikan yang bagus.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Rumah dunia jadi salah satu contoh gerakan literasi yang konsisten di Indonesia
Baca SelengkapnyaPantun bukan sekadar pelajaran bahasa dan peninggalan budaya, tapi juga media untuk menciptakan tawa dan suasana ceria di dalam kelas.
Baca SelengkapnyaPemungutan suara susulan salah satunya karena musibah banjir.
Baca SelengkapnyaUntuk membangun sebuah kampus membutuhkan banyak hal yang harus dipersiapkan.
Baca SelengkapnyaSiapa sangka, kediaman tersebut sarat benda-benda unik nan antik.
Baca SelengkapnyaTumbuh kembang setiap anak merupakan proses yang unik dan dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti genetik, psikologis, dan lingkungan.
Baca Selengkapnya